Strategi Pertamina EP Tingkatkan Produksi di Tengah Pandemi & Rendahnya Harga Minyak
Merdeka.com - Salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP berkomitmen untuk memenuhi target produksi dan meningkatkan cadangan minyak untuk menjaga ketahanan energi nasional. Terutama di tengah pandemi Covid-19 dan rendahnya harga minyak dunia.
Memasuki semester II 2020, Pertamina EP berhasil meningkatkan produksi migas melalui program well intervention di sumur SKW-21 Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur dan pengeboran baru di sumur SBJ-343 Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Pertamina EP juga berhasil meningkatkan cadangan migas dari kegiatan eksplorasi yang dilakukan di Area Jawa Bagian Barat pada sumur Akasia Prima (AKP) -001 di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dan sumur Wolai (WOL)-002 di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Melalui program well intervention di sumur SKW-21 yang merupakan wilayah kerja PT Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field, produksi minyak berhasil ditambahkan sebesar sebesar 2.200 barel per hari (BOPD).
"Sumur SKW-21 per tanggal 21 Juli 2020 menambahkan total produksi menjadi sebesar 9.821 BOPD melebihi target harian yang dibebankan kepada Sukowati Field," ujar Direktur Utama PT Pertamina EP, Eko Agus Sardjono dalam keterangannya, Rabu (29/7).
Sebagai salah satu lapangan backbone di Pertamina EP Asset 4, Sukowati Field menyumbang 60 persen dari keseluruhan produksi minyak di Pertamina EP Asset 4 dan salah satu upaya Sukowati Field untuk mencapai target produksi tersebut adalah dengan melalui kegiatan servis pada sumur yang dikelolanya.
Selain itu, pemboran baru yang menambahkan produksi sebesar 381 BOPD juga berhasil dilaksanakan di sumur SBJ-343 Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field.
Sumur SBJ-343 yang ditajak pada 17 Juni 2020 akan menambahkan produksi minyak Pertamina EP Sangasanga Field yang saat ini mencapai (YTD) 5.672 BOPD dan gas sebesar 2,612 MMSCFD.
Sumber Migas Baru
Selain itu, Pertamina EP juga berhasil menemukan sumber daya migas baru untuk memenuhi kebutuhan energi negeri yang didapatkan dari pengeboran eksplorasi Sumur Akasia Prima (AKP)-001. Sumur yang mulai dibor pada 28 April 2020 itu mencapai kedalaman akhir 2561 M pada 17 Juni 2020.
Keberhasilan penemuan cadangan lainnya juga didapatkan dari pengeboran eksplorasi Wolai (WOL)-002 yang terletak di Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah yang ditajak pada 29 November 2019. Saat ini kedua sumur eksplorasi tersebut dalam tahap proses evaluasi cadangan minyak dan gasnya.
Eko Agus Sardjono menyampaikan harapannya terhadap pengeboran ekplorasi AKP-001 dan WOL-002. Penemuan sumberdaya migas ini diharapkan dapat menguatkan optimisme pencarian sumberdaya baru dan segera berkontribusi dalam menjaga daya dukung produksi minyak dan gas beberapa tahun kedepan sehingga dapat memastikan keberlanjutan pasokan energi untuk negeri.
"Pengeboran eksplorasi ini tercapai karena dukungan masyarakat serta pemerintah sehingga proses pengeboran dapat berjalan dengan dengan lancara dan hasil yang baik," ujarnya.
Pertamina menjalankan seluruh kegiatan operasinya dengan tetap mengedepankan aspek Health, Safety, Security and Environtment (HSSE). Hingga akhir Juni 2020, Pertamina EP mencatatkan 44.983.798 jam kerja selamat.
Terkait dengan kondisi pandemi Covid-19, Pertamina EP juga memastikan bahwa seluruh kegiatan operasi maupun perkantoran mematuhi seluruh protokol kesehatan serta penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat.
Dalam menghadapi kondisi rendahnya harga minyak, Pertamina EP selalu melakukan evaluasi secara berkala terhadap semua program kerja dan biaya operasi agar diperoleh prioritas dan efisiensi yang optimal. Program kerja diprioritaskan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan operasi dan produksi migas dengan selektif melakukan eksekusi rencana kerja sesuai dengan keekonomian.
Hingga akhir Juni 2020, realisasi produksi minyak PT Pertamina EP mencapai sebesar 80.516 BOPD dan produksi gas sebesar 875,87 MMSCFD. Kontributor terbesar produksi minyak adalah Asset 5 di Kalimantan dengan produksi rata-rata 18.600 BOPD. Sedangkan produksi gas terbesar ada di Asset 2 di Sumatera Selatan sebesar 351 MMSCFD.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaPertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina dalam Menjaga Kelancaran Distribusi Energi
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasca Gempa Tuban, Pertamina Pastikan Pasokan Energi Tetap Normal
Seluruh lembaga penyalur baik BBM maupun LPG di Tuban dan Pantura Jawa Timur masih beroperasi normal.
Baca SelengkapnyaKejar Target Produksi Minyak, Pertamina EP Temukan 2 Sumber Migas Baru
Pertamina EP temukan 2 sumber migas baru di Provinsi Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaDi Forum CERAWeek, Pertamina Paparkan Strategi Pertumbuhan Ganda Untuk Penuhi Energi Nasional
Nicke menguraikan alokasi belanja Perusahaan untuk menjawab strategi pertumbuhan ganda tersebut.
Baca SelengkapnyaKinerja ESG, Dekarbonisasi Pertamina Lampaui Target 124%
Pada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca SelengkapnyaPertamina Eksplorasi Sumber Minyak Baru di Bekasi, Ini Harapan Warga Sekitar
Keberadaan sumber minyak baru di Desa Sukawijaya, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi direspons positif warga sekitar.
Baca SelengkapnyaGelar Temu Bisnis Bersama Pertamina, Sandiaga Uno: Peningkatan Produk Unggulan Jadi Penambah Daya Saing Pariwisata
UMKM yang tercatat berkontribusi 61 persen terhadap PDB dan menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia menjadi fokus kolaborasi Pertamina dan Kemenparekraf.
Baca Selengkapnya