George Soros Sebut Xi Jinping Orang Berbahaya Bagi Masyarakat Terbuka

Jumat, 25 Januari 2019 19:27 Reporter : Merdeka
George Soros Sebut Xi Jinping Orang Berbahaya Bagi Masyarakat Terbuka George Soros. REUTERS

Merdeka.com - Miliarder dunia asal Hungaria George Soros menuding Presiden China Xi Jinping menggunakan teknologi mesin dan kecerdasan buatan untuk menekan rakyatnya.

Dalam jamuan makan malam pada agenda tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, kemarin Soros mengatakan Xi adalah lawan paling berbahaya bagi masyarakat modern yang terbuka.

Dikutip dari The Guardian pada Jumat (25/1), Soros menyerukan dunia Barat untuk menindak perusahaan teknologi China, yang menurutnya, patuh sebagai alat kontrol otoriter pemerintahan Xi Jinping.

"Saya ingin Anda semua paham tentang bahaya yang dihadapi masyarakat terbuka, ketika instrumen kontrol dengan dukungan teknologi dan kecerdasan buatan berada di tangan rezim yang represif. Saya akan fokus memantau China. Xi Jinping menginginkan negara satu partai berkuasa," kata Soros.

Di masa lalu, Soros telah menggunakan pidato utama di Davos untuk menyerang Donald Trump, dan kini dia kembali mengkritik presiden AS karena penanganannya terhadap China.

Ada risiko, kata Soros, tentang perang dingin antara dua ekonomi terbesar di dunia yang berubah menjadi panas.

Dia mengatakan bahwa di China semua informasi yang berkembang pesat akan dikumpulkan ke dalam basis data terpusat untuk menciptakan "sistem kredit sosial".

"Berdasarkan data itu, orang akan dievaluasi dengan algoritma yang akan menentukan apakah mereka menimbulkan ancaman bagi negara. Orang-orang akan diperlakukan sesuai poin yang dimilikinya," ujar Soros.

Menurut Soros, China bukan satu-satunya rezim otoriter di dunia, tetapi menjadi negara terkaya, terkuat dan paling maju dalam pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan.

Dia berpendapat China ingin mendikte aturan dan prosedur tentang ekonomi digital dengan mendominasi platform dan teknologi baru di negara-negara berkembang.

"Pandangan saya sekarang adalah bahwa alih-alih mengobarkan perang dagang dengan seluruh dunia, AS harus fokus pada China. Jangan membiarkan (perusahaan teknologi Cina) ZTE dan Huawei bertindak ganda sebagai agen pemerintah China, mereka perlu ditindak," ujar Soros.

"Jika perusahaan-perusahaan ini mendominasi pasar teknologi 5G, mereka akan menghadirkan risiko keamanan yang berbahaya bagi seluruh dunia," lanjutnya.

"Kebijakan Trump bertanggung jawab atas pelemahan tujuan AS dalam mengekang penyalahgunaan dan ekses China. Kenyataannya adalah bahwa kita berada dalam perang dingin yang lambat laun memanas," pungkasnya.

Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo

Sumber: Liputan6.com [pan]

Baca juga:
Xi Jinping Dikabarkan Akan ke Korut April Nanti
Keakraban Kim Jong-un Bertemu Presiden Xi Jinping di Beijing
Kim Jong-un Datangi China Buat Temui Presiden Xi Jinping, Bahas Apa?
China Ancam Rebut Taiwan Dengan Kekerasan
Xi Jinping Sebut China Harus Bersatu Kembali dengan Taiwan
Trump Ngaku Bicara dengan Presiden Xi soal Perang Dagang AS dan China

Topik berita Terkait:
  1. tag
  2. China
  3. Xi Jinping
  4. George Soros
  5. Jakarta
Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini