Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dokter dan Seorang Anak Tewas dalam Unjuk Rasa di Sudan

Dokter dan Seorang Anak Tewas dalam Unjuk Rasa di Sudan demonstrasi di sudan menuntut presiden bashir mundur. ©Mohamed Nureldin Abdallah/Reuters

Merdeka.com - Ribuan orang kemarin turun ke jalan-jalan di banyak kota di Sudan menuntut Presiden Umar al-Bashir yang sudah berkuasa 30 tahun mundur.

Protes kemarin menandai meluasnya aksi kekerasan sejak kerusuhan dimulai pada 19 Desember lalu.

Komite Dokter Sudan, kelompok yang punya hubungan dengan oposisi mengatakan seorang dokter dan seorang anak tewas akibat luka tembak dalam unjuk rasa kemarin.

"Satu dokter dan seorang anak dibunuh dalam demo hari ini," kata pernyataan dokter, seperti dilansir laman Aljazeera, Jumat (18/1).

Aksi protes dipicu oleh kenaikan harga bahan pokok dan krisis uang tunai, namun dengan cepat berkembang menjadi demonstrasi melawan Bashir.

Dalam bentrokan paling berdarah di Sudan selama satu dekade terakhir, polisi menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan demonstran di distrik Burri, Khartoum. Pihak keamanan juga dilaporkan mengejar, memukuli, dan menangkapi para beberapa pengunjuk rasa dengan tongkat.

Sementara itu, ratusan pria dan wanita muda memblokir banyak jalan dan gang di ibu kota Khartoum dengan membakar ban, dan beberapa melemparkan batu ke pasukan keamanan, kata saksi mata.

Banyak yang meneriakkan "turun, hanya itu" untuk mengirim pesan bahwa satu-satunya permintaan mereka adalah pengunduran diri Bashir dari jabatan presiden Sudan.

Sebuah rekaman video siaran langsung yang diunggah ke media sosial oleh kantor berita Reuters, menunjukkan pasukan keamanan mengarahkan senjata ke pengunjuk rasa di Burri. Suara tembakan bisa didengar dalam siaran itu.

Dalam video tersebut, seorang demonstran meneriakkan "mengapa Anda menembak?". Sementara beberapa pengunjuk rasa lainnya mengenakan topeng untuk berlindung dari gas air mata. Mereka juga berlarian merunduk untuk menghindari tembakan polisi.

Tidak jelas apakah karet atau peluru hidup yang ditembakkan polisi Sudan ke arah demonstran.

"Ada orang yang menembaki kami," kata seorang pengunjuk rasa.

Selain itu, dia juga mengatakan melihat beberapa orang terluka lainnya dibawa pergi, tetapi pasukan keamanan Sudan memblokir daerah itu, dan yang terluka tidak dapat mencapai rumah sakit.

Sebaliknya mereka dirawat di instalasi gawat darurat yang didirikan di dalam rumah dan bangunan terdekat.

Pada titik tertentu, pasukan keamanan mendekati klinik sementara itu dan menembakkan gas air mata ke dalamnya, ketika orang yang terluka tengah dirawat, lapor tiga orang saksi.

Ratusan orang juga terlibat unjuk rasa serupa di beberapa kota lainnya di Sudan, seperti di al-Qadarif, Atbara, Port Sudan, al-Dueim dan al-Ubayyid.

Di sana, menurut para saksi mata, kerumunan demonstran juga "dihajar mundur" oleh polisi menggunakan tembakan gas air mata.

Sementara itu, Amnesty International melaporkan 24 orang terbunuh dalam bentrokan yang terjadi selama lebih dari sepekan terakhir.

Di lain pihak, Presiden Sudan Bashir menyalahkan pihak asing sebagai "provokator" dalam kerusuhan tersebut, dan menegaskan hal itu tidak akan mengubah pemerintahan.

Bashir juga menantang para lawan-lawannya untuk bertaruh menentukan kekuasaan melalui pemungutan suara nasional.

Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo

Sumber: Liputan6.com

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bayi Batuk Tak Perlu Langsung Dibawa ke Dokter, Mengapa?

Bayi Batuk Tak Perlu Langsung Dibawa ke Dokter, Mengapa?

Sejumlah kondisi batuk pada bayi tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua dan tidak selalu harus diobati.

Baca Selengkapnya
Anak Pembuat Becak Ini Gagal Jadi Dokter hingga Terjerat Utang, Kini Jadi Konglomerat Tanah Air yang Dikenal Dermawan

Anak Pembuat Becak Ini Gagal Jadi Dokter hingga Terjerat Utang, Kini Jadi Konglomerat Tanah Air yang Dikenal Dermawan

Pria ini masuk barisan orang terkaya di Indonesia. Siapakah sosoknya?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tiga Warga Baduy Digigit Ular Berbisa Kondisinya Cukup Parah, Tetapi Menolak Dirujuk

Tiga Warga Baduy Digigit Ular Berbisa Kondisinya Cukup Parah, Tetapi Menolak Dirujuk

Salah satu korban gigitan ulat berbisa di Kampung Cibogo Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar, pada bagian tangan kanananya menghitam dan membusuk.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kisah Haru Dokter Buka Layanan Kesehatan Gratis untuk Anak-Anak di Tenda Pengungsian Jalur Gaza

FOTO: Kisah Haru Dokter Buka Layanan Kesehatan Gratis untuk Anak-Anak di Tenda Pengungsian Jalur Gaza

Bekerja sepanjang hari dengan kondisi hampir tidak ada obat, dokter Rajaa Okasha melakukan apa yang dia bisa untuk membantu anak-anak yang sakit dan terluka.

Baca Selengkapnya
Dokter Ungkap Kondisi Terkini Relawan Prabowo-Gibran di Sampang Korban Penembakan Usai Operasi

Dokter Ungkap Kondisi Terkini Relawan Prabowo-Gibran di Sampang Korban Penembakan Usai Operasi

Tim dokter saat ini masih melakukan perawatan dan observasi terkait kemungkinan gejala sisa.

Baca Selengkapnya
Dokter Palestina: Tentara Israel Abaikan Bayi di Rumah Sakit Sampai Meninggal dan Membusuk

Dokter Palestina: Tentara Israel Abaikan Bayi di Rumah Sakit Sampai Meninggal dan Membusuk

Dokter Palestina: Tentara Israel Abaikan Bayi di Rumah Sakit Sampai Meninggal dan Membusuk

Baca Selengkapnya
Dituduh Cabuli Istri Pasien yang Tengah Hamil, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Ortopedi saat Disidang

Dituduh Cabuli Istri Pasien yang Tengah Hamil, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Ortopedi saat Disidang

Dokter spesialis ortopedi inisial MY membantah telah mencabuli istri pasiennya, wanita hamil berinisial TA (22). Dia siap dihukum jika tuduhan itu terbukti.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ledakan Suara PSI Dekati 4% Tak Masuk Akal, Muncul Dugaan 'Operasi Sayang Anak'

VIDEO: Ledakan Suara PSI Dekati 4% Tak Masuk Akal, Muncul Dugaan 'Operasi Sayang Anak'

Perolehan suara partai pimpinan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep itu menuai tanda tanya besar dari banyak pihak

Baca Selengkapnya