Harga Kedelai Meroket, Wapres Minta Mentan Syahrul Bina Petani Lokal

Merdeka.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar Menteri Pertanian Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk bisa membina para petani kedelai. Hal tersebut seiring harga kedelai yang melonjak menjadi Rp 8.000 per kilogram.

"Jadi tadi itu memang wapres meminta itu dan mentan menyanggupi dalam artian, mulai besok, akan turun ke lapangan," kata Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, Kamis (7/1).

Masduki menjelaskan, Mentan Syahrul nantinya akan mengunjungi sentra-sentra pengembangan kedelai untuk bisa mempermudah pembinaan para petani di daerah. Tidak hanya itu, Syahrul juga akan mengajak organisasi di bawah pesantren yang merupakan sentra kedelai.

"Itu akan dilibatkan, jadi kalau RMI. Itu pesantren di berbagai daerah kalau memang disitu ada kemungkinan untuk dikembangkan kedelai maka dia akan koordinasi," ungkap Masduki.

Sementara itu Ma'ruf juga meminta agar Syahrul bisa menurunkan harga kedelai dengan cara melakukan operasi pasar.

"Wapres berharap supaya ini tidak terus berulang, bagaimana dalam jangka panjang itu tetap saja dilakukan upaya upaya penanaman penanaman kedelai secara lebih intensif dan ada jaminan harga dari pemerintah terhadap para petani, karena kalau dibiarkan model pasar bebas seperti yang sekarang terjadi," kata Masduki.

Sebelumnya diketahui Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, akan segera menyiapkan ketersediaan kedelai dari produksi lokal, sebagai respons atas melonjaknya harga kedelai di pasar dunia.

Harga kedelai saat ini melonjak hingga Rp9.300 per kilogram dari harga tiga bulan lalu yang masih di kisaran Rp6.000-Rp7.000 per kg, berdasarkan data Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo).

"Ini menjadi pelajaran untuk kita semua sehingga kekuatan (produksi) lokal dan nasional harus menjadi jawaban dari kebutuhan (kedelai) itu," kata Syahrul usai menggelar rapat bersama Gakoptindo di Kantor Pusat Kementan Jakarta, dikutip Antara, Senin (4/1).