Pakai Pesawat Tenaga Nuklir ke Mars Dianggap Bisa Pangkas Waktu, NASA Mau Uji Coba
Kemajuan teknologi menjanjikan untuk membuka cakrawala eksplorasi baru, termasuk di luar angkasa. NASA berencana memangkas waktu perjalanan ke Mars dengan pesawat bertenaga nuklir. Perlu diketahui, perjalanan ke Mars saat ini memakan waktu sekitar tujuh bulan, mencakup perjalanan 300 juta mil yang mengejutkan. NASA, bekerja sama dengan US Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), kini mengusulkan rencana ambisius untuk mengurangi durasi perjalanan secara signifikan.
NASA punya tujuan untuk meluncurkan pesawat ruang angkasa bertenaga nuklir, yang dikenal sebagai DRACO (Demonstration Rocket for Agile Cislunar Operations) pada akhir 2025 atau awal 2026.
Pesawat ruang angkasa, yang sedang dibangun oleh Lockheed Martin akan berfungsi sebagai testbed untuk teknologi inovatif ini.
“Teknologi ini memungkinkan manusia melakukan perjalanan di luar angkasa dengan kecepatan tinggi,” kata Administrator NASA, Bill Nelson dikutip Earth, Senin (31/7).
Namun, masih belum jelas seberapa besar teknologi ini dapat mengurangi waktu tempuh. DRACO diharapkan dapat memberikan ‘harta karun’ berupa data penting yang akan mengantarkan era baru eksplorasi ruang angkasa.
"Kami yakin mengantarkan era baru bagi Amerika Serikat dan bagi umat manusia untuk mendukung eksplorasi luar angkasa,"
Kirk Shireman, Wakil Presiden Lockheed Martin Lunar Exploration Campaigns.
berita untuk kamu.
Roket NTR
Roket termal nuklir (NTR) adalah teknologi yang mendasari DRACO menawarkan rasio dorong-ke-berat sekitar 10.000 kali lebih besar daripada propulsi listrik dan efisiensi dua hingga lima kali lebih banyak daripada propulsi kimia di ruang angkasa. Sistem propulsi NTR juga menjanjikan peningkatan keselamatan bagi astronot. Pengurangan durasi perjalanan berarti penurunan risiko paparan radiasi luar angkasa.
"Jika kita memiliki perjalanan yang lebih cepat untuk manusia, itu adalah perjalanan yang lebih aman,"
Wakil Administrator NASA dan mantan astronot, Pam Melroy.
Sejarah minat NASA pada teknologi ini sejak enam dekade lalu. Konsep ini pertama kali dieksplorasi pada 1960-an ketika Wernher von Braun, pelopor teknologi roket, menganjurkan misi Mars menggunakan sistem propulsi nuklir.
Sayangnya, kendala anggaran dan pergeseran prioritas pada 1972 visi ini ditinggalkan.
- Fauzan Jamaludin
Ini adalah roket yang nantinya akan lepas landas dari Mars saat membawa sampel planet tersebut.
Baca SelengkapnyaNASA dan SpaceX bekerjasama untuk menemukan harta karun di Mars dan Jupiter.
Baca SelengkapnyaBatuan ini ditemukan oleh robot penjelajah Mars Perseverance yang khusus meneliti planet itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ilmuwan NASA mencoba menjelaskan sosok yang terekam kamera robot penjelajah Mars.
Baca SelengkapnyaBatuan misterius berbentuk aneh ini mengejutkan para ilmuwan. Memaksa mereka untuk mempelajarinya lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaBiaya menjadi salah satu pertanyaan besar bila berwisata ke Planet Mars suatu saat dibuka. Ini jawabannya.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta yang ditemukan ilmuwan mengenai tikus bisa tinggal di Mars.
Baca SelengkapnyaTanda-tanda kehidupan di Planet Mars pada dasarnya sudah pernah ditemukan puluhan tahun lalu.
Baca Selengkapnya