Merdeka.com - India melaporkan rekor lonjakan dari 95.735 infeksi virus corona baru dalam 24 jam terakhir ketika virus terus menyebar ke luar kota-kota besar di negara itu.
Dikutip Associated Press, menurut pejabat Kementerian Kesehatan, hingga Kamis (10/9), jumlah orang yang diketahui terinfeksi di India mencapai 4.465.863.
Angka ini tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat, di mana lebih dari 6,3 juta orang yang positif Covid-19.
Kementerian Kesehatan India juga melaporkan 1.172 kematian dalam 24 jam terakhir, dengan total kematian hingga 75.062. Jumlah kematian ini yang tertinggi ketiga di dunia setelah AS dan Brasil.
Lonjakan angka infeksi baru disebabkan oleh pengujian harian yang melebihi 1 juta. Namun, para ahli memperingatkan bahwa wabah India memasuki fase yang lebih berbahaya karena virus menyebar ke kota-kota kecil dan desa-desa.
Ibukota India mengalami lonjakan rekor 4.618 kasus baru dalam 24 jam terakhir dengan 19 kematian. New Delhi, Pune, Mumbai dan Chennai adalah kota yang paling parah terkena dampak di negara ini.
Dengan ekonomi berkontraksi dengan rekor 23,9% pada kuartal April-Juni, membuat jutaan pengangguran, otoritas India mengatakan mereka tidak punya banyak pilihan selain terus membuka kembali ekonomi.
Sementara itu, Serum Institute of India menyatakan bahwa penghentian sementara studi tahap akhir kandidat vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak akan memengaruhi jadwal uji coba vaksin di India. Studi di beberapa negara dihentikan karena penyakit "yang berpotensi tidak dapat dijelaskan" pada relawan vaksin di Inggris.
Otoritas India mengatakan mereka akan meninjau laporan penyakit dan menilai informasi dari uji klinis awal pada manusia di India.
Serum, pembuat vaksin terbesar di dunia menurut volume, memproduksi vaksin secara massal untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Sementara itu dari Korea Selatan dilaporkan, kasus baru infeksi telah turun di bawah 200 selama delapan hari berturut-turut, menunjukkan kebangkitan virus melambat di tengah aturan jarak sosial yang ketat.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea pada Kamis mengatakan telah melaporkan 155 kasus tambahan selama 24 jam terakhir, menjadikan penghitungan nasional menjadi 21.743 dengan 346 kematian. Infeksi baru melonjak di Korea Selatan, sebagian besar di wilayah Seoul, sejak awal Agustus.
Pihak berwenang di wilayah Seoul kemudian memerintahkan penutupan gereja, tempat hiburan malam dan pusat kebugaran serta membatasi makan di restoran. Aturan yang ditingkatkan itu berakhir pada hari Minggu, dan pemerintah akan mengumumkan apakah akan memperpanjangnya.
Advertisement
Ramos-Horta Dilantik jadi Presiden Timor Leste, Ingin Perkuat Hubungan dengan China
Sekitar 17 Jam yang laluInggris Catat 11 Kasus Baru Cacar Monyet, di Spanyol 23 Kasus Baru Terkait Sauna
Sekitar 18 Jam yang laluTaliban Perintahkan Presenter TV Pakai Cadar, "Bagaimana Bisa Saya Baca Berita?"
Sekitar 22 Jam yang laluPria di Jepang Habiskan Uang Bantuan Covid untuk Seluruh Penduduk Kota di Meja Judi
Sekitar 1 Hari yang laluPenjelajah China Temukan Hutan Purba di Bawah Saluran Pembuangan
Sekitar 1 Hari yang laluKorea Utara Sarankan Warganya Berkumur Air Garam untuk Obati Covid-19
Sekitar 1 Hari yang laluElon Musk Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Pramugari SpaceX
Sekitar 1 Hari yang laluPenelitian: Pengobatan Tradisional China Bisa Sembuhkan Kasus Covid Ringan
Sekitar 1 Hari yang laluMiliter Israel Identifikasi Senjata Tentara yang Tewaskan Jurnalis Shireen Abu Aqla
Sekitar 1 Hari yang laluMinyak Goreng Curah di Cirebon Melimpah, Harga per Liter Rp14.500
Sekitar 4 Jam yang laluJokowi Tinjau Harga Minyak Goreng dan Bagikan BLT di Pasar Muntilan
Sekitar 10 Jam yang laluPresiden Jokowi Cek Harga Minyak Goreng Curah di Pasar Muntilan
Sekitar 14 Jam yang laluPresiden Jokowi Pastikan Harga Minyak Goreng Curah Segera Menginjak Rp14.000
Sekitar 17 Jam yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 10 Jam yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 12 Jam yang laluAlternatif Cara Tahan Kenaikan Harga Pertalite dkk Tanpa Tambah Utang
Sekitar 15 Jam yang laluLangkah Pemerintah Batalkan Rencana Kenaikan Harga BBM Hingga Tarif Listrik Tepat
Sekitar 17 Jam yang laluKritik Rusia, Eks Presiden AS George W Bush Keceplosan Sebut Invasi ke Irak Brutal
Sekitar 1 Hari yang laluPermintaan Ambulans untuk Ukraina Meningkat di Tengah Invasi Rusia
Sekitar 1 Hari yang laluPengamat Militer Rusia Punya Pandangan Mengejutkan tentang Perang di Ukraina
Sekitar 2 Hari yang laluSri Mulyani: Tiap Negara Punya Strategi Hadapi Kenaikan Harga Energi dan Pangan
Sekitar 2 Hari yang laluEks Jubir Covid-19 Achmad Yurianto Meninggal Dunia
Sekitar 9 Jam yang laluUpdate Covid-19 21 Mei 2022: Kasus Positif Bertambah 263 Orang
Sekitar 11 Jam yang laluIni Upaya Tekan Kasus Aktif saat Pelonggaran Aturan Covid-19 Diterapkan
Sekitar 21 Jam yang laluPeningkatan Mobilitas Masyarakat Saat Mudik Dorong Pemulihan Ekonomi
Sekitar 1 Hari yang laluLapor Jokowi, Menko PMK Sampaikan Kasus Kecelakaan Mudik 2022 Turun 11%
Sekitar 2 Hari yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 1 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami