ISIS kerja sama dengan mafia Italia selundupkan minyak ke Eropa
Merdeka.com - Polisi Italia kini tengah menyelidiki kerja sama bisnis antara organisasi mafia dengan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) untuk menyelundupkan minyak ke Eropa.
Aparat keamanan menemukan sejumlah besar minyak di Italia tidak bisa diolah di banyak tempat penyulingan. Informasi itu dimuat dalam harian La Repubblica. Polisi meyakini minyak itu diimpor dari Suriah dan Libya, dua negara tempat ISIS bercokol.
Artikel di harian lokal Italia itu mengutip laporan rahasia dari Markas Besar Polisi di Finanza pada Februari 2017.
Laman Newsweek melaporkan, Jumat (4/8), seorang sumber anonim mengatakan kepada koran La Repubblica, minyak itu seharusnya tidak berada di sana (di tempat penyulingan).
"Kami tidak tahu kalau ISIS atau kelompok fundamentalis lain berada di balik ini karena jejak mereka kemudian hilang lantaran perantara palsu," kata sumber itu, seperti dikutip The Times.
Penyelundupan minyak ke Eropa itu, kata laporan La Repubblica, dilakukan dengan kapal tanker yang berhenti di Mediterrania lalu minyak itu dipindahkan ke kapal tanker lain. Mereka mematikan radio komunikasi untuk mencegah deteksi.
ISIS menguasai Kota Sirte di pesisir Libya selama lebih dari setahun. Mereka kemudian mengambil alih penyulingan minyak dan pelabuhan.
Di Suriah ISIS menguasai kawasan minyak di sebelah timur negara itu selama tiga tahun masa kejayaan. Pendapatan ISIS sebagian besar berasal dari penjualan minyak ilegal.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaBenarkah ISIS Diciptakan CIA-Mossad? Begini Faktanya
Dugaan bahwa ISIS dibentuk Israel karena organisasi ini tidak pernah gencar menyerang negara Zionis tersebut.
Baca SelengkapnyaIran Bom Markas Mata-Mata Israel di Irak, Lokasinya Dekat Kantor Konsulat AS
Markas Mossad ini berada di Erbil, wilayah semi otonomi Kurdish.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tolak Angin Sido Muncul Masuk Pasar Modern UEA dan Jadi Andalan Warga Arab Saudi
Sido Muncul memperluas penjualan produk produk Tolak Angin ke luar negeri, salah satu tujuan ekspor selanjutnya adalah Uni Emirat Arab.
Baca SelengkapnyaPernah Ikut Baiat ISIS, Tiga Napi Teroris di Makassar Bersumpah Setia NKRI
Tiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Pemerintah Impor 22.500 Ton Beras dari Kamboja
Impor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Eks Casis Bintara Iwan Dihabisi Serda Adan, Korban Dicekik, Ditusuk Lalu Dibuang ke Jurang
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaMeski Berhubungan Baik, Indonesia Tak Pernah Impor BBM dari Iran, Ini Alasannya
Pemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaKoperasi Bermasalah Tak Tertangani, Menkop Teten Tagih Janji DPR Bahas Rancangan Undang-Undang Koperasi
Operasional dan ekosistem kelembagaan koperasi sudah lama tidak dibenahi, meskipun koperasi dianggap sebagai pilar perekonomian nasional.
Baca Selengkapnya