Merdeka.com - China mendesak negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk tidak menghadiri pertemuan yang direncanakan oleh Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris tentang penindasan terhadap muslim Uighur dan minoritas lainnya di Xinjiang.
"Acara ini bermotivasi politik. Kami meminta perwakilan Anda untuk tidak berpartisipasi dalam acara anti China ini," demikian catatan yang dibuat oleh perwakilan China di PBB, seperti dilihat Reuters pada Jumat (7/5) dan dilansir Antara, Sabtu (8/5).
China menuduh penyelenggara acara tersebut, yang juga mencakup beberapa negara Eropa lainnya bersama dengan Australia dan Kanada, menggunakan "masalah hak asasi manusia sebagai alat politik untuk mencampuri urusan dalam negeri China seperti Xinjiang, untuk menciptakan perpecahan dan ketidakstabilan serta mengganggu pembangunan China".
"Mereka terobsesi untuk memprovokasi konfrontasi dengan China," demikian isi catatan itu.
Perwakilan China di PBB juga menambahkan bahwa "peristiwa provokatif hanya dapat menyebabkan lebih banyak konfrontasi."
Duta besar AS, Jerman, dan Inggris akan berpidato pada acara yang akan berlangsung virtual Rabu pekan depan (12/5), bersama dengan Direktur Eksekutif Human Rights Watch Ken Roth dan Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard.
Berdasarkan undangan yang disebarkan ke anggota PBB, tujuan dari acara tersebut adalah untuk "membahas bagaimana sistem PBB, negara anggota, dan masyarakat sipil dapat mendukung dan membela hak asasi manusia para anggota komunitas etnis Turki di Xinjiang".
Negara-negara Barat dan kelompok hak asasi menuduh pihak berwenang di Xinjiang menahan dan menyiksa orang Uighur di kamp-kamp, yang oleh AS disebut sebagai genosida. Pada Januari, Washington melarang impor kapas dan produk tomat dari Xinjiang atas tuduhan kerja paksa.
Beijing menyangkal tuduhan tersebut dan menggambarkan kamp itu sebagai pusat pelatihan kejuruan untuk memerangi ekstremisme agama.
"Beijing telah mencoba selama bertahun-tahun untuk menggertak para pemerintah agar bungkam tetapi strategi itu telah gagal total, karena semakin banyak pihak dan negara-negara maju menyuarakan kengerian dan kebencian atas kejahatan China terhadap Uighur dan Muslim Turki lainnya," kata direktur Human Rights Watch untuk PBB, Louis Charbonneau. [pan]
Baca juga:
Laporan HRW: Perlakuan China Atas Muslim Uighur Adalah Kejahatan Kemanusiaan
China Tuduh Amerika Serikat Danai Kelompok Teroris di Xinjiang
China Vonis Mati Dua Bekas Pejabat Uighur di Xinjiang karena Kasus Separatisme
Lewat Film Propaganda, China Gambarkan Etnis Uighur yang Riang Gembira
China Klaim Berhasil Angkat Jutaan Warga Etnis Minoritas dari Kemiskinan
China Akan Terima Kunjungan PBB ke Xinjiang, Tapi Tolak Penyelidikan
China Gencarkan Penggunaan Bahasa Mandarin di Sekolah-Sekolah di Xinjiang
Bangkitnya Musik Anti-Muslim India, Saat Kebencian Menyusup Lewat Lirik Lagu
Sekitar 1 Jam yang laluDisebut Kumuh dan Kuno oleh Kim Jong-un, Hotel Wisata di Korut Dihancurkan
Sekitar 13 Jam yang laluObat Covid-19 Buatan China Mulai Dijual, Harganya Cukup Terjangkau
Sekitar 15 Jam yang laluLSM China Rilis Laporan Daftar Kekejaman Amerika di Timur Tengah
Sekitar 15 Jam yang laluFoto Kertas di Lubang Toilet, Trump Diduga Buang Dokumen Rahasia
Sekitar 15 Jam yang laluCurah Hujan Catat Rekor, Banjir Tewaskan Delapan Orang di Seoul Korea Selatan
Sekitar 17 Jam yang laluTaiwan: China Latihan Perang untuk Persiapan Invasi
Sekitar 17 Jam yang laluPentagon Kirim Paket Bantuan Senjata Terbesar ke Ukraina, Nilainya Rp14,8 Triliun
Sekitar 18 Jam yang laluDubes Myanmar untuk China Meninggal Secara Mendadak
Sekitar 18 Jam yang laluCEK FAKTA: Tidak Benar Sunscreen dan Konsumsi Minyak Sayur Menyebabkan Kanker Kulit
Sekitar 6 Hari yang laluKetahui Perbedaan antara Sunscreem dan Sunblock, Cegah Salah saat Memilih
Sekitar 6 Bulan yang lalu12 Rekomendasi Sunscreen Ringan di Bawah Rp100.000 dengan SPF Minimal 30
Sekitar 7 Bulan yang lalu5 Rekomendasi Sunscreen Gel Terbaik Ini Cocok untuk Kulit Berminyak
Sekitar 11 Bulan yang lalu3 Aksi Keji Irjen Ferdy Sambo Hingga Bikin Brigadir J Tewas Terkapar di Rumah Dinas
Sekitar 15 Menit yang laluUpdate & Fakta Baru Kasus Kematian Brigadir J: Peran Ferdy Sambo & Bungkamnya Istri
Sekitar 29 Menit yang laluUngkap Kasus Brigadir J, Kapolri Kembali Buktikan 'Potong Kepala Ikan Busuk'
Sekitar 1 Jam yang laluPerjalanan Kasus Pembunuhan Brigadir J Seret Tiga Jenderal Polisi
Sekitar 2 Jam yang lalu3 Aksi Keji Irjen Ferdy Sambo Hingga Bikin Brigadir J Tewas Terkapar di Rumah Dinas
Sekitar 15 Menit yang laluUpdate & Fakta Baru Kasus Kematian Brigadir J: Peran Ferdy Sambo & Bungkamnya Istri
Sekitar 29 Menit yang laluMenunggu Polri Bongkar Motif Ferdy Sambo Perintahkan Anak Buah Tembak Brigadir J
Sekitar 49 Menit yang laluUngkap Kasus Brigadir J, Kapolri Kembali Buktikan 'Potong Kepala Ikan Busuk'
Sekitar 1 Jam yang lalu3 Aksi Keji Irjen Ferdy Sambo Hingga Bikin Brigadir J Tewas Terkapar di Rumah Dinas
Sekitar 15 Menit yang laluUpdate & Fakta Baru Kasus Kematian Brigadir J: Peran Ferdy Sambo & Bungkamnya Istri
Sekitar 29 Menit yang laluUngkap Kasus Brigadir J, Kapolri Kembali Buktikan 'Potong Kepala Ikan Busuk'
Sekitar 1 Jam yang laluKomisi VI DPR RI Soroti Peran BUMN dalam Pengembangan Berbagai Sektor di NAD
Sekitar 23 Jam yang laluEkonomi Tumbuh Impresif, Puteri Komarudin: Pemulihan Terus Berlanjut dan Semakin Kuat
Sekitar 1 Hari yang lalu3 Penyebab Persib Terpuruk di Awal Musim BRI Liga 1 2022 / 2023: Bukan Sekadar Masalah Cedera
Sekitar 1 Jam yang laluBRI Liga 1: Soal Tuntutan Mundur Eduardo Almeida, Manajemen Arema Tak Tutup Telinga
Sekitar 3 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Sandiaga Salahuddin Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami