Inflasi Terendah Sepanjang Sejarah Dipicu Anjloknya Permintaan Kredit
Merdeka.com - Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi terus menurun selama pandemi Covid-19. Berdasarkan data Bank Indonesia, inflasi pada Februari 2021 sebesar 1,38 persen, lebih rendah dibandingkan Februari 2020 sebesar 2,98 persen.
"Kondisi Indonesia inflasi umum menurun ke level terendah dalam sejarah," kata Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede dalam diskusi media bertajuk Sinergi Memperkuat Perekonomian, Jakarta, Kamis (25/3).
Dia menilai penyebab inflasi yang terjaga rendah ini salah satunya permintaan kredit yang rendah. Sedangkan jumlah dana pihak ketiga (DPK) atau tabungan masyarakat terus meningkat.
"Inflasi masih rendah ada kaitannya dengan permintaan kredit rendah karena saving rate itu meningkat," ujarnya
Hal ini menunjukkan persepsi masyarakat mengantisipasi pandemi masih akan berlangsung dalam jangka waktu menengah dan panjang. CAD negara berkembang juga menurun karena kebanyakan bahan baku produksi dalam negeri berasal dari impor
"CAD negara berkembang juga menurun karena kebanyakan impor bahan baku. Jadi konsumsi lemah current account menurun," kata dia.
Kondisi Indonesia Lebih Baik
Meski begitu, Josua mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih baik dibandingkan negara berkembang dan negara maju. Kontraksi perekonomian nasional tahun 2020 jauh lebih baik dibandingkan negara-negara lain.
"Pertumbuhan ekonomi kita dibanding negara berkembang dan maju kita ini meskipun kontraksi, (itu) cukup baik," katanya.
Disiplin fiskal pun terjaga aman. Ini merupakan peran besar keputusan bersama antara Bank Indonesia sebagai standby buyer pembelian obligasi pasar sekunder dan primer untuk dorong pemulihan ekonomi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaGubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaEkonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.
Baca SelengkapnyaEkonomi Anjlok, Jepang Resmi Masuk Resesi
Padahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaJepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia
Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca Selengkapnya