Jepang Setujui Dexamethasone Sebagai Alternatif Obat Covid-19
Merdeka.com - Kementerian Kesehatan Jepang menyetujui penggunaan obat dexamethasone sebagai obat alternatif Covid-19 setelah uji coba di Inggris membuktikan bahwa obat tersebut mengurangi tingkat kematian pada pasien rawat inap.
Kementerian mendaftarkan dexamethasone sebagai opsi pengobatan Covid-19 bersama obat antivirus remdesivir ke dalam revisi baru-baru ini pada buku pedoman yang dikeluarkannya. Revisi itu dilaporkan secara luas oleh media Jepang pada Rabu (22/7) seperti dikutip Reuters.
Dalam hasil yang diumumkan pada Juni, dari uji coba para peneliti di Inggris membuktikan dexamethasone sebagai obat pertama untuk menyelamatkan nyawa pasien Covid-19, yang menurut para ilmuwan menjadi terobosan besar dalam penanganan pandemi virus corona.
Nichi-Iko Pharmaceutical Co Jepang merupakan perusahaan yang juga memproduksi obat tersebut.
Diuji di Inggris
Sebelumnya, sebuah tim peneliti di Inggris telah menemukan bahwa dexamethasone, steroid yang terjangkau dan tersedia luas telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan hasil kelangsungan hidup pada pasien Covid-19.
Dexamethasone, steroid yang biasa digunakan untuk mengobati peradangan, ternyata dapat mengurangi kematian hingga sepertiga dalam penelitian terhadap lebih dari 6.000 pasien yang sakit parah.
Meskipun pemerintah Inggris telah mengizinkan penggunaannya di antara beberapa pasien, masih belum jelas seberapa bermanfaat pengobatan ini untuk kasus Covid-19 yang kurang parah. Hasil penelitian ini juga belum ditinjau atau diuji dalam penelitian lain.
"Ini adalah peningkatan signifikan dalam pilihan terapi yang tersedia yang kita miliki," kata Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular Amerika Serikat seperti dilansir CNN, Rabu (17/6).
Biasanya diresepkan sebagai steroid oral atau intravena, Dexamethasone adalah obat antiinflamasi dan pembengkakan yang umum digunakan untuk berbagai kondisi, kata Dr. Onyema Ogbuagu, seorang dokter penyakit menular dan profesor kedokteran di Yale. dexamethasone adalah unik karena merupakan itu adalah glukokortikoid.
Robert Glatter, seorang dokter darurat di Rumah Sakit Lenox Hill Kota New York City, mengatakan dexamethasone juga memiliki paruh hingga 54 jam. Itu membantu "memastikan tingkat pengobatan terapeutik untuk mengobati peradangan yang berkelanjutan."
Seperti steroid lain, bagaimanapun, "ini adalah perawatan non-spesifik yang tidak harus menargetkan satu jalur spesifik peradangan atau pembengkakan," kata Ogbuagu. Itu adalah kekurangan dexamethasone.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dexamethasone adalah obat yang membantu mengurangi peradangan.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaPeran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaAda banyak jenis penyakit keturunan yang diwariskan secara genetik dan menjadi tantangan dalam dunia medis.
Baca Selengkapnya