Manusia Hampir Punah 900.000 Tahun Lalu, Hanya Tersisa 1.300 Orang di Bumi
Ini adalah fenomena aneh yang terjadi pada nenek moyang kita sekitar 900.000 tahun yang lalu.


Manusia Hampir Punah 900.000 Tahun Lalu, Hanya Tersisa 1.300 Orang di Bumi
Sebuah penelitian genetik terbaru mengungkap sesuatu yang aneh terjadi pada nenek moyang kita sekitar 900.000 tahun yang lalu.
Tiba-tiba, populasi manusia purba mengalami penurunan drastis hingga mencapai jumlah yang sangat sedikit, hanya sekitar 1.300 individu yang berkembang biak. Populasi ini tetap dalam angka rendah selama lebih dari 100.000 tahun, seperti yang ditemukan oleh para peneliti dalam studi ini.
Dari perspektif kita yang modern, ini hampir seperti jika semua orang tiba-tiba menghilang. Sungguh, manusia berada di ambang kepunahan.
Tim peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan China (CAS), termasuk Yi-Hsuan Pan dan Haipeng Li, melakukan analisis pada variasi genetik manusia yang masih hidup saat ini, dan hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Science.
Sumber: Ancient Pages
-
Kenapa nenek moyang manusia hampir punah? Hasil studi genomik yang diterbitkan tahun lalu menunjukkan, nenek moyang manusia modern hampir punah, menyusut menjadi populasi kecil sekitar 1.300 individu dalam apa yang disebut sebagai kemacetan populasi yang mengancam kelangsungan hidup.
-
Kenapa manusia hampir punah? Data genetik menunjukkan bahwa antara 813.000 dan 930.000 tahun lalu nenek moyang manusia modern mengalami penurunan perkembangbiakan. Penurunan ini berimbas terhadap populasi sebanyak 98,7 persen.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan populasi manusia purba? Kondisi ini kemungkinan mengganggu sumber makanan, kelangsungan hidup dan menciptakan seleksi alam.
-
Kapan manusia diprediksi akan punah? Mereka memperkirakan bahwa kepunahan massal berikutnya di Bumi, setelah punahnya dinosaurus, akan terjadi setidaknya dalam waktu 250 juta tahun mendatang.
-
Kapan populasi China mulai menurun? Pada tahun 2023, populasi China mulai mengalami penurunan, disebabkan oleh angka kelahiran yang menurun tajam dan peningkatan jumlah kematian.
-
Kapan manusia akan punah? Sebuah simulasi superkomputer baru-baru ini memberikan perkiraan tentang masa depan umat manusia, menyatakan bahwa suatu hari nanti, manusia akan menghadapi kepunahan. Proses ini diproyeksikan akan terjadi ketika matahari mengalami akhir siklus hidupnya, meledak ke luar dan menghancurkan planet-planet di sekitarnya.
Hasil penelitian ini tak hanya mengundang decak kagum, tetapi juga pertanyaan besar dari para ilmuwan yang mempertanyakan analisis genetik yang dilakukan.
Foto: De Art/Adobe Stock via Ancient Pages

Kemacetan Populasi
Apa yang disebut sebagai "kemacetan populasi" terjadi ketika jumlah populasi yang ada tiba-tiba berkurang secara signifikan. Hal ini bisa disebabkan bencana alam, perang, wabah penyakit, atau kejadian serupa. Ketika sebagian populasi meninggalkan wilayahnya untuk mencari tempat baru, maka keragaman genetik pun akan berkurang.
Meskipun ada bukti sebelumnya tentang kemacetan populasi yang terjadi saat manusia berevolusi dan berpindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya, penurunan jumlah populasi sebesar ini sangatlah tidak biasa.
Populasi manusia yang hidup 1 juta tahun yang lalu menjadi sangat menarik karena saat itu banyak cabang dari kerabat terdekat kita mulai muncul, salah satunya adalah yang memunculkan garis keturunan kita.
Sebagaimana dijelaskan oleh jurnal Science, para ilmuwan mengembangkan pendekatan statistik baru dalam studi ini. Untuk menghemat biaya komputasi dan mengurangi kesalahan yang mungkin timbul karena memutar waktu ke masa lalu, model mereka hanya menggunakan sebagian kecil gen, yaitu yang tidak terpengaruh oleh seleksi positif yang dapat mengubah laju mutasi, untuk memperkirakan ukuran populasi pada berbagai titik waktu.
Dengan metode ini, mereka memeriksa kapan perubahan genetik muncul pada genom 3.154 individu dari 10 populasi Afrika modern dan 40 populasi non-Afrika modern yang telah diurutkan sebelumnya.
Foto: PatinyaS/Adobe Stock via Ancient Pages

Ukuran populasi dan sejarah mempengaruhi akumulasi perubahan genetik ini, dan ilmuwan dapat menganalisisnya untuk menentukan berapa banyak orang yang hidup pada berbagai titik waktu. Dalam hasil perhitungan mereka, Pan dan Li menemukan penurunan yang sangat drastis, hampir mencapai 99 persen, dalam populasi perkembangbiakan nenek moyang sekitar 930.000 tahun yang lalu.
Sumber: Ancient Pages
Meskipun belum jelas apa yang menyebabkan spesies kita hampir punah, Pan dan Li memperkirakan bahwa periode glasiasi yang panjang, penurunan suhu permukaan laut, atau kekeringan mungkin berperan besar dalam kejadian tersebut.
Joshua Akey, seorang ahli genetika evolusi di Universitas Princeton yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan bahwa studi baru ini "melengkapi beberapa bagian lain dari teka-teki sejarah evolusi manusia." Namun, dia menambahkan bahwa ada sejumlah ilmuwan yang skeptis, terutama karena kurangnya bukti yang mendukung angka-angka yang begitu rendah ini.
Sumber: Ancient Pages
Janet Kelso, seorang ahli biologi komputasi di Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusi, mengingatkan bahwa sinyal kemacetan genetik yang kuat hanya bisa ditemukan dalam populasi Afrika saat ini, sementara tidak dalam populasi di luar benua tersebut. Kelso berpendapat bahwa hasil penelitian ini memang menarik, tetapi perlu diterima dengan hati-hati dan perlu eksplorasi lebih lanjut.
Sumber: Ancient Pages