Cerita Togar Manurung, Sempat Ditikung Teman Hingga Sukses Bangun Bisnis Bumbu Tabur
Membangun bisnis tentunya tidak semulus yang dibayangkan.
Membangun bisnis tentunya tidak semulus yang dibayangkan.
Dalam wawancara yang diunggah akun YouTube Halobos, Togar bercerita awal merintis bisnis usai dia bekerja selama enam tahun di sebuah perusahaan Jepang.
"Pertama, karena faktor ekonomi juga. Dulu hidup di Jakarta cukup susah jadi kalau hanya sebagai karyawan saja itu pasti tidak ada perubahan ekonomi akhirnya mencoba memberanikan diri coba buka usaha sama teman jadi coba ya tantangannya itu lebih enak," kata Togar, dikutip Kamis (5/10).
Usaha yang dibangun Togar bersama rekannya cukup berjalan baik bahkan terus berkembang. Namun, di tahun keenam bisnis tersebut berjalan, Togar pecah kongsi dengan rekannya. Dia merasa ditikam oleh rekan bisnisnya sendiri.
"Ditipu, ada satu produk dia buat di belakang saya jadi ambil bumbu dari sini, dibawa ke rumahnya mungkin dibuat satu merek tersendiri jadi ya mungkin merk itu mungkin menyasar customer kami-kami juga," jelasnya.
Saat mengetahui kondisi itu, Togar langsung mengundurkan diri dari bisnis rintisan yang sudah berjalan enam tahun itu. Dia mempunyai prinsip, bahwa kejujuran adalah modal sekaligus pondasi utama dalam sebuah bisnis.
Setelah pecah kongsi, Togar kembali harus mengulang bisnis dari awal. Kerugian yang mencapai miliaran rupiah harus ditanggung Togar.
Dia bahkan menggadaikan sertifikat rumah untuk mendapatkan pinjaman dari bank, dan memulai dari awal kembali membangun bisnis bumbu tabur.
Meski begitu, Togar justru merasa lebih leluasa merintis bisnis sendiri dibanding bekerja sama dengan orang lain. Secara perlahan, omzet bumbu tabur yang diproduksi Togar laris manis.
Omzet yang dia dapat sangat menarik. Setiap hari, Togar memproduksi 8 sampai 10 ton per hari. Saat ini dia juga sudah memiliki karyawan 60 orang. Dan untuk memastikan produknya aman dikonsumsi, dia pun merekrut alumni Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Sejak main sendiri malah omzetnya lebih bagus, lebih enjoy. Keuangan saya kontrol langsung dengan cara pendekatan sama karyawan mereka juga menghargai" ucapnya.
Merdeka.com
Sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia usaha, Budi Yulianto sempat menjadi pegawai di Salim Group.
Baca SelengkapnyaSelain bisnis ekspor ikan, ia juga punya beberapa cabang bisnis lain yang keuntungannya menjanjikan.
Baca SelengkapnyaSudah sukses dan kaya raya, Sule masih putar otak untuk menambah sumber cuan. Rupanya ia memilih kampung halamannya untuk membuka bisnis baru,
Baca SelengkapnyaApa saja ide bisnis yang tidak banyak orang tahu dan berpotensi mendatangkan banyak cuan? Berikut ulasan selengkapnya!
Baca SelengkapnyaFiqqi bercerita usaha angkringan Soerati dimulai tahun 2013. Keluarga berlatar belakang sebagai PNS tak setuju dengan keputusan Fiqqy.
Baca SelengkapnyaBanyak orang yang ingin membangun bisnis, namun masih terkendala dengan modal.
Baca SelengkapnyaWarga di Kendari mengeluh ke Ganjar bahwa pelaku usaha masih sulit mengakses KUR.
Baca SelengkapnyaTak kunjung lolos setiap kali seleksi CPNS, Ermawanto akhirnya memilih bekerja sebagai pegawai swasta dan kemudian membuka usaha.
Baca Selengkapnya