Pangeran Saudi tegaskan negaranya tak mau perang lawan Iran
Merdeka.com - Pangeran Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman, mengaku panasnya hubungan negaranya dengan Iran sepekan terakhir sebagai sesuatu yang tidak diperkirakan. Otoritas Saudi menganggap eksekusi mati Syekh Nimr al-Nimr, seorang ulama Syiah terpandang bersama 46 narapidana terorisme lainnya, sebagai kebijakan dalam negeri yang tidak bisa diganggu gugat.
"Eksekusi tersebut murni akibat tindak kejahatan, legal secara prosedural pengadilan, tanpa memandang unsur orang tersebut penganut Sunni ataupun Syiah," kata sang pangeran dalam wawancara dengan Majalah the Economist, seperti dikutip ulang Stasiun Televisi Aljazeera, Jumat (8/1).
Wakil Putra Mahkota Saudi ini menuturkan keputusan Saudi memutus hubungan diplomatik dengan Teheran lebih dipicu oleh aksi warga Iran membakar kantor kedutaan besar mereka. Menyinggung kemungkinan pecah perang saudara antara kedua penguasa minyak di timur tengah ini, Pangeran Salman mengatakan bila ide tersebut adalah gila.
"Kita tidak melihat sama sekali adanya kemungkinan dua negara (perang). Siapa pun yang mendorong ke arah tersebut adalah seorang yang tidak waras," tegasnya.
Kendati Pangeran Salman berupaya menurunkan tensi, situasi 24 jam terakhir justru memanas.
Pemerintah Iran kemarin mengumumkan larangan impor semua produk Saudi ke negaranya, sebagai balasan bagi Riyadh yang memutuskan hubungan diplomatik. Tak sekadar itu, Teheran menuding pesawat tempur Arab Saudi disebut menyerang kantor kedutaan Negeri Mulla itu di Ibu Kota Sana'a, Yaman. Sejumlah petugas jaga di kedutaan dilaporkan luka akibat serangan udara kemarin.
Iran tidak terima atas tindakan jet Saudi itu. "Kami akan menyampaikan protes resmi ke Dewan Keamanan PBB," kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian.
Belakangan, Juru bicara pasukan koalisi Saudi, Brigadir Jenderal Ahmad Assari membantah tudingan Iran. "Pernyataan itu salah dan tidak ada operasi yang dilancarkan di sekitar kedutaan asing di Sana'a atau di dekatnya," ujarnya.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah Negara Muslim Tetapkan Idulfitri Jatuh 10 April, Saudi akan Rayakan dengan Kembang Api dan Konser Musik
Baca SelengkapnyaNatsir istimewa karena jujur. Menolak hadiah mobil dari pengusaha dan Raja Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaIran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cara petani di Arab Saudi mengolah padang pasir jadi lahan pertanian.
Baca SelengkapnyaDi bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaPemerintah Arab Saudi menegaskan hanya visa resmi dari kerajaan Arab Saudi yang bisa digunakan untuk berhaji.
Baca SelengkapnyaAdapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca SelengkapnyaIndonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.
Baca SelengkapnyaYordania menyatakan keadaan darurat, menurut TV berita Al-Mamlaka milik negara. Negara itu juga menutup wilayah udaranya untuk penerbangan.
Baca Selengkapnya