Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Lika-liku Perjalanan Sejarah Klub PSPS Riau, Penantian 43 Tahun Bermain di Kancah Divisi Utama

<b>Lika-liku Perjalanan Sejarah Klub PSPS Riau, Penantian 43 Tahun Bermain di Kancah Divisi Utama</b>

Lika-liku Perjalanan Sejarah Klub PSPS Riau, Penantian 43 Tahun Bermain di Kancah Divisi Utama

Perjalanan yang tak mudah harus dilalui klub kebanggaan kota Riau ini.

Persatuan Sepakbola Pekanbaru dan Sekitar Riau atau disingkat dengan PSPS Riau ini berdiri pada tanggal 1 Januari 1955. Klub berjuluk 'Askar Bertuah' ini harus menghadapi berbagai rintangan agar bisa berkompetisi dan menjadi tim yang disegani.

PSPS Riau memiliki basis suporter yang cukup besar biasa disebut dengan julukan Asykar Theking atau Laskar Tabano. Klub ini sudah menjadi ikon dan sebuah kebanggaan bagi masyarakat Riau dan sekitarnya. Meski perjalanan tim ini tak mudah, PSPS Riau selalu bertekad dan memiliki keinginan yang kuat.

<b>Dinamika Kepengurusan Klub</b>

Dinamika Kepengurusan Klub

Melansir dari beberapa sumber, awal mula berdirinya PSPS Riau dipimpin oleh Yubahar, mantan Kepala PLN Pekanbaru. Dulu klub ini hanya didukung oleh lima klub anggota saja, salah satunya yaitu PS Elektra milik PLN dan PS PU (Pekerjaan Umum).

Mulai dari berdirinya PSPS Riau, secara hierarki sudah setara atau sejajar dengan perserikatan (bond) lain yang bermarkas di Sumatera. Bahkan, PSPS juga memiliki aset pemain nasional. Ada beberapa pemain bagus yang memperkuat PSPS saat PON Bandung tahun 1961, seperti Jayusman, Thamrin Manaf, dan Hamid.

Potensi dan gairah sepakbola di sana semakin tinggi, Gubernur Riau pun mendirikan stadion yang bernama Stadion Dwikora pada tahun 1963. Stadion ini menjadi pusat olahraga pertama di Pekanbaru dan pusat latihan pemain PSPS.

Sayang, tahun 1972 Stadion Dwikora mengalami kebakaran yang menyebabkan bangunan utama stadion hancur dan sudah tidak bisa digunakan kembali.

Mulai Bangkit

Setelah peristiwa Stadion Dwikora mengalami kebakaran dan terbengkalai selama 6 tahun akhirnya bangkit setelah sebuah perusahaan membangunnya kembali.

Tahun 1980, tempat ini berganti nama menjadi Stadion Hang Tuah yang diresmikan oleh Menpora saat itu.

Seiring berjalannya waktu, PSPS mulai aktif kembali dan bisa menggairahkan pemain-pemain untuk meraih prestasi.

Banyak nama-nama besar pemain sepakbola yang berasal dari PSPS Riau ini mulai dari Sugiarto yang bermain di Olimpiade 1975, Mahmud, Nantan Ibrahim, Nazwar Nurdin, dan sebagainya.

<b>Perjalanan di Divisi I</b>

Perjalanan di Divisi I

Tahun 1994, PSPS Riau dipimpin oleh Iskandar Husin yang sudah berhasil membawa klub Persiraja Banda Aceh lolos ke Divisi Utama yang menjadi impian semua klub dan pemain. Kehadirannya pun berdampak signifikan dan tentunya memberikan dampak positif.

Pada tahun 1994/1995, PSPS Riau berhasil menapak Divisi I Indonesia dan harapan para pendukung semakin besar, motivasi pun terus meningkat. Kepengurusan PSPS semakin serius di tahun 1998/1999, seluruh staff dan pelatih melakukan persiapan yang matang untuk mengarungi Divisi I.

Keseriusan klub ini terlihat ketika merekrut pelatih nasional, Sofyan Hadi serta mendapatkan tanda tangan dua pemain asing yaitu Mourmada Marco dan Essama Raymond.

<b>Divisi Utama</b>

Divisi Utama

Setelah penantian 43 tahun, PSPS Riau akhirnya bisa mencicipi kompetisi tertinggi sepakbola di Indonesia itu. Laga debutnya ini berbuah manis setelah mengalahkan PS Indocement Cirebon dengan skor 2-1.

Selama mengarungi Divisi Utama, PSPS sempat diperkuat pemain dengan nama-nama besar, seperti Hendro Kartiko, Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto, hingga Aples Gideon Tecuari.

Tahun 2009-2010, PSPS Riau dipromosikan ke Liga Super Indonesia setelah menduduki peringkat ketiga di Divisi Utama.

Musim pertama di LSI berjalan mulus, mereka mampu finis diurutan 7. Klub ini menjadi sorotan karena pada musim itu mereka hanya kalah 1 kali di markas Persipura Jayapura.

Akuisisi Pengusaha Malaysia

Pasang Surut PSPS Riau masih terus berlanjut hingga akhirnya seseorang pengusaha asal Malaysia ingin mengakuisisi klub tersebut. Nama pengusaha itu adalah Norizam Tukiman yang juga pemilik klub TRW Kelantan FC.

Kabar ini menjadi angin segar dan kembali membangun harapan agar klub ini bisa kembali berjaya seperti sedia kala. Pada tahun 2021, klub ini resmi diakuisisi oleh Norizam Tukiman.

Kembali Tampil di Kasta Teratas Sepak Bola Indonesia, Ini Sejarah Panjang Semen Padang
Kembali Tampil di Kasta Teratas Sepak Bola Indonesia, Ini Sejarah Panjang Semen Padang

Klub kebanggaan Sumatra Barat ini kembali berkompetisi di Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.

Baca Selengkapnya
Surat Suara Tertukar, 3 Kecamatan di Palembang Gelar PSL pada 24 Februari 2024
Surat Suara Tertukar, 3 Kecamatan di Palembang Gelar PSL pada 24 Februari 2024

Meski bekerja dua kali, KPPS tidak mendapatkan honor tambahan.

Baca Selengkapnya
Bawa Istri ke Klub Malam, 2 Perwira Polisi Senggol Payudara Wanita Muda Berujung Korban yang Dikeroyok
Bawa Istri ke Klub Malam, 2 Perwira Polisi Senggol Payudara Wanita Muda Berujung Korban yang Dikeroyok

Perkara ini awalnya telah dilakukan upaya perdamaian antara kedua belah pihak. Hanya saja tidak menemui titik terang

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kisah Desa di Pesisir Karawang Hampir Hilang Ditelan Abrasi, Warga Pilih Tetap Bertahan
Kisah Desa di Pesisir Karawang Hampir Hilang Ditelan Abrasi, Warga Pilih Tetap Bertahan

Jalan setapak, bangunan sekolah sampai lapangan bola kini berubah menjadi lautan.

Baca Selengkapnya
Kota Semarang Dulunya adalah Lautan, Begini Sejarahnya
Kota Semarang Dulunya adalah Lautan, Begini Sejarahnya

Wilayah Kelenteng Sam Poo Kong dulunya berada di pinggir laut. Kini jaraknya sekitar 7 km dari bibir pantai

Baca Selengkapnya
Cegah Kerawanan, Kapolresta Pekanbaru Pantau TPS di Rutan
Cegah Kerawanan, Kapolresta Pekanbaru Pantau TPS di Rutan

Kombes Jeki juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Rutan Kelas I Pekanbaru yang telah menjaga keamanan dan ketertiban di Rutan.

Baca Selengkapnya
Papua dan Papua Pegunungan Batal Rekapitulasi Nasional Hari Ini, Begini Penjelasan KPU
Papua dan Papua Pegunungan Batal Rekapitulasi Nasional Hari Ini, Begini Penjelasan KPU

Hal yang sama juga terjadi pada KPU Kabupaten Tolikara

Baca Selengkapnya
Dipecat dari Polisi, Pemuda Ini jadi Pengedar Sabu di Riau Berujung Ditangkap BNN
Dipecat dari Polisi, Pemuda Ini jadi Pengedar Sabu di Riau Berujung Ditangkap BNN

FF ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Dagang, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi.

Baca Selengkapnya
Ramai di Sosmed, Ini Sejarah Pacu Jalur Lomba Agustusan Khas Kuantan Singingi
Ramai di Sosmed, Ini Sejarah Pacu Jalur Lomba Agustusan Khas Kuantan Singingi

Sejarah lomba pacu jalur kebanggaan masyakat Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau.

Baca Selengkapnya