Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Manusia Baru Minum Susu 6000 Tahun Lalu, Sebelumnya Tidak Bisa Dicerna Perut

Manusia Baru Minum Susu 6000 Tahun Lalu, Sebelumnya Tidak Bisa Dicerna Perut Ilustrasi susu. Shutterstock/Valentyn Volkov

Merdeka.com - Manusia prasejarah menikmati susu ribuan tahun sebelum manusia mengembangkan sifat genetik yang memungkinkan kita untuk mencerna susu tanpa sakit perut dan gangguan pencernaan. Ini merupakan temuan terbaru dalam sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal Nature.

Sebelumnya diasumsikan bahwa manusia mengalami toleransi terhadap laktose atau laktosakarena mereka mulai minum susu lebih banyak saat pertanian menjadi lebih subur di seluruh Eurasia. Namun, yang mengejutkan para peneliti, aumsi itu ternyata salah.

Para peneliti menganalisis ribuan residu atau bekas lemak hewan yang ditemukan di 13.000 pecahan tembikar dari 554 situs arkeologi di Eropa. Jejak mikrokospik susu di dalam pecahan tembikar itu menyatakan bahwa konsumsi susu manusia pada zaman Neolitikum Eropa cukup tinggi dari sekitar 7.000 SM dan seterusnya.

Ini adalah waktu sebelum mayoritas manusia dapat mencernanya. Gula dalam susu – laktosa – diubah menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase. Tanpa enzim, atau dengan jumlah yang tidak mencukupi, laktosa tidak dipecah dan memicu fermentasi bakteri di usus, menyebabkan gas, diare, dan sakit perut.

Tanpa diduga, bukti genetik dari manusia prasejarah di Eropa dan Asia menunjukkan bahwa gen yang mengkode produksi laktase tidak umum sampai sekitar 1.000 SM, hampir 4.000 tahun setelah pertama kali terdeteksi sekitar 4.700 SM. Itu kemudian menyebar ke seluruh benua hanya dalam beberapa ribu tahun.

"Ini benar-benar sangat mengejutkan," kata Profesor Mark Thomas, pakar Genetika Evolusioner dan DNA Kuno di Universitas College London, dikutip dari IFL Science, Selasa (6/6).

"Frekuensi varian genetik yang menyebabkan kegigihan laktase meningkat sangat cepat."

"Ini mungkin sifat gen tunggal yang paling terpilih yang telah berevolusi pada populasi Eropa, Afrika, Timur Tengah, dan Asia Selatan selama 10.000 tahun terakhir," lanjut Thomas.

Sebelumnya diasumsikan bahwa peningkatan konsumsi susu adalah pendorong utama toleransi laktase, tetapi tampaknya tidak demikian. Jadi, bagaimana dan mengapa gen toleransi laktosa dengan cepat muncul di sebagian besar populasi di Eropa, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika?

Penyelidikan lebih lanjut oleh para peneliti menunjukkan bahwa minum susu dengan intoleransi laktosa mungkin tidak menyenangkan, tetapi kemungkinan besar tidak akan membunuh Anda.

Data genetik dan medis pada lebih dari 300.000 orang di Inggris menemukan bahwa orang dengan gen laktase dan orang dengan intoleransi laktosa hampir minum susu dalam jumlah yang sama. Selain itu, sebagian besar orang yang secara genetik tidak toleran laktase hanya mengalami efek kesehatan negatif yang sangat ringan ketika mereka minum susu.

"Jika Anda laktase non-persisten dan Anda minum banyak susu, Anda mungkin mengalami sedikit diare. Anda mungkin banyak kentut. Anda mungkin mengalami kram. Mungkin tidak nyaman dan memalukan, tetapi Anda tidak akan mati karenanya," jelas Profesor Thomas.

"Tapi, jika Anda diare saat terpapar patogen lain, maka itu bisa berubah dari ketidaknyamanan menjadi kondisi yang fatal."

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengapa Minum Susu Bisa Mengancam Nyawa Bagi Mereka yang Alergi Laktosa?
Mengapa Minum Susu Bisa Mengancam Nyawa Bagi Mereka yang Alergi Laktosa?

Pada penderita alergi laktosa, minum susu bisa menyebabkan berbagai ancaman pada kesehatan mereka.

Baca Selengkapnya
Apa yang Harus Dilakukan Orangtua ketika Anak Terlanjur Kecanduan Minuman Manis?
Apa yang Harus Dilakukan Orangtua ketika Anak Terlanjur Kecanduan Minuman Manis?

Terlalu banyak minuman manis bisa berdampak buruk pada kesehatan anak. Berikut sejumlah cara untuk mengatasi kebiasaan anak konsumsi minuman manis.

Baca Selengkapnya
Ini yang Terjadi Jika Manusia Tidak Makan dan Minum, Berapa Lama Bisa Bertahan?
Ini yang Terjadi Jika Manusia Tidak Makan dan Minum, Berapa Lama Bisa Bertahan?

Tubuh manusia bisa bertahan tanpa makan atau minum dalam jangka waktu tertentu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Konsumsi Makanan yang Jatuh ke Lantai walau Belum 5 Menit, Ini yang Terjadi pada Tubuhmu
Konsumsi Makanan yang Jatuh ke Lantai walau Belum 5 Menit, Ini yang Terjadi pada Tubuhmu

Konsumsi makanan yang jatuh ke lantai bisa memunculkan sejumlah bakteri ke mananan.

Baca Selengkapnya
7 Pemanis Buatan dan Manisnya yang Mencurigakan, Ini Efeknya untuk Tubuh
7 Pemanis Buatan dan Manisnya yang Mencurigakan, Ini Efeknya untuk Tubuh

Sakarin, aspartam, siklamat, sukralosa, acesulfame potassium, sorbitol, dan neotam adalah beberapa contoh pemanis buatan yang sering hadir dalam produk makanan.

Baca Selengkapnya
8 Masalah yang Bisa Muncul Akibat Konsumsi Terlalu Banyak Garam
8 Masalah yang Bisa Muncul Akibat Konsumsi Terlalu Banyak Garam

Walau memiliki rasa yang lezat, konsumsi garam berlebih bisa jadi biang keladi munculnya masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya
Ibu Menyusui Dilarang Minum Air Dingin Nanti Anak Pilek, Ternyata Begini Penjelasan Sebenarnya
Ibu Menyusui Dilarang Minum Air Dingin Nanti Anak Pilek, Ternyata Begini Penjelasan Sebenarnya

Suhu ASI juga diatur untuk menyamakan suhu tubuh sang ibu sehingga nyaman dikonsumsi oleh bayi.

Baca Selengkapnya
15 Buah yang Paling Menyehatkan saat Dikonsumsi, Perhatikan Porsi Tiap Harinya
15 Buah yang Paling Menyehatkan saat Dikonsumsi, Perhatikan Porsi Tiap Harinya

Semua jenis buah-buahan adalah makanan bergizi yang baik untuk kesehatan tubuh. Yuk, simak 15 buah yang paling menyehatkan saat dikonsumsi!

Baca Selengkapnya
Berapa Banyak Manusia yang Bisa Ditampung Bumi? Ini Jawaban Ilmuwan
Berapa Banyak Manusia yang Bisa Ditampung Bumi? Ini Jawaban Ilmuwan

Sekitar 300.000 tahun lalu, di awal kemunculan Homo sapiens, Bumi hanya dihuni antara 100 dan 10.000 manusia.

Baca Selengkapnya