Pasokan air menipis selama musim kemarau, 4 PLTA berhenti beroperasi
Merdeka.com - Empat pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kebumen Jawa Tengah dihentikan untuk sementara operasionalnya. Penghentian sementara tersebut dilakukan untuk menghemat cadangan air dan perawatan saluran irigasi selama musim kemarau.
PLTA yang tidak beroperasi tersebut meliputi PLTA Wadaslintang yang berkapasitas 16 Megawatt, PLTA Waduk Sempor berkapasitas 1,1 Megawatt, PLTA Pajengkolan berkapasitas 1,4 Megawatt dan PLTA Merden berkapasitas 400 Megawatt. Kepala Bidang Irigasi Dinas Sumberdaya Air dan Energi Sumberdaya Mineral (SDA ESDM) Kebumen, Muchtarom mengemukakan penghentian akan dimulai per 1 Agustus 2015.
"Nanti sebanyak empat PLTA itu tidak beroperasi karena penyaluran air dari Waduk Wadaslintang dan Sempor dihentikan. Otomatis, PLTA yang digerakkan oleh aliran irigasi waduk berhenti operasionalnya," katanya.
Dia menjelaskan saat ini persediaan air waduk di Kebumen sudah menurun volumenya. Penurunan volume di Waduk Wadaslaintang dan Sempor, misalnya, mengalami penurunan hingga lebih dari 50 persen. Kondisi tersebut, jelasnya, karena tidak ada tambahan air dan tidak adanya hujan di wilayah tersebut.
"Waduk Sempor yang volume maksimalnya mencapai 38 juta meter kubik kini hanya sekitar 9,16 juta kubik dengan elevasi 55 meter. Selain itu, volume Waduk Wadaslintang mencapai 231,4 juta kubik dengan evelasi 168,6 meter dari volume maksimal 388 juta kubik," ucapnya.
Dia mengemukakan, penutupan tersebut sudah terjadwalkan sebelumnya. Lebih jauh, dia mengatakan saat ini petani sudah tidak membutuhkan air untuk pengairan lahan pertanian.
"Penutupan air irigasi sudah dijadwalkan. Tidak disalurkannya air irigasi waduk, bukan berarti cadangan airnya habis. Melainkan karena saat sekarang petani di Kebumen dan sekitarnya yang mendapat pasokan dari kedua waduk sudah tidak membutuhkan air pada lahan pertanian," jelasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Pesawat Polri Ditembak KKB saat Mendarat di Intan Jaya, Berujung Baku Tembak
Baca SelengkapnyaSetiap harinya TPA Piyungan selalu over capacity dan kini dipastikan tidak bisa menampung sampah lagi
Baca SelengkapnyaPihak AirNav menyebut bahaya balon udara raksasa liar dari penerbangan antara menutupi pandangan pilot.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaWarga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaBanjir kali ini lebih besar jika dibandingkan dengan kejadian serupa pada awal Februari lalu.
Baca SelengkapnyaPuncak arus balik Lebaran 2024 Pelita Air terjadi pada 15 April 2024 (H+5 Lebaran) dengan jumlah 8.203 penumpang.
Baca SelengkapnyaPemandian itu diduga sudah ada sejak ribuan tahun lalu
Baca SelengkapnyaPotret langit ibu kota yang terlihat abu-abu karena dipenuhi polusi udara.
Baca Selengkapnya