LPS prediksi BI kembali naikkan suku bunga acuan menyesuaikan kebijakan The Fed
Merdeka.com - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Halim Alamsyah, memprediksi Bank Indonesia akan kembali menaikkan suku bunga acuan untuk menjaga stabilitas dan keseimbangan perekonomian. Kenaikan tersebut menyusul keputusan Bank Sentral Amerika (The Fed) yang kembali menaikkan suku bunganya di Juni ini.
"Kalau tren saya rasa perkembangan suku bunga kita kemungkinannya naik ya, karena suku bunga di AS itu naik," kata Halim saat ditemui di kediamannya, Kebayoran, Jakarta Selatan, Sabtu (16/6).
Halim bercerita bahwa perekonomian Indonesia sudah dalam kondisi yang seimbang dan relatif stabil sebelum AS menaikkan suku bunga. Namun, kondisi tersebut hampir berubah pasca kenaikan suku bunga AS yang cukup agresif.
Kenaikan suku bunga di AS tersebut sempat membuat goyah dengan ditandai melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar. Namun, BI dinilai mampu mengatasi kondisi tersebut sehingga keseimbangan ekonomi Indonesia tetap terjaga.
"Sebelum ada kenaikan suku bunga di AS sebetulnya ya kita sudah ada keseimbangan, keseimbangan dalam pengertian dengan inflasi yang relatif sekitar 3-4 persen, pertumbuhan ekonominya yang kita lihat memang sekitar 5 persen, lalu nilai tukar yang juga stabil sekitar 12.000 - 13.000 ini sebetulnya adalah suatu keseimbangan," jelasnya.
"Tapi begitu AS menaikkan suku bunga, itu berarti faktor-faktor yang berada di balik keseimbangan itu berubah. Oleh karena itu, BI membuat perhitungan baru bagaimana agar bisa mempertahankan equilibrium atau keseimbangan ini."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
Dengan demikian suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Prediksi Perputaran Uang Saat Musim Libur Lebaran Tembus Rp276 Triliun
Pemerintah memperkirakan perputaran uang selama musim lebaran tahun ini bisa mencapai Rp276 triliun.
Baca SelengkapnyaSembilan Bank Langgar Aturan Penyaluran KUR karena Minta Agunan Tambahan, Subsidi Bunga Bakal Dicabut
KemenKopUKM pun telah memanggil total 12 perbankan yang terbukti tidak menaati pedoman pelaksanaan KUR.
Baca SelengkapnyaCerita Pedagang Bunga TPU Pondok Rangon, Penghasilan Naik Dua Kali Lipat saat Lebaran
Pedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.
Baca SelengkapnyaOJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca Selengkapnya