Enam pekan kerusuhan di Venezuela sudah telan 42 nyawa
Merdeka.com - Gelombang kerusuhan menolak pemerintahan Presiden Nicolas Maduro di Venezuela masih berlanjut. Selama enam minggu digelarnya aksi unjuk rasa, sedikitnya 42 orang telah tewas akibat bentrok dengan polisi.
Kantor Kejaksaan Negara Bagian di Venezuela melaporkan tiga kematian terakhir terjadi kemarin. Seorang sopir taksi ditembak di Toraks, Tachira. Kemudian, remaja 17 tahun ditembak kepalanya saat melakukan demonstrasi di Barinas. Terakhir, seorang tak disebutkan namanya tewas di San Antonio.
Akibat bentrokan itu, seorang polisi ditangkap karena diduga menjadi dalang dari pembunuhan sopir taksi. Sementara itu korban lain yang tewas diketahui ditembak oleh orang tak dikenal.
"Sekelompok orang datang dan mulai melancarkan tembakan secara membabi buta hingga menyebabkan remaja tertembak di bagian kepala. Remaja itu dinyatakan tewas kemarin setelah sebelumnya dirawat," kata perwakilan kantor kejaksaan, seperti dilansir dari laman Reuters, Rabu (17/5).
Aksi unjuk rasa digelar seiring dengan memburuknya situasi di negara yang menyebabkan kesengsaraan bagi rakyatnya. Para pengunjuk rasa melepaskan kemarahan karena menurunnya keadaan ekonomi yang memicu kelaparan dan kejahatan di antara masyarakat.
Hingga saat ini, gerakan protes yang melibatkan hampir seluruh kalangan masyarakat itu belum menunjukkan tanda-tanda akan usai. Angka kematian pun terus merangkak naik.
Presiden Maduro menyalahkan oposisi atas krisis di negara itu. Dia juga menuding lawan-lawan politiknya atas upaya kudeta yang didukung Amerika Serikat.
Sementara itu, beberapa diplomat diungkapkan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan melakukan rapat tertutup untuk membahas situasi di Venezuela atas permintaan AS. Ini akan menjadi pertemuan pertama 15 anggota badan tersebut untuk membahas krisis.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat
Dari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca SelengkapnyaDiduga Kelelahan, Ini Sederet Kasus Petugas Pemilu 2024 Meninggal usai Bertugas di Wilayah DIY dan Jateng
Banyak petugas yang mengalami kelelahan sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKrisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri
Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalang Kericuhan di KPU Sinjai Menyerahkan Diri
FR juga diduga sebagai pemilik senjata tajam yang disita petugas di dalam mobil serta tiga bom molotov di mobil lainnya.
Baca SelengkapnyaDiduga Mark Up Dana Bantuan Pemprov DKI, 3 Pejabat Bekasi dan Kontraktor Ditahan
Masih Yadi, kerugian negara sekitar Rp5 miliar sudah dikembalikan oleh tersangka.
Baca SelengkapnyaDiduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa
Petugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca SelengkapnyaDiduga Kelelahan Kerja hingga Tengah Malam, Seorang Pengawas TPS di Serang Meninggal
Kondisi kesehatan Supardi menurun drastis dan dinyatakan meninggal pada pukul 9.30 WIB
Baca SelengkapnyaDiduga Kelelahan Pengamanan Pemilu, Anggota Polsek Candisari Semarang Meninggal Dunia
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar mengakui banyak anggotanya yang tugas mengawal pemilu jatuh sakit akibat kelelahan.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan Data Jumlah Petugas Pemilu 2024 Meninggal Turun Dibanding 2019
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, data petugas pemilu 2024 yang meninggal tahun ini turun jauh ketimbang tahun 2019.
Baca Selengkapnya