Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Upaya pemerintah agar museum tetap profit dan mampu tarik generasi milenial

Upaya pemerintah agar museum tetap profit dan mampu tarik generasi milenial Rapat koordinasi soal museum. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memiliki perhatian yang sangat dalam terhadap pengelolaan museum di Indonesia. Kemudian yang menjadi perhatian dan digarisbawahi adalah di tengah perkembangan teknologi digital saat ini, kunjungan ke museum menjadi menurun.

Asisten Deputi Warisan Budaya Kemenko PMK, Pamuji Lestari mengatakan museum bukan hanya milik generasi zaman dahulu, tetapi juga milik generasi sekarang dan juga generasi masa depan.

"Generasi milenial yang cinta dengan museum merupakan cerminan dari implementasi revolusi mental sehingga warisan kebudayaan asli Indonesia dapat semakin dilestarikan dan juga menguatkan jati diri dan karakter bangsa," ucap Tari (10/10).

Selain itu, menurut Tari, Kemenko PMK terus mendorong implementasi gerakan cinta museum. "Sesuai fungsi PMK, kita mendorong adanya edaran untuk gerakan cinta museum. Edaran ini penting karena dengan edaran ini, gerakan cinta museum dapat dengan lebih masif bergerak dan juga menciptakan multiplier effect baik untuk guru, siswa, dan juga museumnya," ujar Tari.

Untuk itu, Kemenko PMK terus berkoordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementeria Pariwisata untuk semakin mendongkrak kunjungan generasi milenial ke museum.

"Kami juga berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat karena akses ke museum harus didorong oleh mereka. Di PMK sudah ada direktur perencanaan kawasan strategis yang dapat berkoordinasi dengan baik," jelasnya.

Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Fitra Arda menjelaskan selain pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai kementerian maupun lembaga lainnya, perubahan pola pikir pengelola museum merupakan hal penting sehingga museum dapat terus mengikuti perkembangan di era digital sehingga dapat menarik generasi milenial.

“Salah satunya kita melibatkan komunitas dan profesional untuk mengelola seluruh kegiatan museum sehingga program-program yang dibuat sesuai dengan zamannya yang saat ini kita arahkan ke geneasi milenial” jelasnya.

Akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Wiendu Nuryanti menuturkan, milenial merupakan generasi yang powerful karena memiliki pengaruh dan kekuatan untuk menjadi trend setter. “Keunggulan ini harus benar-benar diperhatikan dan dimanfaatkan oleh pengelola museum. Inilah salah satu kunci menarik kunjungan generasi milenial ke museum” ungkapnya.

Kunjungan ke museum harus dijadikan tren wisata di kalangan generasi milenial. Pertanyaannya Bagaimana? Apalagi saat ini kunjungan generasi milenial ke pusat perbelanjaan lebih tinggi daripada ke museum.

"Pengelola museum harus mampu beradaptasi dengan situasi terbaru khususnya terkait dengan keterbukaan informasi dan pemanfaatan teknologi digital maupun media sosial sehingga dapat menarik generasi milenial untuk berkunjung ke museum," imbuh dia.

Sementara itu, Penasihat Kehormatan Kementerian Pariwisata Indroyono Soesilo mengatakan, jumlah kunjungan ke museum-museum tersebut masih perlu ditingkatkan agar mampu bersaing dengan kebiasaan generasi milenial yang seringkali berkunjung ke pusat perbelanjaan.

"Pola pikir yang menyatakan museum sebagai lembaga non-profit harus diubah menjadi not for profit. Museum saat ini harus memperoleh pemasukan supaya dapat membiayai kegiatan operasionalnya sehingga mampu terus menyesuaikan dengan perkembangan era digital saat ini," ujar Indroyono Soesilo yang menjadi keynote speaker dalam Rapat Koordinasi Pengelolaan Museum Untuk Generasi Milenial di Jakarta.

Menurut Indroyono, museum-museum di Indonesia saat ini harus memperhatikan generasi milenial yang saat ini menjadi salah satu potential market untuk sektor pariwisata. Generasi milenial ini memiliki minat untuk melakukan eksplorasi dan travelling dan mereka juga pintar, memiliki jaringan, danjuga aktif menggunakan media sosial.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini mengungkapkan sebenarnya beberapa museum di Indonesia sudah memberikan contoh perubahan supaya dapat menarik minat generasi milenial. Salah satunya Museum Modern and Contemporary Art of Nusantara (Macan) yang galerinya sangat menarik generasi milenial dan bahkan digunakan untuk melakukan selfie hingga harus antre.

Padahal untuk tiketnya tergolong mahal yaitu Rp 100 ribu. Ada juga Museum Angkut di Malang yang sangat menarik kunjungan milenial. “Maka dari itu supaya generasi milenial dapat ‘demam’ museum penggunaan media sosial menjadi sebuah di era digital saat ini” ujar Indroyono.

Berbagai museum lainnya dapat mencontoh Museum Macan maupun Museum Angkut yang sudah sukses menarik generasi milenial. “Selain itu, untuk pengelolaannya dapat juga dibentuk Badan Layanan Umum (BLU) sehingga museum dapat semakin berkembang mengikuti berkembangan zaman” jelasnya.

(mdk/hrs)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Berusia 124 Tahun, Begini Kisah Lokomotif Tertua di Indonesia yang Tersimpan Utuh di Museum Kereta Api Ambarawa
Berusia 124 Tahun, Begini Kisah Lokomotif Tertua di Indonesia yang Tersimpan Utuh di Museum Kereta Api Ambarawa

Lokomotif ini diklaim tertua di Indonesia. Begini kisahnya

Baca Selengkapnya
Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional
Kisah Pirngadie Keliling Indonesia untuk Melukis Wajah Semua Suku, Kini Jadi Arsip Penting Museum Nasional

Lukisan 78 suku bangsa yang dipajang di Museum Nasional itu menyihir mata nyaris setiap pengunjung

Baca Selengkapnya
BKSAP DPR Dorong Jokowi Jadikan Pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban Proyek Strategis Nasional
BKSAP DPR Dorong Jokowi Jadikan Pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban Proyek Strategis Nasional

Menurut Putu, Jokowi perlu memberikan dukungan terhadap pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban supaya terwujud pada 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menceritakan Keseharian Para Buruh Rokok, Ini Uniknya Tari Kretek Khas Kudus
Menceritakan Keseharian Para Buruh Rokok, Ini Uniknya Tari Kretek Khas Kudus

Tarian ini pertama kali ditampilkan saat peresmian Museum Kretek Kudus pada 3 Oktober 1986.

Baca Selengkapnya
Wisata Kota Tua yang Menarik dan Penuh Sejarah, Wajib Mampir
Wisata Kota Tua yang Menarik dan Penuh Sejarah, Wajib Mampir

Keindahan arsitektur peninggalan Belanda dan berbagai benda bersejarah yang tersimpan rapi di museum-museumnya menawarkan pengalaman wisata yang tak telupakan.

Baca Selengkapnya
Kaesang Kunjungi Rumah Pengasingan hingga Perenungan Bung Karno di Ende NTT
Kaesang Kunjungi Rumah Pengasingan hingga Perenungan Bung Karno di Ende NTT

Kaesang berharap agar situs sejarah tersebut dapat direvitalisasi untuk generasi selanjutnya. Dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Baca Selengkapnya
Pria Ini Keliling Indonesia hingga Luar Negeri Demi Berburu Serangga, Koleksinya Capai Ribuan
Pria Ini Keliling Indonesia hingga Luar Negeri Demi Berburu Serangga, Koleksinya Capai Ribuan

Ia mendirikan museum kecil untuk memajang koleksi serangga.

Baca Selengkapnya
Potret Museum Kenangan Semeru, Ajak Warga Tak Lupakan Bencana Erupsi dan Lebih Waspada
Potret Museum Kenangan Semeru, Ajak Warga Tak Lupakan Bencana Erupsi dan Lebih Waspada

Museum Kenangan Semeru menyimpan barang-barang yang bentuknya tak sempurna lagi karena erupsi

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Museum Taman Tino Sidin, Galeri Pelukis Legendaris Indonesia yang Tak Lekang Oleh Zaman
Mengunjungi Museum Taman Tino Sidin, Galeri Pelukis Legendaris Indonesia yang Tak Lekang Oleh Zaman

Museum ini dibangun untuk mengenalkan sosok Pak Tino pada pemuda generasi sekarang.

Baca Selengkapnya