Alkitab Bahasa Ibrani Berusia 1.100 Tahun akan Jadi yang Termahal dalam Sejarah

Kamis, 30 Maret 2023 12:02 Reporter : Hari Ariyanti
Alkitab Bahasa Ibrani Berusia 1.100 Tahun akan Jadi yang Termahal dalam Sejarah Alkitab Ibrani berusia hampir 1100 tahun. ©Sotheby's

Merdeka.com - Rumah lelang ternama, Sotheby's di New York akan melelang salah satu manuskrip alkitab tertua di dunia pada Mei mendatang. Ini adalah alkitab berbahasa Ibrani berusia hampir 1.100 tahun dalam bentuk Codex Sassoon.

Codex Sassoon adalah salah satu dari dua manuskrip berisi 24 kitab dari Perjanjian Lama dalam Alkitab, yang bertahan hingga era modern.

Para pakar memperkirakan alkitab ini akan terjual antara USD30 juta dan USD50 juta (Rp451,9 miliar dan Rp753,2 miliar).

Alkitab ini ditulis di atas vellum atau perkamen yang dibuat dari kulit hewan dan terdiri dari hampir 800 halaman.

Alkitab ini dipajang di Museum Anu, Tel Aviv, tapi dalam waktu dekat akan dibawa dalam tur ke sejumlah kota seperti Dallas, Los Angeles, dan New York, Amerika Serikat (AS).

"Ada tiga Alkitab Ibrani kuno dari periode ini; Codex Sassoon dan Aleppo Codex dari abad ke-10, dan Leningrad Codex dari awal abad ke-11," jelas profesor studi Alkitab Universitas Bar Ilan Israel, Yosef Ofer, dikutip dari Ancient Origins, Kamis (30/3).

Para pakar memperkirakan pelelangan manuskrip ini akan memecahkan rekor dan menggeser posisi dokumen bersejarah termahal sebelumnya yang dipegang oleh salinan Konstitusi AS tahun 1878 yang terjual seharga USD43 juta atau sekitar Rp647,6 miliar pada 2021.

2 dari 2 halaman

Codex Sassoon merupakan artefak penting tidak hanya bagi sejarah Yahudi tapi juga untuk mempelajari manuskrip-manuskrip kuno. Kodeks ini berisi seluruh Alkitab Ibrani yang disebut Tanakh, dengan pengecualian beberapa bagian dari Kitab Yesaya.

Codex Sassoon kemungkinan dibuat di Iran atau Irak pada abad ke-9 dan 10 Masehi. Manuskrip ini sebelumnya disimpan di Sinagog Agung Aleppo, Suriah. Sinagog ini merupakan pusat pembelajaran dan kebudayaan Yahudi selama berabad-abad, dan manuskrip merupakan salah satu benda yang paling berharga di tempat tersebut.

Selama 500 tahun, keberadaan manuskrip ini tidak diketahui. Namun pada 1958, alkitab ini dipasarkan dan dibeli oleh filantropi dan kolektor manuskrip Yahudi ternama, David Solomon Sassoon seharga USD430 dan dibawa ke rumahnya di London. Manuskrip ini tersimpan di rumah David Solomon Sassoon sampai kematiannya pada 1947. Sejak saat ini, manuskrip ini berpindah tangan dan dipamerkan di sejumlah negara. [pan]

Baca juga:
Menteri Israel Ingin Hapuskan Desa Palestina Saat Ramadan
Mangkok Berusia 1500 Tahun Ini Diyakini Bisa Lawan Sihir Hitam dan Hama
Operasi Otak Sudah Dilakukan Sejak Zaman Perunggu 3.000 Tahun Lalu, Ini Buktinya
Arkeolog Temukan Sumber Kekayaan Nabi Sulaiman, Terkubur di Tengah Gurun Israel
Slip Gaji Tentara Romawi Berusia 1.900 Tahun Ditemukan

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini