Langgar Prokes Covid-19, Pria Vietnam Dipenjara Lima Tahun
Merdeka.com - Pengadilan di Provinsi Ca Mau Vietnam menjatuhkan vonis lima tahun penjara kepada seorang pria setempat lantaran dia melanggar aturan pembatasan Covid-19. Jaksa mengatakan perbuatannya menyebabkan penularan dan satu kematian.
Terdakwa, Le Van Tri, didakwa "menyebarkan penyakit berbahaya ke orang-orang ," kejahatan yang menyebabkan hukuman lima sampai sepuluh tahun penjara jika mengakibatkan kematian setidaknya satu orang menurut hukum pidana Vietnam.
Tri ditemukan melakukan perjalanan ke Kota Ho Chi Minh, salah satu kota terbesar di Vietnam, pada Maret 2021 untuk bekerja di sebuah pasar grosir lokal. Setelah atasannya terpaksa menutup bisnis karena pembatasan Covid-19, Tri dan saudara iparnya kembali ke provinsi asalnya Ca Mau pada Juli 2021.
Kembali di Ca Mau, Tri menyerahkan berkas medisnya dan diberitahu oleh pejabat di "pos pemeriksaan pengendalian Covid-19" untuk mengisolasi diri di rumah. Namun, pria itu sebelumnya pergi untuk mengajukan tunjangan pengangguran dan menjawab "tidak jujur" ketika ditanya oleh petugas apakah dia telah bepergian ke luar provinsi, kata media lokal.
Laman RT melaporkan, Selasa (7/9), Tri seharusnya melakukan isolasi mandiri selama 21 hari, namun dilaporkan tidak mematuhi perintah surat tersebut. Empat hari dalam isolasi, dia dinyatakan positif Covid-19. Pengadilan menyatakan dia bertanggung jawab atas sejumlah kasus penularan dan satu kematian.
Tri kemudian "mengaku" bersalah dalam persidangannya.
Meskipun hukuman Tri tampaknya menjadi salah satu hukuman terberat yang pernah dijatuhkan kepada pelanggar aturan pembatasan Covid-19, itu itu bukan pertama kalinya warga dipenjara.
Pada Juli lalu pengadilan di Provinsi Utara Vietnam, Hai Duong, memenjarakan seorang pria selama 18 bulan setelah dinyatakan bersalah karena memasuki negara tersebut secara ilegal dari Laos dan melanggar aturan karantina.
Pada bulan Maret seorang pramugari Vietnam Airlines dijatuhi hukuman percobaan dua tahun setelah melanggar peraturan karantina dan menulari setidaknya tiga orang lainnya. Negara itu berargumen pelanggaran tersebut "menempatkan masyarakat dalam bahaya" dan memaksa pemerintah untuk mengeluarkan tambahan 194.192 dolar untuk pelacakan kontak dan pengujian untuk sekitar 2.000 orang.
Otoritas kesehatan Vietnam kemarin melaporkan 12.477 kasus infeksi baru, sehingga jumlah total kasus Covid-19 sejak awal pandemi menjadi 532.491. Sekitar 13.385 atau sekitar 2,5% dari yang terinfeksi meninggal.
Reporter magang: Ramel Maulynda Rachma
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang pria 72 tahun di Belanda terinfeksi Covid-19 selama 613 hari dan berakhir meninggal. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaImbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Selengkapnya