Ini Profil Hugua, Politikus PDIP yang Usulkan Money Politics Dilegalkan
Hugua lantas menjadi sorotan setelah mengusulkan agar KPU melegalkan politik uang pada Pemilu.
Hugua lantas menjadi sorotan setelah mengusulkan agar KPU melegalkan politik uang pada Pemilu.
Ini Profil Hugua, Politikus PDIP yang Usulkan Money Politics Dilegalkan
Komisi II Fraksi PDI Perjuangan Hugua mengusulkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk melegalkan money politik dalam PKPU (Peraturan Komisi Pemilihan Umum).
Usulan ini dilakukan anggota DPR dari daerah pemilihan (Dapil) Sulawesi Utara (Sultra) tersebut dalam rapat kerja (raker) bersama dengan KPU RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/5).
Hugua menilai, praktik money politics merupakan suatu keniscayaan.
Menurut Hugua, tanpa money politics para calon tidak akan terpilih.
Usulan
Hugua pun menyarankan agar PKPU yang tengah dibahas saat ini 1mempertegas pengertian money politics serta cost politics atau biaya politik.
"Ini coba dipertegas dan bahasanya dilegalkan saja batas berapa, sehingga Bawaslu juga tahu bahwa kalau money politics batas ini harus disemprit," kata Hugua dalam rapat.
Hugua lantas menjadi sorotan setelah mengusulkan agar KPU melegalkan politik uang pada Pemilu.
Terlebih banyak orang belum mengetahui sepak terjang politikus PDI Perjuangan tersebut.
Profil
Sebelum terjun ke kancah politik nasional, Hugua malang melintang di dunia organisasi khususnya kemahasiswaan. Hugua lahir pada 31 Desember 1961 di Usuku, Tomia Timur, Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Hugua memulai karirnya lebih dulu menjadi Ketua Departemen Kader HMI Cabang Kendari pada 1983 hingga 1986. Kemudian menjadi Pengurus Organisasi Purna Caraka Muda Indonesia sejak 1989-1992.
Berikutnya, pada 1994-1999, Hugua menjadi Ketua DPD HILLSI (Himpunan Lembaga Latihan Swasta Indonesia) Provinsi Sulawesi Tenggara.
Hugua juga menjabat Ketua I DPD-HPP LSM ra (Himpunan Pendidikan Luar Sekolah Oleh Masyarakat) Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun yang sama.
Tak sampai di situ, pada 1999-2003, Hugua menjabat Ketua Departemen Pengembangan Usaha KAHMI Provinsi Sulawesi Tenggara. Selanjutnya, menjadi Ketua Departemen Usaha Kecil dan Ekonomi Kerakyatan ICMI Provinsi Sulawesi Tenggara pada 1999–2004.
Hugua juga pernah menjadi Sekretaris Working Group ILO pada 2001–2005, Ketua Kerukunan Keluarga Tomia di Kendari pada 2001–2004 dan Ketua DPD PDIP Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pendidikan
Hugua pernah mengenyam pendidikan di luar negeri. Akan tetapi, untuk menempuh gelar Strata (S1) dan S2 dilakukan di Universitas Halu Oleo, Kendari (S1), Universitas Negeri Jakarta (S2) M.Ling.
Selanjutnya, untuk pendidikan luar negeri Hugua pernah menempuh di DSE Germany (Management Organisasi Nirlaba), UNE Australia (Ekonomi dan Lingkungan), TIC Tokyo (Pemberdayaan Masyarakat), Studi komparasi sistem Grameen Bank di Bangladesh dan Replikasinya di India, Thailand, dan Malaysia, Executive Education IDEAS serta Sloan School of Management MIT Boston, USA.