Saat Anies Ditagih Kembalikan Uang TKD oleh Mahasiswi UI Anak PNS DKI
Saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memotong TKD ASN DKI Jakarta sebesar 25 persen.
Saat menjabat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memotong TKD ASN DKI Jakarta sebesar 25 persen.
Hal ini terjadi saat Anies hadir menjadi pembicara dalam Kuliah Kebangsaan bertajuk "Hendak ke mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman, dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan," di Universitas Indonesia (UI), Depok, Selasa (29/8).
Diketahui, saat menjabat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memotong TKD ASN DKI Jakarta sebesar 25 persen. Dia mengalihkan dana hasil potongan itu untuk anggaran bantuan sosial (bansos) bagi warga miskin dan rentan miskin terdampak wabah Virus Corona.
Dia menyatakan, bagaimana cara Anies mencapai kesejahteraan apabila menjadi presiden terpilih, padahal punya utang janji pada PNS soal TKD.
"Padahal utang janji bapak pada PNS pada saat pandemi waktu itu saja belum bapak lunasi, mengenai pinjaman gaji para PNS yang bapak gunakan untuk menangani pandemi pada saat itu," kata Irma
"Jadi bagaimana pertanggungjawaban bapak nanti untuk hal tersebut dan untuk kesejahteraan Indonesia ke depan," lanjut dia.
Anies menjawab pertanyaan Irma. Anies menjelaskan saat Pandemi Covid-19, pemerintah mau tidak mau menggeser anggaran untuk membantu penanganan Covid. Anies menyebut, anggaran yang dialihkan itu digunakan untuk aspek kesehatan dan jaminan sosial.
"Kenapa jaminan sosial? Karena warga diminta untuk di rumah. Karena warga diminta untuk di rumah maka mereka tidak bisa banyak sekali warga yang tidak mempunyai pendapatan rutin," jelas Anies.
"Itu artinya 2/3 penduduk Jakarta harus diberi uang oleh pemerintah, harus dibantu oleh pemerintah," kata Anies.
Oleh sebab itu, kata Anies sebagai Gubernur DKI saat itu dia mengumpulkan ASN menyampaikan bahwa DKI hanya punya anggaran Rp 1,6 triliun yang hendak dialihkan untuk penerima bansos.
"Saya berbicara pada seluruh ASN sekarang ini ada uang nilainya Rp 1,6 triliun mau dipakai untuk 60.000 ASN atau mau dipakai untuk menghidupi 2,4 juta keluarga warga di Jakarta, itu TKD," ungkap Anies.
Anies menyebut, kala itu dia memberikan penjelasan kepada ASN, anggaran TKD akan diberikan kepada warga yang tidak memiliki pendapatan karena mereka terdampak oleh pandemi.
"Jadi ini bukan potongan, bukan. Ini bukan dipotong untuk kredit, bukan. Ini adalah anda (ASN) diminta untuk membagi yang bukan dari gaji tapi dari tunjangannya," kata dia.
Lebih lanjut, Anies berujar TKD dibagi dua. Dimana 25 persennya di bagikan dan 25 persennya ditahan. ASN, kata Anies harus sabar menunggu menyebut karena TKD yang sempat dipotong itu akan dikembalikan seiring dengan kembalinya APBD DKI Jakarta.
"Jadi pemotongan itu bukan untuk pemotongan beli alat kesehatan, bukan untuk beli vaksin, itu potongan yang jadi beras, menjadi minyak, menjadi sembako bagi tetangga-tetangga ASN yang belum mendapatkan pendapatan," kata dia.
Seluruhnya sudah dibayarkan oleh Pemprov DKI Jakarta kepada PNS DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaBelakangan berita mengenai Anggi Anggraeni menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan kabar yang beredar Adiba dan Egy akan melangsunngkan akad nikah pada pukul 11.00 WIB di kawasan Jakarta.
Baca SelengkapnyaHeru Budi mengungkapkan alasan penerapan WFH dan PJJ saat KTT ASEAN
Baca SelengkapnyaVonis itu dibacakan majelis Hakim Pengadilan Tipikor pada sidang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (4/9).
Baca SelengkapnyaAnies tidak pernah melakukan hal itu saat menjabat jadi Gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAchsanul Qosasi diduga telah menerima uang kurang lebih Rp 40 miliar dari Irwan Hermawan.
Baca SelengkapnyaPenjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan akan mengkaji usulan pulau reklamasi PIK 2 masuk wilayah Kepulauan Seribu.
Baca SelengkapnyaKementerian Ketenagakerjaan tengah mengkaji opsi WFH bagi pekerja swasta. Namun belum diputuskan bagaimana kebijakan finalnya.
Baca Selengkapnya