Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gelar Sensus, Bagaimana Cara China Menghitung 1,3 Miliar Penduduknya?

Gelar Sensus, Bagaimana Cara China Menghitung 1,3 Miliar Penduduknya? Arus Mudik Imlek di China. ©2019 REUTERS/Stringer

Merdeka.com - Pemerintah China bersiap untuk menghitung 1,3 miliar orang saat tanggal sensus penduduk baru diumumkan. Tapi bagaimana Negeri Tirai Bambu itu menghitung 1,3 miliar orang di tengah pandemi? China akan mengetahuinya ketika negara terpadat di dunia meluncurkan sensus nasional ketujuh pada 1 November.

Menurut kantor berita pemerintah Xinhua, upaya kolosal itu akan melibatkan sekitar 7 juta pekerja sensus yang tersebar di seluruh negeri. Tugas mereka mengumpulkan nama, nomor identitas, jenis kelamin, rincian perkawinan, serta pendidikan dan informasi profesional.

Selain metode tradisional, warga juga akan didorong untuk menggunakan ponsel dan alat digital lainnya untuk mengisi informasi pribadi dan keluarga, tulis Xinhua.

Dilansir CNN, Selasa (22/9), China melakukan sensus nasional setiap 10 tahun. Survei terakhir menemukan populasi meningkat dari 1,29 miliar menjadi 1,37 miliar.

Sensus terakhir itu juga yang pertama kalinya memasukkan jumlah orang asing. Hampir 600.000 warga asing mengisi sensus pada tahun 2010 - kebanyakan berasal dari Korea Selatan, Amerika Serikat dan Jepang.

Sensus memberikan data kunci untuk pembuatan kebijakan nasional, informasi yang menjadi semakin penting ketika bom waktu demografis dari kebijakan satu anak mulai berlaku.

Pada tahun 2010, sensus menemukan jumlah penduduk berusia 14 tahun ke bawah turun 6,2% dari sensus sebelumnya.

Beijing mulai membalikkan kebijakan satu anak yang sangat kontroversial - di mana perempuan menjadi sasaran aborsi paksa, denda berat, dan penggusuran jika mereka mencoba untuk memiliki bayi kedua - pada tahun 2015, karena masalah demografis yang disebabkan oleh kurangnya anak menjadi semakin jelas.

Jumlah pekerja China menyusut, dengan banyak orang muda mendukung orang tua mereka dan dua pasang kakek nenek, di negara di mana layanan sosial untuk orang tua masih kurang.

Tahun lalu, angka kelahiran di negara itu mencapai tingkat terendah sejak berdirinya Republik Rakyat China pada tahun 1949. Lebih dari 250 juta orang Tionghoa berusia lebih dari 60 tahun pada tahun 2019 berdasarkan statistik itu. Mereka membentuk lebih dari 18% populasi. Angka tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi sepertiga dari populasi pada tahun 2050 - atau 480 juta orang.

Sensus tahun ini mungkin menunjukkan penurunan ukuran total populasi untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade, menyiapkan panggung bagi India untuk mengambil alih China sebagai negara terpadat di dunia.

India akan memulai penghitungan sensusnya sendiri awal tahun ini tetapi harus menunda operasi karena wabah virus corona.

Pandemi juga akan menimbulkan kekhawatiran bagi China, terutama dengan jutaan pekerja sensus yang bergerak di seluruh negeri. Namun, jumlah penularan virus di China sangat rendah dalam beberapa pekan terakhir, dengan tidak ada infeksi domestik baru yang dilaporkan pada Minggu, dan hanya 12 kasus impor.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun
Tren Jumlah Penduduk Indonesia Terus Meningkat, Sementara China Menurun

Jjumlah penduduk China berkurang 850.000 orang menjadi sekitar 1.411,75 juta pada tahun 2022.

Baca Selengkapnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya

Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.

Baca Selengkapnya
Pemudik Diprediksi Mencapai 193,6 Juta, Setara Jumlah Populasi Beberapa Negara Eropa
Pemudik Diprediksi Mencapai 193,6 Juta, Setara Jumlah Populasi Beberapa Negara Eropa

Pengelolaan arus lalu lintas tidak hanya mengarah ke Jawa Tengah dan Jawa Timur saja.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Pameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar
Pameran Perdagangan Terbesar di China Sepi, Pedagang Ngeluh: Harga Barang Kami Semurah Kol di Pasar

Eksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Cerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun
Cerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun

Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya

Baca Selengkapnya
Sekjen Repro: Pemilih Pandai Paham Pertahanan Negara Sangat Penting untuk Indonesia
Sekjen Repro: Pemilih Pandai Paham Pertahanan Negara Sangat Penting untuk Indonesia

Meski memilih menjadi negara netral, Indonesia dihadapkan pada sejumlah ancaman dan tantangan yang perlu diantisipasi dengan bijak.

Baca Selengkapnya
Potret Terkini di Pelabuhan Merak: Cuaca Cerah, Kendaraan Pemudik Masih Mengular Panjang
Potret Terkini di Pelabuhan Merak: Cuaca Cerah, Kendaraan Pemudik Masih Mengular Panjang

Dermaga eksekutif menjadi pilihan bagi pemudik perjalan kaki, karena akses yang cukup dekat dari terminal terpadu Merak.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya