Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

CEK FAKTA: Benarkah Jumlah Pekerja Asing di Morowali Capai 40.000 Orang?

CEK FAKTA: Benarkah Jumlah Pekerja Asing di Morowali Capai 40.000 Orang? TKA China di Morowali terdeteksi karena Corona. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Lini massa dihiasi kabar pekerja asal China di Morowali yang dikarantina karena merebaknya virus Corona. Jumlahnya disebut-sebut mencapai 40.000 tenaga kerja. Akun Facebook dengan nama Imron Rosyidi mengunggah gambar tangkapan layar artikel yang diunggah dua media.

Yakni, Tempo.co dengan judul Menaker: TKA Cina di Morowali Hanya Sekitar 3000 Orang yang dimuat pada Sabtu, 26 Januari 2019 dan wartaekonomi.co.id dengan judul Cegah Virus Corona, Lebih dari 40.000 Pekerja China Dikarantina di Morowali yang dimuat pada Jumat, 31 Januari 2020.

Pada postingan tangkapan gambar tersebut, akun Imron Rosyidi menyertai narasi.

"CORONA LEBIH PINTAR MENDATA TKA CHINA DARIPADA PEMERINTAH INDONESIA!

TERNYATA CORONA BERJASA JUGA..????????".

Benarkah klaim tersebut? Tim Cek Fakta Liputan6.com menelusurinya:

Artikel Tempo.co yang diunggah akun Facebook Imron Rosyidi bersumber dari Antara. Artikel tersebut diunggah pada 26 Januari 2019. Artikel tersebut memuat pernyataan M Hanif Dhakiri yang saat itu menjabat Menteri Ketenagakerjaan. Berikut cuplikannya:

"Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri menyatakan pekerja asal Cina hanya sekitar 10,7 persen dari total 28.000 lapangan kerja yang ada di Morowali. Atau sekitar 3000 orang.

"Contoh di Kawasan Industri Morowali. Investasi Cina di sana hingga saat ini membuka 28 ribu lapangan kerja. Dari 28 ribu lapangan kerja yang tersedia, tiga ribu orang diisi tenaga kerja Cina dan 25 ribu orang atau sebagian besar diisi oleh tenaga kerja Indonesia," kata Hanif melalui siaran pers di Jakarta, Jumat, 26 Januari 2019.

Oleh sebab itu dia meminta masyarakat menyikapi dengan bijak investasi Cina di Indonesia, khususnya di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Pasalnya investasi Negeri Tirai Bambu tersebut mampu menyerap 25 ribu tenaga kerja Indonesia."

Sementara itu, artikel yang dimuat wartaekonomi.co.id bersumber dari media Prancis France24. Berikut cuplikan:

Media asing menyoroti ribuan pekerja asal China yang dikarantina di sebuah pabrik di Morowali untuk mencegah penyebaran virus Corona Wuhan.

Seperti dipantau, Jumat (31/1/2020), media Prancis France24 menurunkan judul Thousands on Virus lockdown at China-backed Plant in Indonesia yang jika diartikan Ribuan Orang Dikarantina dalam Pabrik China di Indonesia untuk Mencegah Penyebaran Virus.

Dalam laporannya, France24 menyatakan lebih dari 40 ribu pekerja di kompleks industri yang dikuasai China di Indonesia telah dikarantina karena khawatir dengan penyebaran virus Corona mematikan yang telah menewaskan lebih dari 200 orang di China.

Cek Fakta Liputan6.com kemudian melihat artikel media Prancis France24 yang dijadikan sumber wartaekonomi.co.id. Artikel berjudul, Thousands on virus lockdown at China-backed plant in Indonesia tersebut dimuat pada 31 Januari 2020.

Berikut isinya:

More than 40,000 workers at a vast Chinese-controlled industrial complex in Indonesia have been quarantined over fears about the spread of a deadly coronavirus strain which has killed more than 200 people in China, it said Friday.

PT Indonesia Morowali Industrial Park has sealed off its nickel mining hub on Sulawesi island and is barring any of its 43,000 staff from entering or leaving without written permission.

There are some 5,000 guest workers from mainland China at the sprawling site which hosts nickel ore smelters and stainless steel production.

Employees at the 2,000-hectare (5,000 acre) facility, majority owned by China's Shanghai Decent Investment Group, are undergoing medical tests and none has been found to be infected so far, said company spokesman Dedy Kurniawan.

The firm has also imposed a ban on employees or guests from overseas entering the complex and installed thermal scanners at its entrance, he added.

"We have identified and screened foreign workers from Wuhan," Kurniawan told AFP on Friday.

"We also stopped accepting foreign workers."

Indonesia has not reported any confirmed infections so far.

Wuhan, capital of Hubei province, is at the centre of the outbreak which is believed to have originated in a market that sold wild animals.

The city of 11 million has since experienced an unprecedented lockdown, preventing residents from leaving in a bid to stop the deadly virus from spreading further.

The lockdown at the Indonesian plant, which started at the weekend, comes as Indonesia said Friday it was preparing to evacuate more than 240 nationals stranded in China near the epicentre of the virus within the next 24 hours.

Indonesia, a Southeast Asian archipelago, attracts more than one million Chinese tourists annually to Bali and other holiday hotspots, and also hosts thousands of guest workers from major investor China.

© 2020 AFP

Dalam berita itu disebutkan, lebih dari 40.000 pekerja di kompleks industri PT Indonesia Morowali Industrial Park, dikarantina karena terkait penyebaran Virus Corona (2019-nCoV). Perusahaan juga disebut telah menutup pusat penambangan nikelnya di Sulawesi dan melarang 43.000 stafnya masuk atau pergi tanpa izin tertulis.

Dalam berita itu juga disebutkan, ada 5.000 pekerja dari China Daratan yang sedang bertamu.

Para pekerja di kawasan industri seluas 2.000 hektar, yang mayoritas kepemilikannya dimiliki Shanghai Decent Investment Group asal China juga dites medis. Menurut juru bicara perusahaan Dedy Kurniawan, kepada AFP, tak ada satu pun yang positif terinfeksi 2019-nCoV.

Berita yang dimuat France24 tidak menyebut angka 40.000 atau 43.000 pekerja asal China seperti yang tertulis dalam artikel.

Bantahan Kementerian Ketenagakerjaan

Liputan6.com menghubungi Kementerian Ketenagakerjaan untuk mengonfirmasi kabar ada 40 ribu pekerja asal China di PT Indonesia Morowali Industrial Park.

Kepala Biro Humas Kementerian Ketenagakerjaan Soes Hindarno menyatakan, kabar yang tersebar sebanyak 40 orang tenaga kerja China dikarantina di Morowali tidak benar, berdasarakan data resmi jumlah tenaga kerja China tidak mencapai 40 ribu orang.

"Itu berita tidak benar," katanya saat berbincang dengan Liputan6.com

Soes juga memastikan, pekerja asing di Morowali masih terbebas dari Virus Corona, sehingga saat ini kondisi Morowali masih aman dari Virus Corona.

"Dari Dinas Ketenagakerjaan serta Dinas Kesehatan setempat menyatakan, bahwa pekerja di Morowali sampai saat ini masih aman," tandasnya.

Terkait jumlah pekerja asal China di kawasan industri Morowali juga pernah diberitakan sejumlah media. Salah satunya, merdeka.com yang dimuat pada Sabtu, 12 Januari 2019.

Dalam artikel itu disebut, berdasarkan data yang disampaikan oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), total tenaga kerja di kawasan tersebut sebanyak 30.085 orang dari jumlah tersebut hanya 3.000 karyawan yang berasal dari China.

sementara dalam antaranews.com yang dimuat pada 5 Februari 2020 menyebutkan, 40 ribu pekerja di Indonesia Morowali Park tidak semua berasal dari China. Perusahaan tersebut hanya memiliki sekitar 5 ribu pekerja tamua dari China Daratan.

Kementerian Komunikasi dan Informasi juga telah membantah klaim bahwa ada 40 ribu pekerja asal China di Morowali.

Dalam artikel berjudul, [DISINFORMASI] Empat Puluh Ribu TKA China di Morowali Sedang dalam Pengawasan (Karantina) disebutkan, media France24 memang memuat sebuah artikel berita berjudul “Thousands on virus lockdown at China-backed plant in Indonesia” pada 31 Januari 2020.

Namun klaim adanya 40 ribu tenaga kerja asal China di Morowali yang sedang dalam pengawasan tidak benar.

Pada artikel berita France24, jumlah tenaga kerja asal China yang ditulis sebagai “guest workers from mainland China” hanya sekitar 5000. Angka lebih dari 40.000 yang dimaksud adalah sekitar 43.000 merupakan jumlah keseluruhan pekerja yang ada di PT Indonesia Morowali Industrial Park baik tenaga kerja lokal maupun tenaga kerja asing.

KesimpulanKlaim yang diunggah akun Facebook Imron Rosyidi tidak benar. Angka 40.000 atau 43.000 yang disebut dalam artikel France24 adalah jumlah pekerja di kawasan industri Morowali, bukan jumlah pekerja asal China. Kementerian Ketenagakerjaan juga telah membantah klaim tersebut.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun

Cerita Konglomerat China Gagal Melamar Kerja 30 Kali hingga Akhirnya Punya Kekayaan Ratusan Triliun

Mereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya

Baca Selengkapnya
Hore! Pemerintah Tak Lagi Tahan Oleh-Oleh Pekerja Migran dari Luar Negeri

Hore! Pemerintah Tak Lagi Tahan Oleh-Oleh Pekerja Migran dari Luar Negeri

Pemerintah tak lagi tahan barang bawaan pekerja migran di bandara asalkan nilainya tidak lebih dari Rp24 juta setahun.

Baca Selengkapnya
Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat

Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat

Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri

Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.

Baca Selengkapnya
Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Cerita Wanita Calon Pekerja Luar Negeri, Berharap Gaji Besar Meski Tidak Sesuai Prosedur

Fatin (23),warga Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat mengaku masih bersedih dan belum menerima kenyataan bahwa dirinya gagal berangkat kerja ke Dubai di 2024.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diimbau Tak Panik, Jangan Borong Beras di Pasaran

Masyarakat Diimbau Tak Panik, Jangan Borong Beras di Pasaran

Per 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.

Baca Selengkapnya