Bos Telkomsel buka suara soal ribut-ribut dengan Indosat
Merdeka.com - Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, akhirnya buka suara soal ribut-ribut Telkomsel dengan Indosat Ooredoo. Dalam persoalan ini, Indosat Ooredoo menuding jika Telkomsel melakukan monopoli pasar di luar Pulau Jawa.
Bahkan sampai-sampai gara-gara persoalan ini kedua operator itu dipanggil oleh Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Pada suatu kesempatan buka puasa bersama (Bukber) dengan awak media, Senin (27/06), pihaknya pun blak-blakan terhadap apa yang dituduhkan Indosat Ooredoo.
"Kami bukan monopoli karena semua operator awalnya sama-sama dapat lisensi nasional. Kalau pada akhirnya kami melaju lebih cepat, itu butuh perjuangan panjang. Dominasi Telkomsel bukan keinginan kita tapi ini memang perjuangan kita. Ada daerah yang tak ada penghuninya pun kami bangun," jelasnya.
Dirinya juga membantah tudingan bahwa pihaknya telah menguasai pangsa pasar di luar Pulau Jawa hingga 50 persen. Tudingan itu, menurutnya tidak benar. Diakui dia, tidak seluruh wilayah luar Pulau Jawa didominasi, ada beberapa wilayah yang justru tidak mencapai angka 50 persen dari pangsa pasarnya.
"Jadi kalau dianggap dominan, pada dasarnya di luar Pulau Jawa kami tak dominan. Secara market share juga, Telkomsel tidak sampai lebih dari 50 persen, mungkin mendekati. Di sisi lain, kita juga selalu melebih komitmen dari modern licensing yang telah disepakati," terangnya.
Selama memanasnya persoalan ini, Ririek mengakui memilih tak berkomentar dulu menanggapi situasi ini, terlebih di saat suasana Ramadan. Menurutnya, akan ada saatnya ia pun harus angkat bicara.
"Saya memang sengaja diam karena kan puasa," katanya.
Sebelumnya, persoalan ini mencuat pertama kali ke publik dari aktivitas below the line program tarif Indosat Ooredoo Rp 1 per detik ke semua operator yang dilakukan di luar pulau Jawa. Dalam materi aktivitas below the line tersebut, Indosat Ooredoo membandingkan harga yang ditawarkan mereka dengan milik Telkomsel.
Pastinya, tak ada api, maka tak akan ada asap. Isu ini pun semakin berkembang hingga Indosat Ooredoo menuding Telkomsel telah melakukan monopoli. Tudingan itu dibantah mentah-mentah oleh Telkomsel. Telkomsel menyebut, penguasaan pasar di luar Pulau Jawa diraih melalui sebuah proses panjang dan jatuh bangun sejak berdiri pada 1995.
Sementara itu, sebelumnya juga ramai di media sosial mengenai capture-an pesan yang di mana Telkomsel merencanakan memboyong kartu perdana milik Indosat Ooredoo. Namun, hal itu juga dibantah oleh Ririek.
"Foto-foto yang beredar, dari kami tidak ada instruksikan melakukan seperti itu. Kita dalam melakukan bisnis tetap berpegang teguh pada aturan yang ada," ujarnya.
(mdk/gni)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Telkom Beri Solusi Digitalisasi Bisnis Usaha Wisata Kecil Menengah
DigiTiket dari Indibiz tawarkan kemudahan pencatatan data dan sistem tiket.
Baca SelengkapnyaInternet Operator Seluler Ini Disebut OpenSignal Paling Unggul Dibandingkan Kompetitornya
Opensignal baru saja merilis pengalaman jaringan seluler di Indonesia per Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Minta Operator Seluler Jual Kecepatan Internet Minimal 100 Mbps, Begini Respons Telkomsel
Gara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Telkomsel Mulai Antisipasi Lonjakan Trafik Internet Jelang Lebaran
Ramadan dan Idul Fitri selalu menjadi momen operator seluler meningkatkan layanannya.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bangga! Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur
Satelit Merah Putih 2 ini akan menjadi tolak ukur perkembangan digitalisasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPunya Ratusan Mobil Mewah, Ini Pekerjaan Sultan Ibrahim Iskandar Sebelum Dinobatkan Jadi Raja Malaysia
Bloomberg pernah menulis bahwa Sultan Ibrahim juga memiliki seperempat saham U Mobile, sebuah provider terbesar di Malaysia.
Baca SelengkapnyaTerus Komitmen Berikan Layanan Terbaik, Telkom Kembangkan Next-Generation Digital Connectivity
Seiring dengan perkembangan di bidang teknologi, Telkom Indonesia terus mengembangkan layanan Next-Generation Digital Connectivity.
Baca SelengkapnyaTelkom Akan Luncurkan Satelit HTS pada Pertengahan Februari
Memiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.
Baca SelengkapnyaTelkom Tawarkan Kampanye Digital Dukung Pungutan Wisatawan Asing di Bali
Telkom siap berkolaborasi mendukung langkah Pemprov Bali menerapkan pungutan bagi wisatawan asing.
Baca Selengkapnya