Prabowo-Hatta wajibkan pendidikan antikorupsi buat anak SD

Merdeka.com - Pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto - Hatta Rajasa sudah menyerahkan visi dan misinya ke KPU sebelum bertarung di pemilu presiden 9 Juli nanti. Salah satu yang menjadi fokus utama kedua tokoh ini dalam membangun masa depan bangsa yakni, meningkatkan sumber daya manusia dan melaksanakan reformasi pendidikan.

Prabowo dan Hatta berjanji akan menggratiskan sekolah dari tingkat SD sampai SMA bagi anak-anak. Selain itu, capres dan cawapres yang diusung oleh Golkar, Gerindra, PAN, PPP, PKS dan PBB ini juga akan menghentikan penggantian buku pelajaran setiap tahun, dan mengembangkan pendidikan jarak jauh terutama untuk daerah yang sulit terjangkau dan miskin.

Prabowo-Hatta juga akan menjunjung tinggi kearifan lokal dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Tak hanya itu, mereka juga akan memasukkan mata pelajaran antikorupsi bagi anak SD.

"Merevisi kurikulum nasional dengan memantapkan pengembangan budaya bangsa yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, memajukan karsa dan karya bangsa yang memiliki daya saing tinggi, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjunjung kearifan lokal; dan mewajibkan kembali kurikulum Matematika dan bahasa Inggris untuk sekolah dasar serta pendidikan anti korupsi," tulis Visi dan Misi Prabowo-Hatta dikutip merdeka.com, Kamis (22/5).

Prabowo dan Hatta juga akan memperbaiki secara masif kualitas dari fasilitas pendidikan di seluruh SD, SMP dan SMA serta pesantren/sekolah agama sederajat, melalui pengalokasian Dana Perbaikan Kualitas Fasilitas Pendidikan (DPKFP) rata-rata Rp 150 juta per sekolah. Mereka juga berjanji akan meningkatkan kualitas fasilitas pendidikan di universitas, baik negeri maupun swasta, dengan alokasi dana APBN Rp 20 triliun selama 2015-2019.

"Memberikan insentif kepada perusahaan/lembaga swasta yang menjalankan program magang bagi lulusan baru, dengan persetujuan dari pemerintah," janji Prabowo-Hatta jika berhasil jadi presiden dan wakil presiden periode 2014-2019.