Ini Sosok Pendiri Perusahaan Mie Gemezz, Punya Kunci Rahasia Usaha Awet Puluhan Tahun
Dua merk tersebut diproduksi oleh PT Siantar Top yang dirintis SIhdo Sumidomo.
Dua merk tersebut diproduksi oleh PT Siantar Top yang dirintis SIhdo Sumidomo.
Industri makanan dan minuman menjadi salah satu sektor yang cukup menjanjikan untuk dijadikan bisnis. Shindo Sumidomo memiliki kunci paten agar industri ini bisa berusia panjang. Kunci tersebut yaitu memprioritaskan rasa yang enak.
Nama Shindo mungkin tidak cukup populer bagi masyarakat. Namun, siapa yang tidak kenal dengan jajanan "murah meriah" seperti Mie Gemezz atau Goriorio.
Dua merk tersebut diproduksi oleh PT Siantar Top yang dirintis SIhdo Sumidomo.
Bukan perkara mudah bagi pria kelahiran Pematang Siantar tahun 1953 itu untuk merintis bisnis makanan dan minuman, hingga akhirnya dia berhasil memperluas jualan ke pasar global.
Bakat Shindo mengembangkan bisnis makanan dan minuman mulai tumbuh sejak kecil. Dia memiliki rasa keingintahuan yang sangat besar di bidang kuliner.
Sejak remaja, Shindo sudah melakukan berbagai macam riset dan eksperimen untuk menciptakan makanan yang enak.
Pada tahun 1972, Shindo yang masih berusia 19 tahun mulai merantau dan memutuskan untuk menetap di Surabaya. Dengan mengadopsi pepatah China “Rakyat utamakan makan, makan utamakan rasa”, dia mulai merintis usaha rumahan yang bergerak di bidang makanan ringan.
Berkat keyakinan, semangat pantang menyerah, inovasi, dan juga kecintaan yang dimiliki, akhirnya usahanya berkembang pesat.
Pada tahun 1987, usaha rumahan Shindo Sumidomo berkembang menjadi PT Siantar Top Industri. Pada tahun 1989 Shindo kemudian mendirikan pabrik baru seluas 25.000 m² di Tambak Sawah, Sidoarjo.
Sejak mendirikan pabrik, kinerja Siantar Top terus berkembang. Hingga di tahun 1996 PT Siantar Top berhasil tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia.
Berkat modal yang dikumpulkan setelah melantai ke bursa, pada tahun 1998, Shindo mendirikan pabrik ke dua Medan. Empat tahun berikutnya, 2002 IA mendirikan pabrik di Bekasi. Selanjutnya, pabrik kembali dibangun di Makassar di tahun 2011.
Gesitnya ekspansi bisnis Shindo, menempatkan PT Siantar Top semakin kokoh sebagai perusahaan garda terdepan yang bergerak di bidang manufacturing makanan ringan.
PT Siantar Top kemudian mulai melebarkan sayapnya, melakukan ekspansi di beberapa kawasan Asia, salah satunya adalah China.
“Untuk yang ingin memiliki usaha, intinya mulai saja. Karena usaha itu tidak perlu banyak teori"
Baca SelengkapnyaSudah sukses dan kaya raya, Sule masih putar otak untuk menambah sumber cuan. Rupanya ia memilih kampung halamannya untuk membuka bisnis baru,
Baca SelengkapnyaTak kunjung lolos setiap kali seleksi CPNS, Ermawanto akhirnya memilih bekerja sebagai pegawai swasta dan kemudian membuka usaha.
Baca SelengkapnyaDari pengakuannya, pria ini berhasil membangun bisnis makanan ringan dengan modal Rp50 ribu saja.
Baca SelengkapnyaApa saja ide bisnis yang tidak banyak orang tahu dan berpotensi mendatangkan banyak cuan? Berikut ulasan selengkapnya!
Baca SelengkapnyaFiqqi bercerita usaha angkringan Soerati dimulai tahun 2013. Keluarga berlatar belakang sebagai PNS tak setuju dengan keputusan Fiqqy.
Baca SelengkapnyaBanyak pekerja yang memutuskan untuk berhenti kerja dan membangun bisnis.
Baca SelengkapnyaPembangunan rumah kemasan di Medan sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM di bidang kuliner dan kriya.
Baca SelengkapnyaGeliat perbaikan ekonomi pasca pandemi khususnya di sektor usaha pertambangan, konstruksi dan perkebunan sangat positif hingga semester pertama 2023.
Baca Selengkapnya