Deklarasi koalisi dengan Gerindra pekan depan, PKS minta jatah cawapres
Merdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akan segera mendeklarasikan koalisi dengan Partai Gerindra untuk menghadapi Pilpres 2019. Rencananya deklarasi akan digelar pekan depan.
"Pekan depan mudah-mudahan (deklarasi Gerindra-PKS)," kata Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/7).
PKS, kata Mardani, hanya meminta jatah cawapres untuk Pilpres 2019. Terkait hal itu, lanjutnya, masih harus dibicarakan bersama-sama dengan Gerindra.
"Semua minta cawapres, tetapi kalau sudah berkoalisi kita duduk bareng. Sekarang ini baru Gerindra sama PKS yang mau duduk, kita masih kasih waktu ayo sampai kapan nanti kalau sudah firm ayo," ungkapnya.
Wakil Ketua Komisi II DPR ini menegaskan, siapapun boleh mengusung kader untuk jadi cawapres menjadi pendamping Prabowo di pilpres mendatang. Namun dia mengingatkan, PKS akan sangat senang jika kadernya dijadikan cawapres 2019.
"Semua ngajuin capres juga boleh. Tapi kan duduk bareng. Karena yang diajuin cuma satu pasang," ucapnya.
Sebelumnya, Mardani mengungkapkan nama calon wakil presiden yang akan mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sudah mengerucut menjadi empat nama. PKS gembira bila Prabowo meminang kadernya.
"Kalau Jokowi lima, kalau Prabowo sudah empat," kata Mardani di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (12/7).
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai NasDem, Giliran PKS Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran
PKS menilai kemenangan ataupun kekalahan merupakan suatu keniscayaan dalam kontestasi pilpres.
Baca SelengkapnyaBeda dengan Pilpres, PDIP Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra dan Golkar pada Pilkada 2024
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan partainya pada Pilkada 2024 siap berkoalisi dengan partai di luar koalisi mereka saat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004
Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau
Sebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJokowi soal Pilpres 2024 Satu Putaran: Kita Tunggu Bersama-sama
Jokowi mengajak semua pihak untuk menunggu bersama-sama hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTemui Elite Politik Nasional, Prabowo Ambil Jalan Rekonsiliasi Pasca Pilpres
Salah seorang elite Gerindra menyebut Prabowo yang sudah ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024 memilih jalan Rekonsiliasi.
Baca SelengkapnyaBegini Jadwal dan Tahapan Pilpres 2024 jika Berjalan Dua Putaran
Pemutakhiran data pemilih untuk pilpres putaran kedua pada tanggal 17 Mei sampai dengan 12 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaBegini Kondisi Koalisi Ganjar-Mahfud Usai Prabowo Menang Pilpres 2024
Keadaan politik berkembang dinamis usai KPU mengumumkan hasil Pilpres.
Baca SelengkapnyaPKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU
Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.
Baca Selengkapnya