Ketua DPD Gerindra Jabar hilang keyakinan pada Deddy-Syaikhu, ini alasannya
Merdeka.com - Ketua DPD Partai Gerindra Jabar Mulyadi menyampaikan, alasan mengapa dengan lantang mencabut dukungan pada pasangan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu sebagai bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Jabar 2018. Namun, DPP Gerindra membantah ada pencabutan dukungan terhada[ Deddy-Syaikhu.
Mulyadi mengatakan, dia mencabut dukungan karena melihat tidak ada keseriusan PKS terhadap pasangan ini.
"Saya secara ketua partai di Jabar menyatakan kita masih bersama-sama. Saya cuma peringati PKS. Ini jadi enggak? Pasangan ini ide PKS-kan. Tapi justru saya sekarang lihat tidak serius," kata Mulyadi saat dihubungi merdeka.com, Rabu (13/9).
Ketidak seriusan itu sudah Mulyadi baca sejak Gerindra dan PKS resmi mengusung pasangan Demiz - Syaikhu pada pertengahan Agustus 2017 lalu. Menurutnya, Deddy Mizwar yang akan menjadi kader Gerindra belum juga melakukannya sampai saat ini.
"Dari hal yang sifatnya pasangan, Pak Demiz ini enggak proaktif datang ke DPD dan DPP (untuk menjadi Kader Gerindra)," imbuhnya.
Sedangkan untuk Syaikhu yang merupakan Wakil wali kota Bekasi ini, pihaknya belum menerima konfirmasi terkait pernyataannya yang lebih memilih di Kota Bekasi ketimbang Jabar. Syaikhu menyadari karena popularitas dan elektabilitas yang belum menunjukan hal signifikan.
"Syaikhu katanya kan lebih senang di Bekasi. Kalau pasangan ini tidak yakin, ngeri. Sejak satu bulan saya rilis terus. PKS komunikasi satu kata juga enggak ada sampai sekarang," sebutnya.
Dia menambahkan, pernyataan mencabut dukungan pada pasangan tersebut merupakan improvisasi politik yang harus diambil. Sebab sejak satu bulan diumumkan pasangan ini belum juga menunjukan progres menggemberikan.
Dia tak mempermasalahkan jika dirinya harus mempertanggung jawabkan pernyataannya itu ke DPP Partai Gerindra terutama pada Ketum Prabowo Subianto.
"Saya sampaikan dari awal pada Pak Prabowo. Saya akan turuti semua dinamika di Pilgub Jabar. Prabowo selalu mendengar informasi yang timbul di DPD. Jadi artinya semua aktivitas saya dilaporkan ke beliau (Prabowo). Ini improvisiasi saja. Karena saya merasa hilangnya keyakinan dengan pasangan ini," tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menegaskan tidak ada pencabutan dukungan pasangan Deddy Mizwar (Demiz)-Ahmad Syaikhu di Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. Terlebih kata dia, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sudah menetapkan dukungan.
"Enggak ada itu (pencabutan) Pak Prabowo sudah menyampaikan," kata Fadli di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (13/9).
Fadli juga menjelaskan ucapan Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi yang sempat menyampaikan pencabutan pasangan Demiz-Syaikhu adalah dinamika biasa. Menurut Fadli, apa yang dilakukan Mulyadi bukan suatu pembangkangan.
"Dinamika itu biasa saja. Mungkin mendengarkan aspirasi dari kiri kanan," tambah dia.
Dia juga menegaskan koalisi Gerindra dengan Partai Keadilan Sejahtera di Jabar tidak pecah hingga kini. Bahkan, deklarasi Deddy-Syaikhu akan segera disiapkan.
"Masih sesuai dengan apa yang jadi kesepakatan. Tunggu waktunya," pungkas dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaFirli terjerat tiga dugaan pelanggaran etik. Pertama yakni terkait komunikasi dan pertemuan dengan SYL.
Baca SelengkapnyaAhmad Dhani masih fokus pada pencalonannya di Dapil Jatim I DPR RI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaDewas KPK memutuskan bukti dugaan etik Firli Bahuri sudah cukup untuk disidangkan.
Baca SelengkapnyaKoalisi Perubahan sudah mulai membahas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Salah satu yang dibahas yakni bakal calon yang akan diusung.
Baca SelengkapnyaDewas KPK mengungkapkan Firli Bahuri Pernah Komunikasi dengan SYL
Baca SelengkapnyaNama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaKepala daerah berbondong-bondong mendaftarkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya