Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pakar HAM PBB Kecam Amerika yang Bungkam Atas Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi

Pakar HAM PBB Kecam Amerika yang Bungkam Atas Kasus Pembunuhan Jamal Khashoggi jamal khashoggi. ©boingboing

Merdeka.com - Pakar HAM PBB yang melakukan penyelidikan independen atas kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi pada Selasa mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menindaklanjuti sejumlah temuan.

Pelapor khusus PBB, Agnes Callamard, yang menyimpulkan kematian Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada Oktober adalah sebuah eksekusi di luar hukum, melayangkan kritik kepada AS yang diam dan tak menindaklanjuti temuan tersebut.

"AS memiliki yurisdiksi atau setidaknya ada keinginan untuk bertindak," ujarnya dalam konferensi yang diselenggarakan aktivis HAM pendukung Khashoggi di London, dilansir dari laman Alaraby, Rabu (10/7).

"Diam bukanlah sebuah pilihan. Bersuara diperlukan tapi tak cukup. Kita harus bertindak," kata Callamard.

Atas eksekusi di luar hukum yang sewenang-wenang itu, Washington dapat bertindak baik melalui penyelidikan FBI, penyelidikan hukum sipil atau deklasifikasi CIA dan materi lainnya.

"Semua hal itu saya yakini bisa dituntaskan dan harus dituntaskan," tegas Callamard.

Khashoggi, kontributor The Washington Post, dibunuh pada Oktober tahun lalu oleh agen Saudi saat berada di konsulat di Istanbul saat mengurus berkas pernikahannya. Potongan tubuhnya sampai saat ini belum ditemukan.

Callamard merilis hasil investigasinya Januari lalu dan pada akhir bulan lalu merilis 101 halaman laporan atas temuan bukti-bukti kredibel yang berkaitan dengan dugaan keterlibatan putra mahkota Pangeran Muhammad bin Salman (MBS) dalam pembunuhan tersebut dan upaya menutupinya.

Callamard juga mengatakan tak menerima bantuan dari Riyadh dan sedikit pun bantuan dari Amerika Serikat.

"AS tidak berada di puncak rantai kerja sama. Mereka melakukan tindakan minimum untuk menjaga mereka tetap berada dalam jangkauan apa yang diharapkan dari pemerintah Barat," ujarnya.

Dia juga mengungkapkan tak diberikan akses ke CIA, Departemen Kehakiman AS atau pejabat pemerintah Trump lainnya.

Di tengah kegagalan global tak ada tindak lanjut atas kasus ini sejak temuannya diterbitkan pada 19 Juni, dan Pangeran MBS diterima dalam agenda G20 baru-baru ini di Jepang, dia mengatakan negara Barat mempertaruhkan kualitas demokrasi karena tidak menanggapi respons publik atas kasus pembunuhan kejam ini.

"Ini bahaya, bahwa penurunan demokrasi harus ditangani," ujarnya.

Callamard tak berbicara atas nama PBB namun melaporkan temuannya ke lembaga dunia tersebut. Dia juga menyerukan Sekjen PBB, Antonio Guterres memulai penyelidikan kejahatan internasional atas kasus ini. Kantor Sekjen PBB menyatakan tak memiliki otoritas melakukan investigasi dan negara anggota harus memulai tindakan tersebut.

Tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, hadir bersama Callamard di London dan menyerukan keadilan.

"Kami meminta semua negara Eropa dan khususnya Inggris untuk menindaklanjuti laporan ini dengan serius. Sangat bahaya bersikap seolah-olah tak terjadi apa-apa," jelasnya.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Pejabat Amerika Pastikan Israel Sulit Kalahkan Hamas

Pejabat Amerika Pastikan Israel Sulit Kalahkan Hamas

Kelompok perlawanan Palestina itu disebut masih jauh dari kekalahan.

Baca Selengkapnya
Menolak Lupa, Begini Rekomendasi Komnas HAM di Kasus Tewasnya Harun Al Rasyid

Menolak Lupa, Begini Rekomendasi Komnas HAM di Kasus Tewasnya Harun Al Rasyid

"Karena Komnas HAM menemukan ada RS yang tidak siap menangani korban."

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
New York Times: Hamas Bertempur Pakai Senjata Buatan Israel

New York Times: Hamas Bertempur Pakai Senjata Buatan Israel

New York Times: Hamas Bertempur Pakai Senjata Buatan Israel

Baca Selengkapnya
Pakar PBB Ungkap Kekejaman Tentara Israel ke Perempuan & Anak Palestina, Dibunuh Tanpa Alasan Hingga Diperkosa di Penjara

Pakar PBB Ungkap Kekejaman Tentara Israel ke Perempuan & Anak Palestina, Dibunuh Tanpa Alasan Hingga Diperkosa di Penjara

tentara Israel juga begitu kejam terhadap perempuan dan anak perempuan Palestina. Tak cuma di Gaza, perlakuan biadab itu juga terjadi di Tepi Barat.

Baca Selengkapnya
Israel Tak Mampu Hancurkan Hamas, Terpaksa Mundur dari Gaza

Israel Tak Mampu Hancurkan Hamas, Terpaksa Mundur dari Gaza

Pengamat mengatakan, pasukan penjajah Israel bakal mundur jauh lebih cepat karena tidak bisa kalahkan Hamas.

Baca Selengkapnya
Komite HAM PBB Pertanyakan Netralitas Jokowi di Pemilu 2024, Timnas AMIN: Tamparan Keras Bagi Pemerintah

Komite HAM PBB Pertanyakan Netralitas Jokowi di Pemilu 2024, Timnas AMIN: Tamparan Keras Bagi Pemerintah

Netralitas Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam Pemilu 2024 menjadi sorotan dalam Sidang Komite Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, Swiss, Selasa 12 Maret 2024.

Baca Selengkapnya
Komandan Israel Perintahkan Pasukannya Bakar Rumah-Rumah Warga Palestina di Gaza

Komandan Israel Perintahkan Pasukannya Bakar Rumah-Rumah Warga Palestina di Gaza

Komandan Israel Perintahkan Pasukannya Bakar Rumah-Rumah Warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya
Hamas Sebut New York Times Biang Kerok Sebar Hoaks Soal Warga Israel Diperkosa Saat Serangan 7 Oktober

Hamas Sebut New York Times Biang Kerok Sebar Hoaks Soal Warga Israel Diperkosa Saat Serangan 7 Oktober

Hamas menyebut berita itu hoaks dan menyebut New York Times sebagai biang kerok menyebarnya berita palsu tersebut.

Baca Selengkapnya