Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fadli Zon pilih Soeharto ketimbang Gus Dur jadi Pahlawan Nasional

Fadli Zon pilih Soeharto ketimbang Gus Dur jadi Pahlawan Nasional Fadli Zon. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon lebih memilih Presiden ke-2 Soeharto ditunjuk Pahlawan Nasional ketimbang Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Pemilihan ini didasari tidak adanya perjuangan secara fisik dilakukan Gus Dur di era kemerdekaan.

Dia menyarankan pemberian gelar itu justru kepada orangtua maupun kakeknya Gus Dur. Namun, baginya bekas Petinggi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tetap pahlawan di bidang lain.

"Kalau menurut saya, Gus Dur itu pahlawan tapi di bidang yang lain. Kalau revolusi fisik, ayahnya Gus Dur lebih tepat. Kakeknya lebih tepat. Tapi Gus Dur sendiri bukanlah orang yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan," kata Fadli di Kompleks Parlemen DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (9/11).

Politikus Gerindra ini menjelaskan pemilihannya kepada Soeharto. Dia menganggap Presiden ke-2 itu pernah terlibat secara fisik dalam serangan umum 1 Maret.

Soeharto, kata Fadli, merupakan sosok kepercayaan Jendral Soedirman. Di samping terlibat serangan 1 Maret, Soeharto merupakan pihak terlibat langsung perdamaian antara Presiden dan Wakil Presiden pertama Soekarno-Hatta dengan Jendral Soedirman.

"Pak Soeharto jelas ada. Dalam serangan umum 1 Maret, itu jasanya jelas tidak bisa dipungkiri. Pak Soeharto termasuk tokoh yang merekonsiliasi antara Soekarno-Hatta dengan Jenderal Soedirman. Karena Pak Harto ini adalah orang kepercayaan Jenderal Sudirman. Di samping Pak Harto juga berjasa dalam serangan umum 1 Maret. Itu jelas. Itu menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia masih eksis, masih ada walaupun hanya 6 jam pendudukan di Jogja," jelasnya.

Fadli juga menampik tudingan publik menyebut Soeharto menerapkan rezim otoriter pada masa kepemimpinan. Sebab, pandangan itu merupakan penilaian pribadi orang-orang saja.

"‎Jadi harus kita melihat jasanya. Kalau ketika itu tidak ada pemerintah darurat Indonesia dan gerilya dari Jenderal Soedirman plus apa yang dilakukan perebutan 1 Maret, saya kira Indonesia di dalam perundingan internasional itu sudah tidak ada lagi," ungkapnya.

Fadli mengkritik pemerintah perihal pemberian gelar Pahlawan Nasional harus. Dia melihat mesti dirapikan sesuai klasifikasinya. Jika tidak maka gelar itu akan melimpah dan Indonesia dicap negara dengan pahlawan paling banyak

"Tetapi kalau kita bicara pahlawan nasional, menurut pendapat saya seharusnya adalah orang-orang yang berjasa, berjuang tanpa pamrih, dengan segala upayanya melebihi apa yang ditugaskan kepadanya. Terutama dalam merebut kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan di waktu revolusi fisik," ujarnya.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Lawas Presiden Soeharto Mendapat Pangkat Jenderal Besar Bintang 5, Didampingi Sosok Jenderal Bintang 4

Potret Lawas Presiden Soeharto Mendapat Pangkat Jenderal Besar Bintang 5, Didampingi Sosok Jenderal Bintang 4

Sesaat setelah diberi pangkat, Soeharto mengabadikan momen dengan sosok jenderal bintang 4.

Baca Selengkapnya
Sosok Jenderal M. Jusuf, Panglima ABRI Asal Bone yang Bikin Presiden Soeharto Kalah Pamor

Sosok Jenderal M. Jusuf, Panglima ABRI Asal Bone yang Bikin Presiden Soeharto Kalah Pamor

Pria berdarah Bone ini telah meniti karier dari politik sebagai menteri perindustrian hingga menjadi Panglima ABRI yang satu-satunya dari Sulawesi.

Baca Selengkapnya
4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Berikut Sejarah dan Hasil Suaranya

4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Berikut Sejarah dan Hasil Suaranya

Pemilu 1955 memiliki peran penting dalam sejarah Indonesia karena hasil pemilu tersebut menjadi dasar pembentukan negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Sosok 2 Jenderal TNI Beda Bintang Dulu Atasan & Bawahan, Kemudian Hari si Anak Buah Melejit Sama-sama Bintang 5

Dua sosok Jenderal TNI bintang lima ini ternyata pernah jadi atasan dan bawahan. Simak karier keduanya hingga mampu meraih penghargaan tertinggi militer.

Baca Selengkapnya
Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemenang Pemilu Tahun 1955, Berikut Sejarahnya

Pemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Raffi Ahmad Pendukung Setia Saya dari Belasan Tahun

Prabowo: Raffi Ahmad Pendukung Setia Saya dari Belasan Tahun

Prabowo memuji Zulhas sebagai sosok sahabat lama dan seperjuangannya.

Baca Selengkapnya
KSAD Asal Malang Ini Tak Segan Mengkritik Atasan, Ibu Negara hingga Presiden Pernah Merasakannya

KSAD Asal Malang Ini Tak Segan Mengkritik Atasan, Ibu Negara hingga Presiden Pernah Merasakannya

Ia pernah menolak perintah Presiden Soeharto dan menjelaskan kesalahan sang kepala negara memberi perintah tersebut

Baca Selengkapnya
Datangi Prajurit di Perbatasan, Kasad Beri Pesan Mendalam 'Fokus, Ingat Ada Anak Istri Menunggu'

Datangi Prajurit di Perbatasan, Kasad Beri Pesan Mendalam 'Fokus, Ingat Ada Anak Istri Menunggu'

Isinya seputar profesionalisme, fokus, hingga keluarga.

Baca Selengkapnya
Jika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta

Jika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta

Sumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.

Baca Selengkapnya