China Dukung Pemimpin Hong Kong Cabut RUU Ekstradisi
Merdeka.com - Pemimpin Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam pada Kamis (5/9), mengungkapkan harapannya agar krisis politik di Hong Kong bisa segera terselesaikan, setelah dirinya resmi mencabut RUU ekstradisi yang menjadi kontroversi.
Dikutip dari laman Reuters, Kamis (5/9), Carrie Lam mendapat dukungan dari pemerintah China ketika mencabut RUU Rabu kemarin. RUU ekstradisi telah memicu protes massa selama berminggu-minggu. Bahkan, rangkaian protes tersebut dikatakan sebagai krisis politik terbesar dalam sejarah Hong Kong.
Pencabutan RUU menjadi satu dari lima tuntutan utama yang diajukan para pengunjuk rasa. Meski permintaan menghapus RUU ekstradisi telah dikabulkan Lam, namun pengunjuk rasa dan beberapa anggota parlemen menilai bahwa langkah tersebut sudah terlambat.
"Terlalu kecil dan sudah terlambat sekarang. Tanggapan Carrie Lam muncul setelah tujuh nyawa dikorbankan, lebih dari 1.200 demonstran ditangkap, di mana banyak yang dianiaya di kantor polisi," tulis Aktivis Pro-demokrasi Joshua Wong di akun Twitternya, menanggapi keputusan Lam.
Reuters melaporkan, keributan sempat pecah di beberapa distrik, setelah Lam mengumumkan pencabutan RUU ekstradisi. Di distrik Kowloon, sebuah bom dilemparkan ke sebuah apartemen mewah. Menurut polisi, tersangka pelempar bom melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Surat kabar lokal mengabarkan, rumah yang dilempari bom adalah milik Jimmy Lai, seorang yang dikenal vokal dalam mengkritik pemerintah China.
Sejak pemerintah menetapkan RUU ekstradisi bulan Juni lalu, rangkaian aksi protes terus bergulir. Pendemo yang semula hanya menuntut pencabutan RUU, memperluas tuntutannya setelah polisi berkali-kali menunjukkan perlawanan yang dinilai berlebihan.
"Kebrutalan polisi yang begitu intensif pada minggu-minggu sebelumnya, telah meninggalkan bekas luka yang tidak dapat diperbaiki bagi seluruh masyarakat Hong Kong," ucap Wong.
Belum lama ini, Carrie Lam bahkan sempat menyatakan keinginannya untuk mengundurkan diri. Tetapi, keinginannya dinilai Wong sebagai langkah yang sulit dipercaya.
"Orang-orang tidak akan percaya itu adalah langkah yang tulus," tegas Wong.
Lebih lanjut aktivis berusia 22 tahun itu mengatakan, Carrie Lam telah berkali-kali gagal memahami situasi di Hong Kong. Menutup cuitannya, Wong tetap mendesak Carrie Lam dan pemerintahannya untuk menjawab empat tuntutan lain yang diajukan demonstran. Termasuk, membentuk penyelidikan independen untuk menindak kebrutalan polisi, serta mengadakan pemilihan pemimpin secara demokratis.
Reporter Magang: Anindya Wahyu Paramita
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaPemungutan suara Pemilu 2024 akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca SelengkapnyaEksportir dan pedagang di pameran perdagangan besar China mengeluhkan sepinya pembeli akibat ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaDermaga eksekutif menjadi pilihan bagi pemudik perjalan kaki, karena akses yang cukup dekat dari terminal terpadu Merak.
Baca SelengkapnyaDokumen kuno ini ditemukan di reruntuhan rumah dan sumur yang terabaikan di Chenzhou, Provinsi Hunan, China.
Baca SelengkapnyaTengkorak Zaman Romawi Dikubur Bersama Perhiasan Emas dan Sepatu Kulit Mahal, Sosoknya Bukan Orang Sembarangan
Baca Selengkapnya