Warga Riau Terkena Serpihan Peluru Perwira Polisi Akhirnya Meninggal Dunia
Merdeka.com - Firdaus alias Sipir, akhirnya meninggal dunia akibat terkena serpihan peluru dari pistol perwira polisi yang hendak menangkap pengancam warga dengan senjata tajam. Saat itu, polisi bernama Ipda Hendrizal sedang menangkap pelaku Hendri (31), dengan menembaknya. Namun serpihan peluru mengenai Firdaus yang berada di lokasi.
"Rabu kemarin jenazah Firdaus sudah dimakamkan. Kita ke rumah duka dan mengantarkan jenazah hingga ke pemakaman," ujar Kapolres Indragiri Hilir AKBP Christian Rony Putra kepada merdeka.com, Kamis (22/8).
Menurut Christian, Firdaus meninggal dunia akibat perut terkena serpihan dari pistol Kanit Reskrim Polsek Keritang Ipda Hendrizal. Ketika itu, Hendrizal hendak menangkap Hendri, yang mengancam Firdaus dengan pisau. Christian mengaku telah menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban.
"Kejadian yang mengakibatkan Firdaus terkena serpihan tersebut, bukanlah hal yang disengaja pada saat akan melakukan penangkapan, Hendri melawan petugas," jelas Christian.
Christian juga menerangkan, anak buahnya itu sempat bergumul dengan pelaku dan situasi pada saat itu malam hari. Dia mendapat laporan dari anggotanya, saat kejadian Ipda Hendrizal ditikam pelaku dan mau dibunuh oleh pelaku.
"Makanya anggota saya mengambil tindakan tegas dan terukur untuk melumpuhkan pelaku. Sesuai perintah Bapak Kapolri (Jenderal Tito Karnavian), apabila ada seseorang membahayakan keselamatan jiwa masyarakat termasuk jiwa anggota polisi, maka bisa melakukan tindakan tegas," ucap Christian.
Sebelumnya diberitakan, Kanit Reskrim Polsek Keritang Ipda Hendrizal mengalami luka setelah ditikam dengan senjata tajam. Pelaku Hendri (31) akhirnya tewas ditembak petugas yang sedang berlumuran darah karena luka tusuk di sekujur tubuhnya.
Christian menyebutkan, peristiwa itu terjadi di Desa Kotabaru Seberida Kecamatan Keritang Kabupaten Indragiri hilir, Riau pada Senin (19/8) sekitar pukul 21.30 Wib.
Menurut Christian, perwira pertama (Pama) itu berniat mengamankan pelaku karena meresahkan warga selama ini. Tidak hanya Ipda Hendrizal, warga setempat bernama Firdaus alias Sipir (30) yang berselisih paham dengan pelaku ikut terkena serpihan peluru saat kejadian itu berlangsung.
"Pelaku merupakan warga jalan Suka Damai Dusun Takwa Desa Kotabaru Seberida Kecamatan Keritang, dia membawa sebuah badik atau pisau kecil dengan sarungnya untuk menyerang warga," kata Christian kepada merdeka.com Selasa (20/8).
Awal kejadian, pada Minggu 18 Agustus 2019 sekitar pukul 23.00 WIB, Sipir dan teman temannya duduk di depan rumah di Jalan Sukamulya di depan rumah Joni.
Kemudian pelaku lewat dan berkata kepada mereka "Ngapa kalian sibuk sibuk di sini macam jalan nenek moyang kalian aja yang punya". Kemudian pelaku pulang ke rumah dan keluar sambil membawa parang.
"Pelapor (Sipir) beserta teman temannya berlarian dari tempat duduknya. Kemudian pelapor datang ke Mapolsek Keritang melaporkan kejadian tersebut," kata Christian.
Lalu pada Senin 19 Agustus 2019 sekitar pukul 20.30 Wib. Kanit Reskrim Polsek Keritang Ipda Hendrizal dan Kanit Intelkam beserta 3 orang personel berniat mengamankan Hendri di Jalan Suka Damai Desa Kotabaru.
"Sesampainya di lokasi, polisi menemukan pelaku yang sedang memegang badik kecil bersarung putih. Setelah dilakukan mediasi untuk menyerahkan diri, pelaku mengeluarkan badik dari sarungnya dan dalam keadaan terhunus," kata Christian.
Ipda Hendrizal mengingatkan pelaku agar bersikap baik. Dia juga memberikan peringatan sampai dengan hitungan ke 3 lalu mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Seketika itu juga pelaku menyerang Ipda Hendrizal dengan sebilah badik yang ada di tangannya.
"Ipda Hendrizal mengalami luka robek di bagian siku sebelah kiri dan luka tusukan di bagian punggung sebelah kiri. Personel kita itu terpaksa menembak pelaku untuk menghentikan tindakannya menikam korban," ucap Chris.
Namun, serpihan peluru mengenai Sipir sehingga mengalami luka pada perut bagian bawah namun tidak terlalu parah. Sedangkan pelaku mengalami luka tembak. Selanjutnya Kanit Reskrim tersebut beserta pelaku langsung dibawa Ke Puskesmas Kotabaru Seberida untuk dilakukan perawatan dan penyelidikan lebih lanjut.
"Setelah dilakukan perawatan di Puskesmas Kotabaru Seberida, pelaku meninggal dunia," kata Christian.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
H+2 Idulfitri 2024, 14 Ribu Kendaraan Masuki Jalur Puncak
Polisi menerapkan pemeriksaan ganjil genap (gage) sebelum memasuki Jalur Puncak.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Bintang Dua Ini Enggan Tanggapi Kasus Praperadilan Firli: Kan Sudah Ditolak
"Menyatakan praperadilan oleh pemohon (Firli Bahuri) tidak dapat diterima," kata Hakim tunggal Imelda Herawati
Baca SelengkapnyaFirli Bahuri Tak Hadiri Sidang Vonis, Dewas KPK Anggap Lepas Hak Membela Diri
Firli Bahuri tidak hadir saat sidang putusan Dewas KPK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi di Makassar Dikeroyok Rombongan Pengantar Jenazah, 4 Orang Ditangkap dan 5 Buron
Pemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca SelengkapnyaAwalnya Gerombolan Pemuda Ini Ditegur Pak Bhabin Motornya Tak Sesuai Aturan, Endingnya Diberi Kejutan Bikin Tersenyum
Brigadir Agus Kurniawan kedapatan menghampiri segerombolan pemuda di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaSenpi Digunakan Pencuri Motor di Palmerah Diduga Rakitan, Selongsong Peluru Ditemukan di Teras Rumah Warga
Hasil olah TKP dilakukan polisi menemukan selongsong peluru diduga dari senjata api dimuntahkan pelaku di lokasi.
Baca SelengkapnyaDipecat dari Polisi, Pemuda Ini jadi Pengedar Sabu di Riau Berujung Ditangkap BNN
FF ditangkap di sebuah kos-kosan di Jalan Dagang, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Sukajadi.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca SelengkapnyaCerita Polisi Bripka Eko Widi Punya Anggota Kembar Identik, Sering Pusing Sendiri dan Salah Orang 'Wah'
Tanpa disangka, ia memiliki anggota yang kembar identik. Di tengah memberikan perintah, Bripka Eko sempat merasa dibuat pusing karena kerap kali salah orang.
Baca Selengkapnya