Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Tidak Benar Indonesia Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Covid-19

CEK FAKTA: Tidak Benar Indonesia Jadi Kelinci Percobaan Vaksin Covid-19 Ilustrasi Vaksin Covid-19. ©2020 REUTERS

Merdeka.com - Informasi terkait percobaan vaksin Covid-19 beredar di media sosial Facebook. Informasi itu menyebutkan bahwa percobaan vaksin Covid-19 hanya dilakukan di Indonesia dan hanya menjadi kelinci percobaan.

"Dalam Sejarah Pemimpin Dunia, Hanya Di Rezim Saat ini Yang Bahagia Melihat Rakyatnya Akan Di jadikan Kelinci Percobaan Vaksin Corona Dari China, Sedangkan China Sendiri Tak menguji Coba Pada Rakyatnya Sendiri.

Apakah ini bagian dari konspirasi jahat dari pejabat penghianat !!Sangat Miris ...."

Penelusuran

Penjelasan terkait percobaan vaksin Covid-19 dijelaskan dalam artikel Antaranews.com yang menuliskan artikel berjudul, "Ahli: Uji Klinis Tahap Tiga Tentukan Efektivitas Vaksin di Indonesia."

Ahli mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Tri Wibawa menyebutkan uji klinis tahap tiga untuk vaksin kerja sama antara Bio Farma dan Sinovac Biotech, China, akan menentukan efektivitas di Indonesia.

"Dari uji klinis fase tiga ini nantinya bisa dilihat apakah itu cukup aman dan bisa membangun antibodi untuk bisa melindungi orang Indonesia atau tidak," kata Tri Wibawa melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Kamis.

Guru Besar UGM ini menjelaskan ada empat tahap dalam uji klinis vaksin. Pada uji klinis fase satu, vaksin diujicobakan pada populasi lima sampai 50 orang yang tidak berisiko terinfeksi COVID-19. Uji coba dilakukan untuk mengetahui aspek keamanan dan kemampuan dalam menimbulkan kekebalan.

Lalu uji klinis fase dua dilakukan dengan tujuan yang sama seperti pada fase satu. Hanya saja, pada fase tiga diujicobakan pada populasi yang lebih besar, yakni antara 25-1.000 orang dan populasi yang telah terjadi transmisi lokal.

Berikutnya, pada uji klinik fase tiga diujikan pada populasi 100-10.000 orang yang memiliki risiko untuk terinfeksi untuk melihat efektivitas vaksin dalam mencegah infeksi virus corona jenis baru itu.

"Jadi uji klinis fase satu dan dua sudah dilakukan di China. Lalu fase tiga ini dilakukan pada populasi yang spesifik akan dilindungi, yakni Indonesia, dilihat cukup aman dan bisa melindungi atau tidak. Kalau ternyata hasilnya tidak efektif maka BPOM tidak akan mengeluarkan izin edar ke masyarakat," kata dia.

Apabila vaksin lolos pada fase tiga, maka dilanjutkan dengan uji klinis fase empat. Pada fase ini dilakukan monitoring untuk melihat efek jangka panjang vaksin (post marketing surveillance). Jika saat peredaranya di masyarakat muncul efek samping, maka vaksin akan ditarik kembali.

Kemudian dalam artikel merdeka.com berjudul "Melihat Uji Klinis Vaksin Sinovac" pada 24 Juli 2020, dijelaskan bahwa Sinovac sudah melalui 2 fase uji klinis di negeri asalnya, China. Pengujian dilakukan dengan melibatkan 500 relawan.

Uji coba tahap ketiga vaksin dari Sinovac ini bukan dilakukan di Indonesia saja. Beberapa negara lainnya juga melakukan uji klinis. Di antaranya Brazil, Bangladesh dan Turki. Di Brazil sendiri, uji coba sudah mulai dilakukan pada 21 Juli lalu dan akan dilakukan selama tiga bulan.

Ketua Tim Riset Fakultas Kedokteran Unpad, Prof Kusnandi Rusmil mengatakan, penelitian pada fase 3 di Indonesia melibatkan 1.620 orang relawan.

"Hasil uji coba di fase 3 hasilnya harus sama. Kalau hasilnya tidak sama (di setiap negara), vaksin tidak boleh dijual. Perhitungan saya begitu," jelas Kusnandi.

Rencananya, proses penelitian uji klinis vaksin Covid-19 dipusatkan di enam fasilitas kesehatan di wilayah Kota Bandung yang dianggap berpengalaman melakukan uji klinis. Yakni, yakni RSP Unpad, Kampus Unpad Dipatiukur, Puskesmas Sukapakir, Puskesmas Ciumbuleuit, Puskesmas Garuda, dan Puskesmas Dago.

Head of Corporate Communication Bio Farma Iwan Setiawan menambahkan, saat uji klinis subjek akan disuntikkan vaksin sebanyak dua kali, yaitu pada hari pertama dan ke-14. Setelah disuntikkan vaksin tersebut, seluruh relawan akan dipantau oleh tim yang telah disiapkan.

Tim akan mengecek efek samping dari penyuntikkan vaksin tersebut secara berkala sampai enam bulan.

Jadi butuh waktu enam bulan untuk menentukan berhasil atau tidaknya suatu vaksin. Jadi enam bulan setelah disuntik, Bio Farma akan mengecek kembali kandungan antibodi pada setiap relawan. Dari antibodi tersebut, barulah bisa dinyatakan berhasil atau tidak.

Kesimpulan

Informasi uji coba vaksin Covid-19 hanya di Indonesia dan hanya menjadi kelinci percobaan adalah tidak benar. Uji coba vaksin juga dilakukan sejumlah negara, seperti Brasil, Bangladesh, dan Turki.

Kemudian, klaim yang menyebut bahwa China tidak menguji calon vaksin di negaranya sendiri adalah salah. China juga sudah melakukan uji coba vaksin ini melalui 2 fase uji klinis dan melibatkan 500 relawan.

Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Covid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember

Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis

Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis

Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya