5 Tanda Risiko Kolesterol Tinggi yang Kerap Luput Dikenali
Masalah kolesterol tinggi ini kerap terlewat kita sadari sehingga memerlukan perhatian ekstra.
Masalah kolesterol tinggi ini kerap terlewat kita sadari sehingga memerlukan perhatian ekstra.
Terkadang, tanda-tanda risiko kolesterol tinggi tidak begitu terlihat bagi sebagian orang. Mereka baru menyadari bahwa memiliki kolesterol tinggi ketika sudah terasa di tubuh.
Tingginya kolesterol jahat atau LDL di dalam tubuh ini bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang tak diinginkan. Salah satunya adalah meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular.
Mengetahui berbagai tanda risiko kolesterol tinggi bisa menjadi cara untuk mencegah kondisi ini terlanjur memburuk. Dilansir dari Reader Digest, berikut 5 tanda risiko kolesterol tinggi yang sering terlewatkan.
Masalah kolesterol tinggi bisa diturunkan secara genetik. Ada kondisi yang disebut FH, atau familial hypercholesterolemia, yang dapat diwariskan dan menyebabkan tingginya kadar kolesterol. Bahkan jika orang tua Anda tampak langsing dan sehat, Anda masih bisa memiliki risiko ini.
FH adalah masalah yang cukup umum dan bisa berujung pada serangan jantung dan penyakit jantung pada usia dini jika tidak diobati. Yang membuatnya lebih sulit adalah bahwa FH seringkali tidak menunjukkan gejala. Jika keluarga Anda memiliki riwayat serangan jantung di bawah usia 55 tahun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter dan meminta tes terkait kadar kolesterol ini.
Salah satu tanda kolesterol tinggi yang sering terabaikan adalah munculnya benjolan lemak pada kulit atau biasa disebut xanthomas. Benjolan ini muncul sebagai akibat lemak yang bocor dari kulit dan biasanya terasa lembut serta berwarna kuning.
Konsultan Dermatologis & Juru Bicara British Skin Foundation, Dr. Adil Sheraz, menjelaskan bahwa xanthomas adalah penumpukan kolesterol yang bisa muncul di berbagai bagian tubuh. Mereka mungkin bersifat jinak, tetapi juga bisa mengindikasikan masalah kesehatan lain, seperti kolesterol tinggi. Sayangnya, xanthomas tidak selalu menjadi petunjuk yang jelas, sehingga tes darah untuk kolesterol sangat disarankan.
Penuaan adalah bagian dari kehidupan, dan meskipun Anda mungkin tetap aktif dan sehat, usia bisa meningkatkan risiko kolesterol tinggi. Kadar kolesterol cenderung naik seiring bertambahnya usia, terutama pada pria.
Wanita juga menghadapi peningkatan risiko saat mengalami menopause. Ini karena menopause terkait dengan peningkatan kadar LDL, dan kadar total kolesterol mencapai puncaknya pada usia 55-65 tahun.
Bahkan untuk pria, mencapai usia di atas 45 tahun menjadi faktor risiko untuk kolesterol tinggi. Usia memiliki pengaruh terhadap kolesterol karena terkait dengan reseptor LDL dalam tubuh kita yang menjadi kurang aktif seiring bertambahnya usia, sehingga kolesterol bisa meningkat.
Meskipun kolesterol tinggi bukan penyebab langsung dari disfungsi ereksi, ada hubungan antara aterosklerosis—penyempitan arteri akibat penumpukan plak—dan ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi.
Aterosklerosis dapat disebabkan oleh kolesterol tinggi, sehingga ada kaitan erat. Meskipun semua pria dapat mengalami masalah ereksi sesekali karena stres atau kecemasan, disfungsi ereksi yang lebih sering seringkali berkaitan dengan masalah kesehatan dan biasanya disebabkan oleh masalah aliran darah. Kolesterol LDL menumpuk pada dinding arteri, menyebabkan penumpukan lemak yang menghambat aliran darah, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan disfungsi ereksi.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah masalah kesehatan yang serius. Ternyata, mereka yang menderita hipertensi juga cenderung memiliki kadar kolesterol yang tinggi.
Menurut Regina Giblin, Perawat Senior Kardiak di British Heart Foundation, orang yang memiliki tekanan darah tinggi juga dapat memiliki kadar kolesterol yang tinggi. Faktor gaya hidup, seperti mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh, merokok, minum alkohol berlebihan, dan kurang berolahraga, dapat mengakibatkan seseorang memiliki kedua masalah ini, yang pada akhirnya meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke.
Upaya mengadopsi gaya hidup sehat dapat membantu mengurangi tekanan darah dan kadar kolesterol. Diet berbasis Mediterania yang kaya dengan buah-buahan, sayuran, ikan, kacang-kacangan, dan lemak tak jenuh seperti minyak zaitun, dapat mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.
Sejumlah tanda adanya masalah kolesterol tinggi bisa tampak dan dikenali pada pria.
Baca SelengkapnyaGejala Kolesterol Tinggi yang Terasa di Kak bisa menjadi penanda awal adanya masalah.
Baca SelengkapnyaKadar kolesterol milik seseorang bisa berpengaruh pada berbagai hal pada kesehatan. Sejumlah cara bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dengan mudah.
Baca SelengkapnyaTak sedikit orang yang mengeluhkan kolesterol naik setelah Lebaran. Untuk itu, yuk cari tahu buah-buahan apa saja yang bisa bantu turunkan kolesterol.
Baca SelengkapnyaSelain melakukan pemeriksaan kadar kolesterol, adanya beberapa tanda fisik yang muncul juga bisa menjadi petunjuk apabila kolesterol dalam tubuh sedang tinggi.
Baca SelengkapnyaKonsumsi daging dan gorengan berlebih setelah Lebaran merupakan salah satu permasalahan yang bisa menyebabkan naiknya kolesterol.
Baca SelengkapnyaMasalah kolesterol bisa munculkan adanya bercak di kelopak mata yang biasa dikenal sebagai xanthelasma.
Baca SelengkapnyaKadar kolestero yang terlalu tinggi bisa meningkatkan resiko berbagai macam penyakit. Berikut beberapa makanan yang perlu diminimalisir konsumsinya.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah semua itu terjadi, Anda bisa mengonsumsi beberapa rekomendasi makanan penurun kolesterol. Apa saja?
Baca Selengkapnya