Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengamat: Pengobatan sakit akibat rokok butuh biaya tak sedikit

Pengamat: Pengobatan sakit akibat rokok butuh biaya tak sedikit Ilustrasi merokok. ©Shutterstock.com/Aleshyn_Andrei

Merdeka.com - Pengamat Sosial Universitas Sumatera Utara (USU), Badaruddin, berharap para generasi muda tidak menjadi perokok. Sebab, kalau sudah kecanduan, merokok akan susah dihentikan.

Menurutnya, selain tidak bermanfaat bagi diri sendiri, rokok justru mengeluarkan biaya yang cukup besar. Penyakit yang menghantui akibat rokok pun membutuhkan biaya pengobatan tidak sedikit. Penyakit itu antara lain jantung, paru-paru, stroke, dan lain sebagainya.

"Kalau sudah menderita sakit, dan tidak sedikit pula biaya yang akan dikeluarkan untuk mengobatinya. Inilah pengaruh dari bahayanya merokok sejak usia muda," ucapnya di Medan, seperti dilansir Antara, Jumat (20/5).

Maka dari itu, pelajar Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebagai calon-calon pemimpin nasional ke depan diminta menghindari bahaya rokok, karena dapat mengganggu kesehatan dan pola berpikir saat di bangku sekolah.

Memang saat ini, lanjutnya, penyakit tersebut jarang kelihatan. "Namun, bahaya rokok tersebut, baru dapat dirasakan nantinya setelah mereka berusia 50-60 tahun dan lanjut usia (Lansia)," ujar Badaruddin.

Sebelumnya, generasi muda Indonesia khususnya yang memiliki usia produktif terancam akan bahaya rokok. Pengamat ekonomi Emil Salim mengungkapkan puncak usia perokok dini dimulai pada umur 15-19 tahun.

Padahal, generasi tersebut nantinya akan menjadi penopang ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia pada tahun 2045 mendatang.

"Generasi produktif harus ditingkatkan kualitas intelektualitas dan kesehatan jasmani rohani untuk membawa Indonesia lepas landas pada 2045," kata Emil dalam diskusi "Ekonomi Indonesia dalam Bahaya Rokok" di Jakarta, Kamis.

Menurut Emil, Indonesia akan memiliki bonus demografi pada 2045 di mana jumlah usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan jumlah usia nonproduktif yang harus ditanggung.

Namun, apabila bonus tersebut diselimuti oleh bahaya rokok, maka ekonomi Indonesia juga akan terancam.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Penjualan Rokok Eceran Bakal Dilarang, Pemilik Warung Kelontong: Omzet Kami Turun Drastis

Penjualan Rokok Eceran Bakal Dilarang, Pemilik Warung Kelontong: Omzet Kami Turun Drastis

UMKM di Indonesia baru saja bangkit dari pandemi dan memiliki peran penting dalam perekonominan nasional.

Baca Selengkapnya
Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?

Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?

Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Beras dan Rokok Jadi Komoditas Pengeluaran Terbesar Warga Jakarta

Beras dan Rokok Jadi Komoditas Pengeluaran Terbesar Warga Jakarta

Berdasarkan data BPS mencatat beras dan rokok sebagai pengeluaran terbesar dalam rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Kepala Badan Pangan Ungkap Isi Rapat Kabinet Jokowi, Bahas Makan Siang Gratis Rp15.000 per Anak?

Kepala Badan Pangan Ungkap Isi Rapat Kabinet Jokowi, Bahas Makan Siang Gratis Rp15.000 per Anak?

Terkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Jual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau

Jual Rokok Ketengan Bakal Dilarang, Apindo: Timbulkan Kegelisahan di Industri Tembakau

Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.

Baca Selengkapnya