Moody's Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Hanya 4,7 Persen di 2020
Merdeka.com - Lembaga keuangan internasional, Moody's Investors Service memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di bawah 5 persen hingga 2021 mendatang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 diprediksi hanya akan menyentuh angka 4,7 persen.
Sementara itu, untuk tahun ini Moody's memprediksi capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,9 persen.
"Kami prediksi pertumbuhan di tahun depan sedikit lebih rendah, 4,7 persen (pertumbuhan ekonomi di tahun 2020)," kata Managing Director and Chief Credit Officer Moody's Investors Service, Michael Taylor dalam sebuah acara diskusi di Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (4/12).
Dia mengungkapkan, rendahnya pertumbuhan ekonomi tersebut lantaran perang dagang masih akan menjadi penyebab ketidakpastian global. Tidak hanya antara Amerika Serikat (AS) dan China, perang dagang juga mulai terjadi antara AS dengan mitra dagangnya yang lain seperti Uni Eropa.
"Perang dagang memberikan banyak ketidakpastian kebijakan perdagangan di masa depan. Kami sudah mulai melihat dampaknya sekarang mempengaruhi dalam keputusan investasi terutama oleh perusahaan, dan juga dalam kepercayaan mereka," ujarnya.
Dia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi diprediksi akan kembali mengalami peningkatan pada tahun berikutnya yaitu 2021. Dengan harga komoditi yang menjadi pendorong utamanya.
"Ramalan 2021 ada sedikit peningkatan pertumbuhan kembali, 4,8 persen pada 2021," ujarnya.
Prediksi Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini hanya berkisar 5,04 sampai 5,05 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut, sesuai dengan prediksi beberapa lembaga internasional. Di mana, tahun ini masih ada tantangan-tantangan yang menghambat ekonomi melaju kencang.
"Saya kira pertumbuhan ekonomi kita tahun ini mungkin 5,04 atau 5,05 persen. Kira-kira begitu tahun depan. Dengan kondisi ekonomi global yang menurut bank dunia, IMF juga kemungkinan bisa turun lagi, karena kondisi yang ada belum bisa diselesaikan," jelasnya.
Presiden Jokowi juga mengaku mendapat laporan dari World Bank mengenai kondisi ekonomi global saat ini. "Dari World Bank waktu ketemu dengan saya, Presiden Jokowi hati-hati kondisi global belum jelas jadi terutama fiskalnya prudence saja," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaPrabowo Optimis Hilirisasi Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh 2 Digit: Ini Bukan Omong Kosong!
Prabowo bilang proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi ini hasil kajian dari tim khususnya.
Baca SelengkapnyaEkonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca Selengkapnya