Merdeka.com - Pada Kamis (4/11), Inggris menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui pil anti virus untuk obat Covid-19 yang dikembangkan Merck & Co Inc dan Ridgeback Biotherapeutics.
Badan Pengawas Obat dan Produk Kesehatan Inggris (MHRA) merekomendasikan obat tersebut, molnupiravir, digunakan untuk orang yang mengalami gejala ringan dan sedang Covid-19 dan setidaknya memiliki satu faktor risiko mengalami Covid yang parah seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Mengacu pada data klinis, MHRA menyampaikan, obat tersebut akan diberikan segera setelah pasien dites positif Covid dan dalam waktu lima hari sejak timbulnya gejala.
Lampu hijau ini pertama kali diberikan untuk obat antivirus oral untuk mengobati Covid-19 dan pertama kalinya obat Covid akan diberikan secara luas di tengah masyarakat. Para penasihat AS akan menggelar rapat pada 30 November mendatang untuk meninjau data keamanan dan kemanjuran obat tersebut dan memilih apakah molnupiravir harus diberikan izin. Demikian dikutip dari Reuters, Jumat (5/11).
Pil tersebut, yang akan diberi merek Lagevrio di Inggris, bisa dikonsumsi dua kali sehari selama lima hari.
Obat dengan tingkatan yang sama seperti molnupiravir dikatikan dengan kelahiran cacat dalam penelitian pada hewan. Merck mengatakan uji coba hewan menunjukkan molnupiravir aman, tapi datanya belum dibuka ke publik.
Molnupiravir buatan Merck ini diawasi dengan ketat sejak data bulan lalu menunjukkan obat ini bisa mengurangi setengah potensi kematian atau rawat inap bagi mereka yang berisiko mengalami Covid parah ketika diberikan pada saat awal-awal sakit atau terinfeksi.
Persetujuan molnupiravir yang cepat di Inggris dilakukan ketika negara itu sedang berjuang menaklukkan lonjakan infeksi. Inggris mencatat sekitar 40.000 kasus Covid harian, menurut rata-rata tujuh hari terakhir. Data yang dirilis pada Rabu malam menunjukkan, prevalensi Covid di Inggris mencapai rekor titik tertinggi bulan lalu, didorong oleh tingginya kasus pada anak-anak dan lonjakan di wilayah selatan sampai barat negara tersebut.
Pemerintah Inggris mengatakan pihaknya tetap fokus memberikan vaksin booster atau penguat dan memvaksinasi anak-anak berusia 12 sampai 15 tahun.
“Tanpa kompromi soal kualitas, keamanan, dan efektivitas, masyarakat bisa mempercayai bahwa MHRS telah melakukan penilaian yang kuat dan menyeluruh data (molnupiravir) tersebut,” jelas kepala MHRA, June Raine dalam sebuah pernyataan.
Bulan lalu, Inggris menyepakati perjanjian dengan Merck untuk mengamankan 480.000 paket molnupiravir.
Merck mengatakan pihaknya memperkirakan akan memproduksi 10 juta paket pil molnupiravir akhir tahun ini, dan sedikitnya 20 juta akan diproduksi pada 2022.
Merck mengatakan obat ini efektif melawan semua varian virus corona, termasuk varian Delta yang lebih menular. Merck juga memberikan izin kepada produsen obat generik untuk memenuhi pasokan obat di negara-negara berpendapatan rendah. [pan]
Baca juga:
Jerman Catat Rekor Kasus Harian Covid-19
Pria China Ditahan Sembilan Hari karena Unggah Meme Diduga Menghina Polisi
The Economist: Jumlah Kematian Covid di Seluruh Dunia Bukan 5 Juta, Tapi 16,8 Juta
Kasus Covid Melonjak, Belanda Kembali Wajibkan Pemakaian Masker & Jaga Jarak Sosial
Covid-19 Masih Tinggi, Kios Jalanan di Singapura Gulung Tikar
Warga India Padati Layanan Kereta Api yang Kembali Normal
Kepolisian Shanghai Diretas, Data 1 Miliar Penduduk China Bocor
Sekitar 11 Jam yang laluRusia Klaim Senjata Ukraina yang Dikirim Barat Tersebar di Pasar Gelap Timur Tengah
Sekitar 12 Jam yang laluDi China Beli Rumah Bisa Pakai Buah Semangka, Bawang Putih
Sekitar 14 Jam yang laluChina Lockdown 1,7 Juta Penduduk Anhui Setelah Kasus Baru Covid Naik
Sekitar 14 Jam yang laluIlmuwan Temukan Spesies Teratai Raksasa yang Tersembunyi Selama 177 Tahun
Sekitar 15 Jam yang laluCerita di Balik Tudingan NASA yang Sebut China Ingin Kuasai Bulan
Sekitar 16 Jam yang laluDua Menteri Inggris Mundur, "Kita Tidak Bisa Terus Seperti Ini"
Sekitar 17 Jam yang laluAkhirnya Azan Berkumandang Tiap Hari di Minneapolis
Sekitar 18 Jam yang laluItalia Kekeringan Parah, Pemerintah Tetapkan Darurat Nasional dan Air Minum Dijatah
Sekitar 20 Jam yang laluSoal Kursi Menpan RB, PDIP: Ada Ganjar, Olly dan Hasto
Sekitar 2 Hari yang laluMasih Berduka, Airlangga Sebut Koalisi Belum Bahas Pengganti Tjahjo Kumolo
Sekitar 2 Hari yang laluMengenang Menteri PAN RB Tjahjo Kumolo, Sosok Kakek yang Hangat dan Dekat dengan Cucu
Sekitar 5 Hari yang laluLuhut Bongkar Rahasia, Kisah di Balik Jokowi Sering Merotasinya Sebagai Menteri
Sekitar 2 Minggu yang laluMomen Jokowi Lupa Sapa Zulkifli Hasan dan Hadi Tjahjanto di Sidang Kabinet Paripurna
Sekitar 2 Minggu yang laluCerita Reshuffle Kabinet Jokowi
Sekitar 2 Minggu yang laluPrabowo Mau jadi Anak Buah Jokowi: Enggak Presiden, Lumayan Sekarang Menhan
Sekitar 8 Jam yang laluKunjungi Pasar Alasan di Nias, Jokowi Belanja Pisang Rp50 Ribu
Sekitar 14 Jam yang laluKaesang Hadiri Undangan Pernikahan Ajak Erina Gudono, Kebersamaannya jadi Sorotan
Sekitar 20 Jam yang laluJokowi Kurban 34 Sapi untuk IdulAdha 2022, Beratnya Ada yang Satu Ton
Sekitar 1 Hari yang laluChina Lockdown 1,7 Juta Penduduk Anhui Setelah Kasus Baru Covid Naik
Sekitar 14 Jam yang laluPemerintah Revisi PPKM Jabodetabek jadi Level 1 dalam Sehari, Ini Alasannya
Sekitar 16 Jam yang laluIni Aturan Lengkap PPKM di Jabodetabek Per Juli 2022
Sekitar 17 Jam yang laluMenghapus Subsidi BBM yang Tinggal Janji
Sekitar 6 Hari yang laluHarga BBM Shell Kembali Naik, Bagaimana dengan Pertamina?
Sekitar 1 Bulan yang laluRusia Klaim Senjata Ukraina yang Dikirim Barat Tersebar di Pasar Gelap Timur Tengah
Sekitar 12 Jam yang laluAS Beri Senjata Canggih ke Ukraina buat Lawan Rusia, Dahsyat saat Diluncurkan
Sekitar 18 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami