Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bukan Saham atau Obligasi, Ini Investasi Terbaik Saat Suku Bunga Naik

Bukan Saham atau Obligasi, Ini Investasi Terbaik Saat Suku Bunga Naik dolar AS. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed tetap berpegang teguh pada rencana kenaikan suku bunga tahun ini. Melihat hal tersebut, investor sekaligus miliarder, Ray Dalio mengatakan, uang tunai adalah investasi yang lebih baik dibanding saham dan obligasi saat ini.

"Dulu, uang tunai memang sampah. Tapi uang tunai sekarang cukup menarik," kata pendiri Bridgewater itu, dikutip dari Business Insider.

Dalio yang menciptakan istilah uang tunai adalah sampah atau cash is trash, sebelumnya menolak dolar sebagai aset hampir tidak berharga pada April 2020.

Anggapan itu dia kemukakan karena memperkirakan suku bunga mendekati nol dan pasokan uang yang membengkak akan mengikis nilai dolar dari waktu ke waktu. Tetapi dengan The Fed meningkatkan suku bunga secara tajam untuk mengendalikan tekanan harga, imbal hasil dolar telah meningkat.

Indeks Dolar AS melonjak ke level tertinggi 20 tahun tahun lalu berkat kenaikan suku bunga Fed yang cepat. Suku bunga yang lebih tinggi menambah dukungan terhadap dolar karena cenderung menarik lebih banyak investasi asing.

Sementara itu, saham dan obligasi telah terpukul keras dalam satu tahun terakhir karena kenaikan suku bunga yang agresif, dengan Nasdaq yang padat teknologi turun sekitar 34 persen tahun lalu. "Yang juga terjadi adalah kita sekarang memiliki akumulasi banyak utang dan uang," tambah Dalio.

Kondisi itu dinilai dapat mengatasi masalah seperti plafon utang AS. Namun dia memperingatkan, akumulasi kewajiban yang berkelanjutan pada akhirnya dapat berdampak pada nilai dolar.

Risiko Investasi Kripto

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai instrumen investasi cryptocurrency atau kripto memiliki risiko tinggi. Ini karena nilai kripto bisa sewaktu-waktu naik tajam maupun terjun bebas.

"Dari berbagai berita yang saya ikuti, memang dia (kripto) bisa untung banyak, bisa juga habis dalam sekejap. Penjelasan itu penting," kata Mendag Zulkifli Hasan dalam acara Bulan Literasi Kripto di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (2/2).

Meski demikian, investasi kripto tetap banyak digemari masyarakat Indonesia. Per November 2022, total pengguna kripto di Tanah Air sebanyak 16,55 juta orang yang didominasi milenial berusia antara 18 sampai 30 tahun sebesar 48,7 persen.

Dia mencatat, nilai transaksi aset kripto di Indonesia juga terus mengalami peningkatan. Di tahun 2021 nilai penjualan aset kripto di Tanah Air melonjak signifikan menjadi Rp859,4 triliun. Angka ini meningkat dari total transaksi periode tahun 2020 yang hanya membukukan Rp64,9 triliun.

"Tapi 2022 turun banyak Rp 150-an (triliun) sekian," jelas Mendag Zulkifli.

Reporter: Pipit Ika Ramadhani

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tips Penyanyi Tiara Andini untuk Gen Z Tampil Lebih Percaya Diri

Tips Penyanyi Tiara Andini untuk Gen Z Tampil Lebih Percaya Diri

Menurut Tiara, kepecayaan diri tinggi mampu menampilkan sisi terbaik dalam diri pribadi masing-masing.

Baca Selengkapnya
5 Macam Reksa Dana yang Menarik Dipilih Sebagai Instrumen Investasi Alternatif

5 Macam Reksa Dana yang Menarik Dipilih Sebagai Instrumen Investasi Alternatif

Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan

Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Mengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024

Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya

Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya
Harga Emas Menguat akibat Keputusan Suku Bunga The Fed: Dampak Investor

Harga Emas Menguat akibat Keputusan Suku Bunga The Fed: Dampak Investor

Investor terus mencermati pernyataan hasil pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang disampaikan pada Rabu (20/3).

Baca Selengkapnya
Prabowo Subianto Sebut Rasio Utang Indonesia Terendah di Dunia, Cek Dulu Datanya

Prabowo Subianto Sebut Rasio Utang Indonesia Terendah di Dunia, Cek Dulu Datanya

Di Asia, China menempati posisi rasio utang terhadap PDB yang tertinggi mencapai 77,10 persen.

Baca Selengkapnya
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas

Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas

Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya