Misionaris Kristen Amerika dan Keluarganya Diculik Geng Bersenjata di Haiti
Merdeka.com - Sekelompok misionaris Kristen asal Amerika Serikat dan anggota keluarga mereka, termasuk anak-anak, dilaporkan diculik oleh kelompok bersenjata di dekat Port-au-Prince, Haiti.
Sedikitnya 15 orang diturunkan dari bus setelah mengunjungi panti asuhan, jelas sumber keamanan Haiti kepada media.
Haiti menjadi salah satu negara dengan tingkat penculikan tertinggi di dunia, karena geng-geng kuat memanfaatkan situasi yang berlangsung tanpa aturan hukum untuk menghasilkan uang dari pembayaran uang tebusan.
Sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada Juli, faksi-faksi yang bermusuhan berusaha untuk mendapatkan kendali dan kurangnya keamanan telah meningkatkan perjuangan warga untuk bertahan hidup sehari-hari.
Para misionaris Kristen diculik tak lama setelah meninggalkan kota Croix-des-Bouquets dan ditahan geng bersenjata, menurut sumber keamanan yang dikutip AFP.
Dilansir BBC, Minggu (17/10), pemerintah AS belum memberikan informasi apa pun tentang insiden itu, tetapi Departemen Luar Negeri AS mengatakan kepada AFP, mereka telah melihat laporan tersebut dan keselamatan warga Amerika di luar negeri adalah salah satu prioritas tertingginya.
Christian Aid Ministries, sebuah organisasi yang berbasis di AS, mengirim pesan suara kepada kelompok-kelompok agama di Haiti sebagai "peringatan doa khusus", seperti dilaporkan AP.
Organisasi tersebut bekerja sama dengan kedutaan AS di Haiti untuk menentukan langkah yang harus dilakukan untuk membantu para korban penculikan.
Christian Aid Ministries mendukung warga Haiti sebagian besar melalui sumbangan dan persediaan tempat tinggal, makanan dan pakaian untuk anak-anak dan membantu mendanai pendidikan mereka.
Geng-geng bersenjata telah menguasai distrik-distrik termiskin di ibukota Haiti selama bertahun-tahun. Baru-baru ini mereka telah memperluas kekuasaan mereka ke bagian lain ibu kota Haiti, Port-au-Prince dan daerah-daerah sekitarnya.
Lebih dari 600 penculikan tercatat dalam tiga kuartal pertama tahun 2021, dibandingkan dengan 231 pada periode yang sama tahun lalu, menurut kelompok masyarakat sipil setempat.
Kekerasan di Haiti - negara termiskin di benua Amerika - telah meningkat baik sejak pembunuhan Presiden Moise dan gempa bumi bulan berikutnya yang menewaskan lebih dari 2.000 orang.
Menurut New York Times, banyak pihak di Haiti meminta AS untuk mengirim pasukan ke negara itu, namun enggan diterima pemerintahan Presiden Joe Biden.
Reporter Magang: Ramel Maulynda Rachma
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Umat Kristen Palestina merayakan Misa Paskah dengan penuh sukacita di tengah konflik antara Israel dan Hamas di Gaza.
Baca SelengkapnyaBeberapa bagian Amerika Serikat yang terkenal dengan kriminalitasnya, seperti, pencurian, perampokan, penganiayaan berat, dan seksual.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat, yang menjadi sekutu utama Israel, akhirnya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke wilayah Jalur Gaza untuk pertama kalinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Banyak warga lansia harus dievakuasi dengan pelbagai cara untuk menjauh dari lokasi erupsi.
Baca SelengkapnyaSekeluarga di Muntilan ini kompak memasyarakatkan bunga anggrek dan menyembuhkan trauma para peminatnya.
Baca SelengkapnyaBerikut prajurit TNI yang bikin keok petarung asal Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAtikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.
Baca SelengkapnyaIntip yuk foto-foto momen kelahiran anak pertama Nopek Novian yang dijuluki 'Samson' Bayi kuat
Baca SelengkapnyaDari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaRumah Maxime Bouttier dipenuhi oleh pelayat yang menyampaikan duka cita atas kepergian Ibunda
Baca Selengkapnya