Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Christiane Nuesslein-Volhard

Profil Christiane Nuesslein-Volhard | Merdeka.com

Christiane Nusslein Volhard adalah seorang ahli biologi dari Jerman yang lahir pada tanggal 20 Oktober 1942. Wanita jenius ini terkenal dengan penemuannya bahwa gen mampu mengontrol perkembangan awal dari embrio. Dia bahkan menjadi seorang ahli biologi wanita pertama yang mampu memenangkan penghargaan nobel dalam bidang ilmu kedokteran pada tahun 1995 dengan rekan kerja nya Edward B. Lewis dan Eric F. Wieschaus.

Christiane Nusslein Volhard merupakan anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Rolf Volhard (seorang arsitek) dan Brigitte (Hass) Volhard (seorang musisi dan pelukis). Keluarga ini tinggal di Frankfurt, Jerman. Di saat semua saudara dari Christiane Nusslein bersekolah dengan jurusan seni dan arsitektur,  Christiane Volhard memilih jalan yang berbeda dengan terjun ke dunia biologi. Meskipun masih jarang perempuan yang menggeluti dunia biologi, Christiane Volhard memiliki kegigihan yang hebat dalam menggeluti dunia yang dia sukai. Christiane Volhard menyelesaikan pendidikan biologi, fisika, dan kimia dari Johann-Wolfgang-Goethe-University pada tahun 1964, mendapatkan gelar diploma dalam bidang biokimia dari Eberhard-Karls University pada tahun 1968 dan gelar PH.D. biologi dan genetika dari University of Tubingen. Dari urusan kehidupan pribadi, Christiane Volhard menikah pada usia muda namun pernikahannya hanya sebentar dan tidak dikaruniai seorang anak.

Christiane Volhard mendapatkan posisi untuk melakukan eksperimen di European Molecular Biology Laboratory (EMBL) di Heidelberg, Germany. Di sanalah, dia bekerja dengan Eric F. Wieschause untuk melakukan eksperimen pada Drosophila atau lalat buah. Mereka meneliti bagaimana sel telor lalat buah yang sudah di fertilisasi dapat berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi organisme yang kompleks yang membentuk bagian-bagian badan, seperti tangan, mata, ataupun kulit. Kemudian, mereka berdua memutuskan untuk bekerja sama dengan seorang peneliti genetika, Edward Lewis demi kesuksesan penelitian.

Christiane Volhard dan rekan kerjanya memang secara sengaja memilih lalat buah karena lalat buah adalah hewan yang memiliki perkembangan embrio yang cepat sehingga penelitian tidak memakan waktu yang lama. Demi kesuksesan penelitian, mereka berusaha untuk mengisolasi beberapa gen yang mampu mempengaruhi perkembangan embrio. Kemudian, mereka memberi makan lalat buah jantan dengan cairan manis yan mengandung bahan kimia yang dapat menghancurkan DNA mereka. Lalat buah jantan ini kemudian dikawinkan dengan lalat jantan wanita yang menyebabkan lalat jantan betina memproduksi embrio mati atau embrio mutasi.

Selama satu tahun, mereka mengamati embrio yang sudah dirubah ini, mengidentifikasi gen-gen yang mengarahkan sel dalam pembentukan anggota badan lalat buah, dan menemukan bahwa embrio yang sudah dimutasi mampu merubah pembentukan badan lalat buah menjadi berbeda dari badan lalat buah yang biasanya dikenal.

Riset dan analisis: Muhammad Nizar Zulmi

Profil

  • Nama Lengkap

    Christiane Nuesslein-Volhard

  • Alias

    No Alias

  • Agama

  • Tempat Lahir

    Magdeburg, Jerman

  • Tanggal Lahir

    1942-10-20

  • Zodiak

    Balance

  • Warga Negara

    Jerman

  • Biografi

    Christiane Nusslein Volhard adalah seorang ahli biologi dari Jerman yang lahir pada tanggal 20 Oktober 1942. Wanita jenius ini terkenal dengan penemuannya bahwa gen mampu mengontrol perkembangan awal dari embrio. Dia bahkan menjadi seorang ahli biologi wanita pertama yang mampu memenangkan penghargaan nobel dalam bidang ilmu kedokteran pada tahun 1995 dengan rekan kerja nya Edward B. Lewis dan Eric F. Wieschaus.

    Christiane Nusslein Volhard merupakan anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Rolf Volhard (seorang arsitek) dan Brigitte (Hass) Volhard (seorang musisi dan pelukis). Keluarga ini tinggal di Frankfurt, Jerman. Di saat semua saudara dari Christiane Nusslein bersekolah dengan jurusan seni dan arsitektur,  Christiane Volhard memilih jalan yang berbeda dengan terjun ke dunia biologi. Meskipun masih jarang perempuan yang menggeluti dunia biologi, Christiane Volhard memiliki kegigihan yang hebat dalam menggeluti dunia yang dia sukai. Christiane Volhard menyelesaikan pendidikan biologi, fisika, dan kimia dari Johann-Wolfgang-Goethe-University pada tahun 1964, mendapatkan gelar diploma dalam bidang biokimia dari Eberhard-Karls University pada tahun 1968 dan gelar PH.D. biologi dan genetika dari University of Tubingen. Dari urusan kehidupan pribadi, Christiane Volhard menikah pada usia muda namun pernikahannya hanya sebentar dan tidak dikaruniai seorang anak.

    Christiane Volhard mendapatkan posisi untuk melakukan eksperimen di European Molecular Biology Laboratory (EMBL) di Heidelberg, Germany. Di sanalah, dia bekerja dengan Eric F. Wieschause untuk melakukan eksperimen pada Drosophila atau lalat buah. Mereka meneliti bagaimana sel telor lalat buah yang sudah di fertilisasi dapat berkembang menjadi embrio dan kemudian menjadi organisme yang kompleks yang membentuk bagian-bagian badan, seperti tangan, mata, ataupun kulit. Kemudian, mereka berdua memutuskan untuk bekerja sama dengan seorang peneliti genetika, Edward Lewis demi kesuksesan penelitian.

    Christiane Volhard dan rekan kerjanya memang secara sengaja memilih lalat buah karena lalat buah adalah hewan yang memiliki perkembangan embrio yang cepat sehingga penelitian tidak memakan waktu yang lama. Demi kesuksesan penelitian, mereka berusaha untuk mengisolasi beberapa gen yang mampu mempengaruhi perkembangan embrio. Kemudian, mereka memberi makan lalat buah jantan dengan cairan manis yan mengandung bahan kimia yang dapat menghancurkan DNA mereka. Lalat buah jantan ini kemudian dikawinkan dengan lalat jantan wanita yang menyebabkan lalat jantan betina memproduksi embrio mati atau embrio mutasi.

    Selama satu tahun, mereka mengamati embrio yang sudah dirubah ini, mengidentifikasi gen-gen yang mengarahkan sel dalam pembentukan anggota badan lalat buah, dan menemukan bahwa embrio yang sudah dimutasi mampu merubah pembentukan badan lalat buah menjadi berbeda dari badan lalat buah yang biasanya dikenal.

    Riset dan analisis: Muhammad Nizar Zulmi

  • Pendidikan

    • mendapatkan pendidikan biologi, fisika, dan kimia, dari Johann-Wolfgang-Goethe-University (1964)
    • Diploma Biokimia dari Eberhard-Karls University (1968)
    • Gelar Ph.D. dari University of Tubingen (1973)
    • Post-doctoral degree dar

  • Karir

    • European Molecular Biology Laboratory
    • Direktur Max Planck Institute for Developmental Biology di Tubingen (sejak 1985)

  • Penghargaan

    • Gottfried Wilhelm Leibniz Prize (1986)
    • Nobel Prize in Physiology or Medicine (1995)
    • Albert Lasker Award for Basic Medical Research (1991)
    • Gelar doctor honoris cause dari Universitas Oxford (Juni 2005)

Geser ke atas Berita Selanjutnya