Dokumen Bocor Ungkap Militer AS Sudah Ingatkan Trump Soal Pandemi Virus Corona
Merdeka.com - Sebuah dokumen rahasia milik Pentagon mengungkap, militer Amerika Serikat sudah memperingatkan Presiden Donald Trump akan muncul wabah penyakit baru. Dokumen yang dibuat tahun 2017 itu menjelaskan ancaman wabah virus pernapasan baru itu akan membuat kelangkaan peralatan medis akibat banyaknya pasien.
"Ancaman yang paling mungkin dan signifikan adalah penyakit pernapasan baru, terutama penyakit baru influenza," tulis dokumen pentagon 'military plan' yang diperoleh majalah mingguan The Nation seperti dikutip PressTV.com, Kamis (2/4).
Dokumen yang berjudul "USNORTHCOM Branch Plan 3560: Pandemi Influenza dan Infectious Disease Response", secara khusus merujuk pada apa yang kini dikenal dengan virus corona. Dalam beberapa bagian isi dokumen itu disebutkan "infeksi coronavirus [adalah] umum di seluruh dunia."
Denis Kaufman, mantan kepala Divisi Penyakit Menular dan Penanggulangan di Badan Intelijen Pertahanan, juga menegaskan bahwa militer AS telah mengetahui virus corona selama bertahun-tahun.
"Komunitas Intelijen telah memperingatkan tentang ancaman dari virus influenza yang sangat patogen (menular) selama setidaknya dua dekade. Mereka telah memperingatkan tentang virus corona setidaknya selama lima tahun," jelas Kaufman dalam sebuah wawancara.
"Ada pernyataan baru-baru ini bahwa pandemi coronavirus mewakili kegagalan intelijen. Itu membiarkan orang-orang yang mengabaikan peringatan intelijen lolos," tambah Kaufman.
Dalam dokumen 103 halaman rencana respons juga memperingatkan tentang kelangkaan peralatan medis setelah penyebaran virus terjadi secara massal.
"Persaingan untuk, dan kelangkaan sumber daya akan mencakup ... MCM non-farmasi [Penanggulangan Medis] (misalnya, ventilator, perangkat, peralatan pelindung pribadi seperti masker dan sarung tangan), peralatan medis, dan dukungan logistik. Ini akan memiliki dampak signifikan tentang ketersediaan tenaga kerja global," kata dokumen itu.
Lebih dari 5.000 orang telah meninggal akibat covid-19 di Amerika Serikat. Angka ini lebih banyak dari 2.977 orang yang meninggal dalam serangan 11 September 2001.
Hari Rabu (1/4) tercatat total korban meninggal dalam sehari di AS mencapai seribu lebih orang, dua kali lipat dari rekor sebelumnya.
Total kasus yang dikonfirmasi positif hingga awal April ini berdasarkan data worldmeters.info hampir mencapai satu juta orang. AS berada di urutan pertama dengan jumlah infeksi mencapai 228.235 orang. Angka kematian sebanyak 5.365 orang yang menempatkan negara itu di urutan ketiga setelah Italia (13.915 kematian) dan Spanyol (10.003 kematian).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.
Baca SelengkapnyaSemua berharap presiden terpilih yang akan datang dapat menyelesaikan permasalahan Kesehatan yang ada sehingga tercapai derajat Kesehatan Masyarakat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaDi musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca Selengkapnya