BI haramkan kembalian dengan permen di swalayan dan toko modern
Merdeka.com - Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Causa Iman Karana mengimbau agar pasar swalayan dan toko modern mengubah kebiasaan menggunakan permen untuk kembalian saat berbelanja, dan menggantinya dengan koin logam sebagai alat pembayaran yang sah.
"Permen itu bukan pembayaran yang sah. Padahal pecahan Rp100 masih ada, Rp50 juga tersedia di BI dengan jumlah yang cukup," kata Causa di Denpasar dilansir Antara, Senin (29/8).
Menurutnya, jika pihak pengelola swalayan dan toko modern kekurangan uang koin, maka mereka bisa mendapatkannya langsung di bank. Selain itu, BI juga membuka layanan kas keliling yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mendapatkan dan menyetorkan uang logam.
Dengan demikian, sirkulasi transaksi menggunakan uang koin sebagai alat pembayaran yang sah bisa lancar, mengingat aliran uang logam yang kembali ke bank sentral masih sedikit.
Berdasarkan data Bank Indonesia tahun 2015, kebutuhan uang logam di Bali mencapai Rp41,8 miliar atau naik 30 persen dari tahun 2014. Meski kebutuhan meningkat, namun hanya 38 persen responden menggunakan uang logam untuk transaksi sedangkan sisanya menyimpan di dalam rumah dan mengendap tidak digunakan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Panji diduga memakai dana yayasan untuk kepentingan pribadinya.
Baca SelengkapnyaSetiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaBayu Krisnamurthi menegaskan kegiatan penyaluran Bantuan Pangan Beras yang saat ini tengah disalurkan oleh Bulog bebas dari kepetingan apapun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mimin memberanikan diri menambah pengajuan modal lewat KUR BRI menjadi Rp500 juta dengan plafon 4 tahun.
Baca SelengkapnyaKakek tukang talenan menyita perhatian Mayjen TNI Kunto Arief Wibowo.
Baca SelengkapnyaPembayaran menggunakan QRIS mencegah peredaran uang palsu dan tak perlu repot menghitung kembalian
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaMenjadi anak kos adalah salah satu langkah menuju hidup mandiri.
Baca SelengkapnyaDiduga banyak pedagang pasar yang masih punya utang di bank.
Baca Selengkapnya