Merdeka.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah menyatakan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat menyusul lonjakan kasus yang semakin meningkat.
Keputusan tersebut akan mempercepat distribusi vaksin, perawatan, dan sumber daya federal untuk mengurangi penyebaran virus.
Mengutip dari BBC, Jumat (5/8), virus tersebut merebak kurang dari dua pekan setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan darurat tertinggi, menyusul lonjakan kasus di seluruh dunia.
Cacar monyet kini telah mencapai 6.600 kasus di AS, menurut pejabat kesehatan. Seperempat dari kasus ini muncul di beberapa negara bagian, termasuk New York yang menyatakan keadaan darurat atas penyakit itu pekan lalu.
Dua negara bagian dengan beban kasus tertinggi berikutnya adalah California dan Illinois yang menyatakan keadaan darurat awal pekan ini. Menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, lebih dari 26.000 kasus telah dikonfirmasi di seluruh dunia tahun ini.
Meski siapa pun dapat terkena cacar monyet, wabah ini sebagian besar timbul di antara pria yang berhubungan seks dengan pria. Namun penyebaran bukan murni penyakit seksual yang menular (STI), tetapi juga dapat ditularkan melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.
Virus ini biasanya menyebabkan ruam seperti jerawat, yang bisa sangat gatal dan nyeri, lalu berkembang dan menyebar ke seluruh tubuh, beserta komplikasi lainnya.
Infeksi biasanya ringan dan mudah sembuh dengan sendirinya pada pasien dewasa tanpa pengobatan atau rawat inap - tetapi WHO telah memperingatkan anak-anak banyak yang meninggal dari penyakit ini, angkanya pun cukup tinggi.
Para pejabat di AS dan di tempat lain telah merekomendasikan orang-orang dengan risiko terpapar tinggi - termasuk beberapa pria gay dan biseksual, dan beberapa petugas kesehatan harus diprioritaskan untuk mendapatkan suntikan vaksin.
Presiden Joe Biden juga dituntut untuk berbuat lebih banyak untuk menghentikan penyebaran cacar monyet ini.
Vaksin cacar monyet sudah tersedia sebelumnya, tidak seperti saat Covid-19 muncul. Tetapi banyak orang masih harus menunggu dalam antrean panjang dan stoknya cepat habis.
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan mengatakan pekan lalu mereka telah memesan tambahan vaksin, berjumlah lebih dari 5 juta dosis lagi, yang akan dikirim sampai dengan Mei mendatang.
Awal pekan ini, Gedung Putih juga mengumumkan pembentukan tim satgas penanganan cacar monyet nasional. Termasuk di dalamnya ada Dr Demetre Daskalakis, seorang dokter asal New York yang telah berhasil memimpin pengekangan penyebaran HIV di AS.
Reporter Magang: Gracia Irene [pan]
Baca juga:
WHO: Kasus Cacar Monyet Tidak Terbatas Pada Kaum Gay Saja
Satgas IDI Perkirakan Cacar Monyet sudah Masuk Indonesia namun Belum Terdeteksi
Ketum IDAI: Anak Lebih Rentan Terpapar Cacar Monyet
India Laporkan Kematian Pertama Akibat Cacar Monyet
Ini yang Perlu Dipersiapkan agar Siap Siaga Hadapi Cacar Monyet
Spanyol dan Brasil Catat Kematian Pertama Cacar Monyet di Luar Afrika
Advertisement
Petugas Pemadam Kebakaran AS Syok Temukan 10 Keluarganya Tewas Saat Lakukan Pemadaman
Sekitar 21 Detik yang laluMesir Fasilitasi Upaya Mediasi untuk Akhiri Serangan Israel di Gaza
Sekitar 1 Jam yang laluArab Saudi Kutuk Serangan Israel ke Jalur Gaza
Sekitar 2 Jam yang laluIran: Israel akan Rasakan Akibatnya karena Serang Gaza
Sekitar 2 Jam yang laluIsrael Tangkap 19 Anggota Jihad Islam di Tepi Barat
Sekitar 3 Jam yang lalu24 Orang Palestina Termasuk Enam Anak-Anak Tewas dalam Serangan Israel ke Gaza
Sekitar 4 Jam yang laluSambaran Petir Dekat Gedung Putih Tewaskan Tiga Orang dan Dua Lainnya Kritis
Sekitar 1 Hari yang laluKorea Selatan Luncurkan Misi Pertama ke Bulan
Sekitar 1 Hari yang laluIlmuwan Temukan Bagian Bulan yang Bisa Dihuni Manusia
Sekitar 1 Hari yang laluAfrika Selatan Melaporkan Kematian Pertama Terkait Vaksin COVID-19
Sekitar 1 Hari yang laluIni Tempat Khusus bagi Terduga Pelanggar Kode Etik dalam Penanganan Kasus Brigadir J
Sekitar 31 Menit yang laluMahfud MD: Pelanggaran Etik Irjen Ferdy Sambo Bisa Masuk Ranah Pidana
Sekitar 1 Jam yang laluIrjen Ferdy Sambo Jalani Penempatan Khusus di Mako Brimob Selama 30 Hari
Sekitar 1 Jam yang laluIrjen Sambo Dibawa ke Mako Brimob, Beredar Kabar Rumah Kabareskrim Ditembaki
Sekitar 3 Jam yang laluIni Tempat Khusus bagi Terduga Pelanggar Kode Etik dalam Penanganan Kasus Brigadir J
Sekitar 31 Menit yang laluMahfud MD: Pelanggaran Etik Irjen Ferdy Sambo Bisa Masuk Ranah Pidana
Sekitar 1 Jam yang laluIrjen Ferdy Sambo Jalani Penempatan Khusus di Mako Brimob Selama 30 Hari
Sekitar 1 Jam yang laluIrjen Sambo Dibawa ke Mako Brimob, Beredar Kabar Rumah Kabareskrim Ditembaki
Sekitar 3 Jam yang laluIrjen Sambo Dibawa ke Mako Brimob, Beredar Kabar Rumah Kabareskrim Ditembaki
Sekitar 3 Jam yang laluMenanti Isi Percakapan Terakhir Brigadir J Sebelum Tewas Akibat Baku Tembak
Sekitar 5 Jam yang laluAndreas Silitonga Mundur, Dua Pengacara Baru Dampingi Bharada E
Sekitar 7 Jam yang laluIrjen Sambo bukan Tersangka Kasus Brigadir J Dibawa ke Mako Brimob, Ini Kata Polri
Sekitar 14 Jam yang laluProyek Kereta Cepat Terindikasi Banyak Masalah, PKS Usulkan Pansus Hak Angket
Sekitar 1 Hari yang laluKomisi I Minta Kemenlu Waspadai Kondisi di Taiwan
Sekitar 1 Hari yang laluMuhaimin Ajak Kader & Alumni PMII Sinergi Jadi Penopang Kemajuan Bangsa
Sekitar 2 Hari yang laluBRI Liga 1: Punya Modal Kemenangan, Bek Persebaya Optimistis Curi Poin di Kandang Bhayangkara FC
Sekitar 1 Jam yang laluKopda Muslimin Tewas Keracunan, Kondisi Istri Korban Penembakan Membaik
Sekitar 4 Hari yang laluKopda Muslimin Tinggalkan Surat Wasiat untuk Anak
Sekitar 5 Hari yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami