McDonald's India Diboikot karena Tampilkan Logo Halal
Merdeka.com - McDonald's di India menghadapi aksi boikot dari kelompok sayap kanan Hindu, setelah gerai makanan cepat saji itu menyajikan makanan dengan sertifikasi halal. Keputusan McDonald's itu menuai kontroversi di jagat Twitter India.
"Semua restoran kami memiliki sertifikat HALAL. Anda dapat meminta manajer restoran terkait untuk menunjukkan kepada Anda sertifikasi untuk kepuasan dan mengonfirmasi," tulis perusahaan cepat saji itu, membalas pertanyaan warga net di akun Twitter @mcdonaldsindia.
Alih-alih memuaskan pelanggannya, jawaban McDonald's justru menuai amarah sejumlah orang. Menyusul setelah itu, seruan boikot dengan tagar #BoycottMcDonalds menjadi tren di India.
Dilansir dari Aljazeera pada Senin (26/8), banyak pihak yang mempertanyakan keputusan McDonald's menyajikan daging halal di India. Seperti yang diketahui, 80 persen dari 1,3 miliar penduduk India menganut agama Hindu, di mana konsumsi daging sapi dilarang oleh ajaran agamanya. Hal tersebut bertentangan dengan sertifikasi halal yang memperbolehkan penjualan daging sapi.
Selama ini, menu McDonald's di India secara umum tidak menjual produk daging sapi maupun babi. Sebagai gantinya, makanan cepat saji yang dijual merupakan olahan daging ayam, ikan, dan pilihan menu vegetarian.
Kata "halal" diadopsi dari bahasa Arab yang berarti diizinkan. Dalam hal ini, penggunaan kata "halal" berkaitan dengan penjualan makanan yang mengandung daging. Sertifikasi halal yang dimiliki restoran, membuktikan hewan yang disembelih sesuai dengan tradisi dan hukum Islam.
"Ini adalah serangan terang-terangan dan disengaja pada kepercayaan Hindu. India adalah 80 persen Hindu, dan di samping itu ada 4 persen Jain, Sikh, dan Budha," tulis seorang pengguna Twitter yang dikutip oleh Aljazeera.
"McDonald's telah mengkhianati 84 persen orang ini hanya untuk menenangkan 14 persen muslim," lanjutnya.
Hal serupa juga diungkapkan Presiden Nasional Hindu Sena (kelompok sayap kanan), Vishnu Gupta.
"McDonald's tidak bisa memaksakan daging halal pada sebagian besar umat Hindu yang makan jhatka," katanya.
Menurut Vishnu, McDonald's seharusnya mempertimbangkan kepentingan kelompok tertentu, atau dalam hal ini mengarah pada kelompok Hindu. Dirinya memperingatkan, jika McDonald's tidak mengubah kebijakannya, segera para pendukungnya kan melakukan protes di gerai-gerai McDonald's.
Sertifikasi halal McDonald's India menghidupkan perang argumen antar pengguna Twitter. Sejumlah pengguna Twitter menyebut McDonald's tidak peka, karena menggunakan metode Hindu untuk memotong hewan. Metode pemotongan hewan yang disebut "jhatka", merupakan proses penjagalan hewan dengan satu kali pukulan.
Sementara, pengguna lain menyerukan umat Islam untuk tidak menyembelih hewan kurban dan merayakan Idul Adha yang ramah lingkungan.
Sebaliknya, beberapa aktivis mengatakan, aksi boikot McDonald's India menjadi celah bagi kelompok Hindu sayap-kanan untuk menyerang Islam.
"Suasana ini benar-benar menggambarkan Islamofobia yang ada di India sekarang, dan umat Hidup sayap kanan menggunakan setiap kesempatan untuk menyerang umat Islam," Shabnam Hashmi, seorang aktivis yang berbasis di New Delhi.
Hashmi menambahkan, aksi boikot menjadi bentuk ekstrem untuk mengubah India menjadi negara Hindu.
Meski menuai polemik, tidak semua orang merasa terganggu dengan menu halal pada McDonald's India.
"Sebagai seorang non-Muslim, saya tidak peduli dari mana ayam yang saya makan berasal. Saya lebih peduli tentang proses yang dilaluinya, pengemasannya, jumlah nutrisi dan karsinogen yang dikandungnya," jelas Sushmita, seorang peneliti asal New Delhi.
Menurutnya, celah perbedaan antara satu komunitas dengan komunitas lainnya yang semula hanya menjadi masalah pribadi, lambat laun menanamkan kebencian antar kelompok. Sementara Nishita Sood mengatakan, kampanye boikot McDonald's tak lain merupakan bentuk prasangka dan kefanatikan melawan Islam.
Aljazeera melaporkan, McDonald's bukan perusahaan makanan pertama yang memicu kemarahan kelompok Hindu sayap kanan. Bulan lalu, IndiGo, sebuah maskapai penerbangan tarif bawah diboikot karena menyajikan menu halal dalam penerbangannya.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Banyak yang Tahu Takjil Ini Juga Khas dari Bali, Wajib Coba Bikin Ketagihan
Kampung Islam Kepaon di Kota Denpasar memiliki kuliner khas bernama brongko yang hanya disajikan saat Ramadan. Kuliner ini biasa disajikan untuk berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaMcDonald’s Tutup Seluruh Gerai di Sri Lanka Akibat Tak Higienis
Media lokal melaporkan bahwa McDonald's mengajukan gugatan terhadap Abans atas tuduhan kebersihan yang buruk.
Baca Selengkapnya6 Makanan yang Sering Menimbulkan Perdebatan, Mulai Dari Nasi Padang Hingga Bubur Ayam, Kamu Tim Mana?
Makanan sering kali menjadi pembahasan yang hangat di tengah masyarakat. Termasuk cara menikmatinya juga sering menjadi perdebatan di kalangan masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Makanan Khas Daerah yang Dimodifikasi, Perkaya Sajian Tradisional
Makanan khas daerah yang dimodifikasi membantu meningkatkan popularitas sajian-sajian khas.
Baca SelengkapnyaKe Mana Mencari Makanan yang Benar-Benar Halal saat Berada di Tokyo? Coba ke Daerah Ini!
Anda bisa menemukan makanan halal di daerah Shin-Okubo yang akhir-akhir ini populer di kalangan wisatawan muslim.
Baca SelengkapnyaPemprov Sumsel Siapkan 1.000 Sertifikasi Halal Gratis Bagi UMKM
Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak kedua di dunia dengan 86,7% populasi beragama muslim.
Baca SelengkapnyaRekomendasi Makanan Musang yang Paling Disukai, Ampuh Bikin Hewan Peliharaan Jadi Gemuk
Merdeka.com merangkum informasi tentang rekomendasi makanan musang yang paling disukai, dan ampuh bikin hewan peliharaan jadi gemuk.
Baca SelengkapnyaDeretan Buah yang Bagus dan Perlu Dibatasi untuk Penderita Asam Lambung
Asam lambung, yang diperlukan oleh tubuh untuk mencerna makanan & melawan infeksi bakteri, terkadang dapat diproduksi secara berlebihan, menyebabkan gejala maag
Baca SelengkapnyaBinatang Ini Halal & Banyak Dikonsumsi Warga di Arab Saudi Tapi Tak Dimakan Rasulullah, Apa Itu?
Siapa sangka, hewan yang halal secara hukum Islam tersebut ternyata sama sekali tak dikonsumsi Rasulullah.
Baca Selengkapnya