BUMN: Dalam holding, PGN akan kuasai hilir migas Tanah Air
Merdeka.com - Pemerintah masih memerlukan waktu untuk holding BUMN migas beroperasi penuh. Nantinya, dalam holding tersebut akan dipisahkan line bisnis antara PT Pertamina (Persero) dan PT PGN (Persero) Tbk.
Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro mengatakan PGN bakal mengambil anak usaha Pertamina, PT Pertamina Gas (Pertagas). Dengan begitu, PGN diminta untuk menguasai hilir migas Tanah Air.
Selain itu, PT Pertamina akan diminta untuk menguasai hulu migas Tanah Air. Sehingga, kedua perusahaan ini tetap berkomitmen dalam membangun ketahanan energi dan tidak ada rebutan lahan.
"Nantinya Pertagas dibeli PGN, dengan demikian bagian 'upstream dan midstream dikelola Pertamina. Lalu dari 'midstream' ke 'downstream' hingga distribusi dikelola PGN. Jadi dari hulu ke hilir nyambung," ujar Aloysius seperti dilansir Antara, Selasa (29/11).
Menurutnya, butuh waktu lama untuk kedua perusahaan tersebut menyesuaikan diri dan saling bersinergi. Dia menuturkan, tidak akan mudah bagi entitas perusahaan untuk bergabung dengan entitas perusahaan lain. Terlebih jika ada salah pengertian bahwa perusahaan induk akan mengontrol perusahaan lainnya.
"Holding itu bukan berarti menyusun dan mengumpulkan perusahaan saja, tapi mengontrol 'value creation'," katanya.
Aloysius menambahkan, pihaknya ingin proses holding dua perusahaan dalam holding migas bisa lancar tanpa ada satu pihak yang merasa lebih dominan.
"Pertamina tidak serta merta menguasai PGN. PGN tidak akan dikuasai Pertamina, saham pemerintah didalamnya saja yang dikonsolidasikan ke Pertamina," katanya.
Aloysius juga meyakinkan, sistem holding akan membantu kinerja keuangan perseroan. Meskipun, pada tahap awal kemungkinan akan terjadi kerugian karena proses penyesuaian.
"Tapi kalau tidak holding, kerugian BUMN bisa lebih besar lagi," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPGN mengalirkan volume niaga sebesar 923 BBTUD untuk kebutuhan industri, komersial, transportasi, dan rumah tangga.
Baca SelengkapnyaWamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Strategi investasi masa depan PGN ditujukan untuk memperkuat eksistensi perusahaan.
Baca SelengkapnyaPGN komitmen untuk terus berupaya dalam memenuhi target jargas yang sudah dicanangkan oleh Pertamina.
Baca SelengkapnyaJika peralihan pemanfaatan LPG 5 kg, 12 kg, maupun 50 kg dapat diganti dengan CNG, maka akan mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi subsidi energi.
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaMenjelang Hari Natal 2023, PT Pertamina Patra Niaga mengoptimalkan layanan energi di wilayah Sulawesi, baik BBM, LPG dan Avtur.
Baca SelengkapnyaDirut Pertamina Patra Niaga turun langsung ke lapangan untuk memonitor langsung kesiapan pasokan.
Baca Selengkapnya