Nakes Zaman Kuno yang Tangani Wabah Punya APD Khusus, Bentuknya Aneh dan Menyeramkan
Saat pandemi Covid-19 dua tahun lalu, para tenaga kesehatan (nakes) memakai pakaian khusus atau APD (atribut pelindung diri) untuk melindungi diri dari infeksi virus saat menangani pasien.
Doketr Wabah
Zaman dulu pada Abad Pertengahan, ada dokter khusus yang menangani wabah. Mereka adalah dokter Eropa yang mengkhususkan diri dalam merawat korban wabah, khususnya Wabah Hitam.
Penemu APD Pertama
Sebelum abad ke-17, dokter wabah mengenakan berbagai jenis pakaian pelindung. Barulah pada tahun 1619, Charles de l'Orme, dokter utama tiga raja Prancis (Henri IV, Louis XIII, dan Louis XIV), yang juga melayani keluarga Medici di Italia, menciptakan APD yang menjadi populer di kalangan dokter wabah.
Topi Kulit
APD ciptaan l'Orme terdiri dari beberapa elemen yang mudah dikenali. Pertama, topi terbuat dari kulit yang dimaksudkan sebagai identitas seorang dokter. Meskipun topi ini memiliki fungsi simbolis, ada yang beranggapan topi ini memiliki fungsi perlindungan dengan menjauhkan bakteri.
Masker Paruh Burung
Masker dokter wabah dikenal dengan bentuk seperti burung dan memiliki paruh panjang. Menurut satu sumber, pada masa lalu orang percaya bahwa wabah menyebar melalui burung.
berita untuk kamu.
Fungsi Masker
Masker ini diharapkan bisa "memindahkan" penyakit dari pasien ke pakaian. Masker ini juga memiliki fungsi utilitas, karena paruhnya diisi dengan zat-zat yang harum dan kuat, seperti ambergris, mint, atau kelopak mawar. Ini dimaksudkan untuk menjauhkan penyakit karena orang percaya miasma ("udara jahat") menyebarkan penyakit.
Jas Panjang
APD ciptaan l'Orme juga terdiri dari jas panjang, fungsinya untuk meminimalisir kulit terpapar langsung dengan penyakit. Leher jas ini ditarik di belakang masker dan membentang hingga ke kaki.
Jas Berlapis Lemak
Seluruh pakaian dilapisi dengan lemak, yang menurut hipotesis, didasarkan pada keyakinan bahwa lemak tersebut akan mengusir wabah dari dokter atau menariknya dari korban. Hipotesis alternatif adalah bahwa lemak tersebut berfungsi untuk mencegah cairan tubuh menempel pada jas. Untuk melindungi bagian bawah tubuh dari infeksi, l'Orme merancang bajunya dengan sepasang celana kulit.
Tongkat Kayu
Dokter wabah membawa sebatang tongkat kayu yang diyakini memiliki berbagai fungsi. Tongkat ini dapat digunakan untuk memeriksa pasien tanpa menyentuhnya.
Meskipun kostum dokter wabah ini tidak digunakan selama Wabah Maut Hitam, sejarah mencatat kostum ini sering digunakan oleh dokter selama wabah tahun 1656, yang menewaskan 145.000 orang di Roma dan 300.000 orang di Napoli.
- Hari Ariyanti
Luas kota kuno bawah tanah ini empat kali lipat lebih besar dari dugaan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaApakah Anda pernah membayangkan hidup tanpa tembok sebagai perlindungan?
Baca SelengkapnyaCak Nun saat ini sudah dipindahkan ke ruang rawat biasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kadang dia harus terdampar lantaran cuaca yang tidak bersahabat.
Baca SelengkapnyaApakah ketelanjangan ini merupakan cerminan realitas masyarakat pada zaman Yunani Kuno? Simak penjelasannya.
Baca SelengkapnyaHewan langka ini pertama kali terlihat pada tahun 1880-an.
Baca SelengkapnyaSaat jasadnya ditemukan warga, korban sudah dalam kondisi berlumuran darah.
Baca SelengkapnyaTernyata terdapat fakta baru usai dilakukan visum, dokter menemukan luka lubang di dada kiri korban.
Baca SelengkapnyaPenelitian baru-baru ini mengungkapkan keberadaan berang-berang membawa pengaruh besar pada ekosistem dan kehidupan manusia pada Zaman Batu.
Baca Selengkapnya