Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nakes Zaman Kuno yang Tangani Wabah Punya APD Khusus, Bentuknya Aneh dan Menyeramkan

Nakes Zaman Kuno yang Tangani Wabah Punya APD Khusus, Bentuknya Aneh dan Menyeramkan 

Nakes Zaman Kuno yang Tangani Wabah Punya APD Khusus, Bentuknya Aneh dan Menyeramkan 

Saat pandemi Covid-19 dua tahun lalu, para tenaga kesehatan (nakes) memakai pakaian khusus atau APD (atribut pelindung diri) untuk melindungi diri dari infeksi virus saat menangani pasien.


Ternyata, penggunaan APD ini juga telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Doketr Wabah

Zaman dulu pada Abad Pertengahan, ada dokter khusus yang menangani wabah. Mereka adalah dokter Eropa yang mengkhususkan diri dalam merawat korban wabah, khususnya Wabah Hitam. 


Tugas utama seorang dokter wabah adalah merawat dan menyembuhkan korban wabah serta menguburkan korban.

Mereka juga bertanggung jawab untuk mencatat jumlah korban dalam buku harian untuk catatan publik, dan mendokumentasikan keinginan terakhir pasien mereka. Selain itu, dokter wabah sering kali dipanggil untuk memberikan kesaksian dan menjadi saksi dalam pembuatan surat wasiat orang yang sudah meninggal atau sedang sekarat.

Penemu APD Pertama

Sebelum abad ke-17, dokter wabah mengenakan berbagai jenis pakaian pelindung. Barulah pada tahun 1619, Charles de l'Orme, dokter utama tiga raja Prancis (Henri IV, Louis XIII, dan Louis XIV), yang juga melayani keluarga Medici di Italia, menciptakan APD yang menjadi populer di kalangan dokter wabah. 

Topi Kulit

APD ciptaan l'Orme terdiri dari beberapa elemen yang mudah dikenali. Pertama, topi terbuat dari kulit yang dimaksudkan sebagai identitas seorang dokter. Meskipun topi ini memiliki fungsi simbolis, ada yang beranggapan topi ini memiliki fungsi perlindungan dengan menjauhkan bakteri.

Masker Paruh Burung

Masker Paruh Burung

Masker dokter wabah dikenal dengan bentuk seperti burung dan memiliki paruh panjang. Menurut satu sumber, pada masa lalu orang percaya bahwa wabah menyebar melalui burung. 

Fungsi Masker

Masker ini diharapkan bisa "memindahkan" penyakit dari pasien ke pakaian. Masker ini juga memiliki fungsi utilitas, karena paruhnya diisi dengan zat-zat yang harum dan kuat, seperti ambergris, mint, atau kelopak mawar. Ini dimaksudkan untuk menjauhkan penyakit karena orang percaya miasma ("udara jahat") menyebarkan penyakit.

Jas Panjang

Jas Panjang

APD ciptaan l'Orme juga terdiri dari jas panjang, fungsinya untuk meminimalisir kulit terpapar langsung dengan penyakit. Leher jas ini ditarik di belakang masker dan membentang hingga ke kaki. 

Jas Berlapis Lemak

Seluruh pakaian dilapisi dengan lemak, yang menurut hipotesis, didasarkan pada keyakinan bahwa lemak tersebut akan mengusir wabah dari dokter atau menariknya dari korban. Hipotesis alternatif adalah bahwa lemak tersebut berfungsi untuk mencegah cairan tubuh menempel pada jas. Untuk melindungi bagian bawah tubuh dari infeksi, l'Orme merancang bajunya dengan sepasang celana kulit. 

Tongkat Kayu

Dokter wabah membawa sebatang tongkat kayu yang diyakini memiliki berbagai fungsi. Tongkat ini dapat digunakan untuk memeriksa pasien tanpa menyentuhnya. 


Alat ini juga dapat digunakan untuk mengarahkan para asistennya atau anggota keluarga korban bagaimana memindahkan pasien atau jenazah pasien yang meninggal, atau membela diri dari serangan pasien yang mengamuk.

Meskipun kostum dokter wabah ini tidak digunakan selama Wabah Maut Hitam, sejarah mencatat kostum ini sering digunakan oleh dokter selama wabah tahun 1656, yang menewaskan 145.000 orang di Roma dan 300.000 orang di Napoli.


Foto: Wikimedia Commons

Nakes Zaman Kuno yang Tangani Wabah Punya APD Khusus, Bentuknya Aneh dan Menyeramkan
Kota Kuno Bawah Tanah Terluas Ditemukan di Turki, Ada Istana Sampai Bengkel
Kota Kuno Bawah Tanah Terluas Ditemukan di Turki, Ada Istana Sampai Bengkel

Luas kota kuno bawah tanah ini empat kali lipat lebih besar dari dugaan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Kota Yunani Kuno Ini Tak Punya Tembok, Hanya Dibentengi Kekuatan dan Ketangguhan Prajuritnya
Kota Yunani Kuno Ini Tak Punya Tembok, Hanya Dibentengi Kekuatan dan Ketangguhan Prajuritnya

Apakah Anda pernah membayangkan hidup tanpa tembok sebagai perlindungan?

Baca Selengkapnya
Kondisi Membaik, Cak Nun Keluar dari Ruang ICU
Kondisi Membaik, Cak Nun Keluar dari Ruang ICU

Cak Nun saat ini sudah dipindahkan ke ruang rawat biasa.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Dokter Amira, Rela Berjuang Demi Senyuman Ibu-Ibu di Kabupaten Fakfak
Kisah Dokter Amira, Rela Berjuang Demi Senyuman Ibu-Ibu di Kabupaten Fakfak

Kadang dia harus terdampar lantaran cuaca yang tidak bersahabat.

Baca Selengkapnya
Mengapa Patung-Patung Yunani Kuno Bugil? Ternyata Ini Maknanya
Mengapa Patung-Patung Yunani Kuno Bugil? Ternyata Ini Maknanya

Apakah ketelanjangan ini merupakan cerminan realitas masyarakat pada zaman Yunani Kuno? Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya
Niat Menjebak Musang, Petani Ini Malah Temukan Hewan yang Dianggap Punah 130 Tahun Lalu
Niat Menjebak Musang, Petani Ini Malah Temukan Hewan yang Dianggap Punah 130 Tahun Lalu

Hewan langka ini pertama kali terlihat pada tahun 1880-an.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Bocah 13 Tahun Tewas di Tangan Ibu Kandung
Kisah Pilu Bocah 13 Tahun Tewas di Tangan Ibu Kandung

Saat jasadnya ditemukan warga, korban sudah dalam kondisi berlumuran darah.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Hasil Visum Imam Masykur Korban Pembunuhan Paspampres
Terungkap, Ini Hasil Visum Imam Masykur Korban Pembunuhan Paspampres

Ternyata terdapat fakta baru usai dilakukan visum, dokter menemukan luka lubang di dada kiri korban.

Baca Selengkapnya
Sejak Zaman Batu Hewan Ini Berjasa Besar Bagi Manusia, Tulang dan Giginya Bisa Jadi Perkakas
Sejak Zaman Batu Hewan Ini Berjasa Besar Bagi Manusia, Tulang dan Giginya Bisa Jadi Perkakas

Penelitian baru-baru ini mengungkapkan keberadaan berang-berang membawa pengaruh besar pada ekosistem dan kehidupan manusia pada Zaman Batu.

Baca Selengkapnya