Brasil Tolak Impor Vaksin Covid-19 Buatan India
Merdeka.com - Regulator kesehatan Brazil Anvisa pada Rabu menolak permintaan dari pemerintah untuk mengimpor dosis Covaxin, vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh laboratorium India Bharat Biotech, dengan alasan kurangnya data keamanan dan dokumentasi.
"Importir tidak menunjukkan semua dokumen yang dipersyaratkan undang-undang," kata anggota dewan Anvisa Alex Machado Campos, seperti dilansir laman Antara mengutip Reuters, Kamis (1/4).
Pemerintah Brazil menandatangani kontrak bulan lalu untuk membeli 20 juta dosis Covaxin dan Bharat Biotech yang diterapkan untuk penggunaan darurat vaksin di Brazil pada 8 Maret.
Namun, Anvisa mengatakan vaksin tersebut tidak memenuhi standar produksi.
Bharat dan mitranya dari Brazil, Precisa Medicamentos, mengatakan mereka akan memberikan semua dokumentasi yang diperlukan oleh Anvisa kepada Kementerian Kesehatan, dan kemudian akan menjadi tanggung jawab kementerian untuk memutuskan apakah akan mengajukan permintaan baru dengan regulator.
Kedua perusahaan itu juga mengatakan mereka melakukan "segala upaya untuk mematuhi keputusan Anvisa dan menyesuaikan prosedur dan teknik" yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan. Mereka mengatakan bahwa sekitar 20 juta dosis Covaxin telah diproduksi dan disebarkan "tanpa ada kejadian serius yang dilaporkan hingga saat ini."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia maupun Brasil sama-sama tumbuh kuat usai terdampak parah pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, perubahan gejala tersebut akibat pengaruh reaksi imunologi.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi tengah berkunjung ke India untuk menjajaki kerja sama impor beras.
Baca SelengkapnyaUpaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya