Pejabat Israel: Netanyahu bodohi publik soal jumlah korban tewas
Merdeka.com - Partai buruh Israel mengatakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyesatkan opini publik Israel mengenai jumlah korban di pihak negeri Zionis itu dalam perang terhadap Gaza.
"Hamas memang sedang mempermalukan Netanyahu dengan menargetkan Bandara Ben Gurion di Tel Aviv dengan serangan roket, dan perang Gaza tentunya akan menjadi kekalahan terburuk tentara Israel yang pernah dihadapi dalam catatan militernya yang panjang," kata Isaac Herzog, ketua Partai Buruh Israel, dalam pertemuan publik dengan mahasiswa Universitas Tel Aviv, seperti dilansir kantor berita Mehr, Ahad (27/7).
"Para politisi berkuasa Israel sangat prihatin tentang roket yang ditembakkan dari Gaza, Palestina, tetapi sebenarnya mereka tidak melakukan apa-apa untuk menghentikan serangan roket itu," ujar Herzog.
Dia menyatakan Netanyahu terus mengendalikan ketat media berkaitan dengan jumlah yang tepat dari tentara Israel yang ditangkap, atau tewas dalam serangan yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza yang terkepung tapi, tetapi dia harus tahu fakta bahwa dia tidak bisa menyembunyikan kebenaran dari satu bangsa.
Herzog mengkritik Netanyahu karena dengan kejam menyembunyikan kenyataan pahit ini.
"Israel banyak menggembar-gemborkan sistem pertahanan Iron Dome lebih seperti saringan besi namun gagal untuk menghancurkan semua, sebab beberapa roket Hamas berhasil ditembakkan ke masyarakat Zionis," kata Herzog.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahkamah Internasional diperkirakan akan segera mengeluarkan surat penangkapan untuk Netanyahu.
Baca SelengkapnyaMantan Jenderal Ungkap Kondisi Sebenarnya Tentara Israel di Gaza yang Selama Ini Ditutup-tutupi Media
Baca SelengkapnyaMedia Israel Ungkap Netanyahu Takut Ditangkap Mahkamah Internasional, Sampai Mengadu ke Inggris dan Jerman
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
21 Tentara Israel Tewas dalam Satu Serangan Hamas, Terbanyak dalam Sehari
Baca SelengkapnyaRatusan hektar tanah itu ditetapkan sebagai tanah milik negara.
Baca SelengkapnyaSerangan gencar Israel juga menghancurkan separuh perumahan di wilayah pesisir itu dan membuat 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk.
Baca SelengkapnyaKnesset menggelar pemungutan suara, 99 anggota menentang pendirian negara Palestina. Israel menjajah Palestina sejak 1948.
Baca SelengkapnyaPara demonstran meminta digelarnya pemilihan umum dini dan menggulingkan Netanyahu.
Baca SelengkapnyaIni serangan kedua di kompleks RS Al-Shifa, sebelumnya serangan terjadi pada November 2023.
Baca Selengkapnya